Share

DJ Sexi Obsesi Tuan Muda
DJ Sexi Obsesi Tuan Muda
Penulis: Lin Mei

01

Nicko mengerang kuat. Setelah itu dia roboh di atas tubuh Adita. Nicko menatap tubuh lemas Adita. Setelah kegiatan panas tadi yang menguras tenaga. Nicko merasa puas. Sangatlah puas. Bagaimana dia mendapatkan hati Adita sekaligus tubuhnya dalam waktu singkat. Kini dia memenangkan tantangan yang diberikan oleh kedua temannya. Perlahan mata indah Adita terbuka. Dia terbangun karena cacing perutnya berdemo meminta makanan. Ya … Adita lapar. 

"Bisakah kamu bergeser dari atas tubuhku?" Suara Adita terdengar sangat pelan. Nicko bergeser. Dia membaringkan tubuhnya di sebelah Adita. 

*Aku lapar sekali.* Batin Adita berucap. Dia mendudukkan tubuhnya. Sambil memegangi selimut yang menutupi tubuhnya yang tanpa sehelai benangpun. 

"Ada apa? Kenapa bangun?" 

"Aku lapar Nicko. Tidak kah kau merasa pengertian padaku? Aku lapar gara-gara meneladani nafsu mu!" 

Nicko terkekeh. Dia mengambil celananya lalu berjalan keluar kamar. Tak lama, dia kembali sambil membawa beberapa bungkus roti, susu dan makanan ringan. 

"Ini. Makanlah. Setelah itu jangan marah lagi!" Nicko meletakan semua makanan di depan Adita.

Adita memakannya dengan lahap. Nicko tersenyum dengan sendirinya. Tidak tau pasti mengapa akhir-akhir ini hatinya terasa menghangat karena hadirnya sosok Adita. 

Keesokan harinya.

Adita terbangun. Dia merasakan sesuatu yang basah dan terasa menyesap apalagi itu di bagian dadanya. "Apa yang kamu lakukan? Astaga Nicko!" 

"Sarapan sayang." Nicko menjawab dengan mudahnya.

"Tidak! Lepaskan Nicko!" Adita menggeram. Dia mendorong kepala Nicko dari depan dadanya. 

"Awh … kasar kamu ya." 

"Kamu yang kasar! Tidak tau apa badan aku sakit semua! Nyeri pinggang aku ini gara-gara kamu!" Adita bergeser menjauh dari Nicko. Lalu dia kembali masuk ke dalam tebal nya selimut. 

"Iya maaf sayang." Nicko menyingkap selimut yang ada di atas kepala adita. Dia mencium kening Adita dengan mesra. 

"Aku ingin membuat sarapan. Kalau kamu mencari ku, aku ada di dapur." 

"Hem …" 

Di dapur, Nicko memasak apa yang pernah mommy nya ajarkan. Setelah sekitar satu jam Nicko berkutat dengan pan dan kompor. Makanan buatan Nicko selesai juga. Walaupun sedikit berantakan namun, rasanya tak seburuk penampilannya. Nicko menaruh makanan tersebut di nampan dan membawanya ke kamar Adita.

"Bangunlah! Aku akan pergi ke kantor." Nicko menaruh nampan di meja. 

"Yaudah sana pergi." Adita masih enggan keluar dari selimut. 

"Judes banget kamu." Nicko pergi meninggalkan Adita. "Tapi aku suka." Dia kembali berucap.

"Terserah aku lah!" Adita bergumam.

******

Nicko sudah bersiap. Dia memakai tuxedo nya yang berwarna navy. Dia pergi meninggalkan apartemen. Sekarang sudah genap dua bulan Nicko dan Adita memiliki hubungan. Nicko berhasil menaklukkan Adita. Si gadis bar-bar sekaligus tomboy. Dia telah memenangkan tantangan yang diberikan oleh Chris dan Daniel. 5% saham perusahaan milik Chris telah jatuh ditangan nya. Juga satu kapal pesiar mewah terbaru milik Daniel Nicko dapatkan. Tidak tau mengapa, Nicko merasa hari ini adalah hari keberuntungannya. 

Sesampainya di perusahaan Alexander's group. Nicko langsung pergi ke ruangan kerja khusus Presdir. 

"Lama kamu!" Ternyata di dalam sudah ada Daniel dan Chris yang telah menunggu kedatangan Nicko. 

"Sorry." 

"Ini berkas pemindahan saham ku sebanyak 5%. Cek lagi kalau perlu." Chris memberikan berkasnya pada Nicko. 

"Thanks." Nicko meneliti kata demi kata. Dia tersenyum puas. "Oke. Right." 

"Ini dokemen kepemilikan kapal pesiar. Tinggal tanda tangan."

Nicko menerima nya. Dia kembali meneliti sejenak. "Lihat kan. Aku bisa memenangkan tantangan ini. Ini sangat mudah." 

"Hem … iam know. Lalu, si DJ itu masih tinggal sama kamu?" 

"Ya. Aku rasa, aku tak akan melepaskan dia." 

"Maksudnya?" Chris mengernyit bingung. 

"Tunggu! Jangan bilang, kamu sudah ada perasaan sama dia?" 

"Ya, tidak tau. Tapi, aku ingin dia tetap bersamaku." 

"Waw …" Chris bertepuk tangan. "Wanita hebat. Dia juga berhasil menaklukkan mu!" 

"Ya jelaslah Nicko takluk. Siapa juga yang mau menolak wanita ber body goals? Hem?" 

"Ahahahaha …." Mereka bertiga tergelak tawa.

James Nicholas Alexander's. Putra sulung keluarga besar Alexander's. Anak pertama dari pasangan Jonathan Rhys Alexander's dan Dewi Shinta Naomi. Dia biasa disapa dengan sebutan Nicko. Usiannya kini menginjak angka 25 tahun. Usia yang dibilang lumayan matang, dia berhasil mendapatkan tahta perusahaan Alexander's. Meneruskan posisi ayahnya sebagai direktur utama Alexander's group.

Hidup bergelimang harta, membuat Nicko sering merasa bosan. Hidupnya terlalu sempurna. Oleh karena itu, demi mengusir kebosanan nya dia sering kali mengencani lebih dari satu wanita, bermain taruhan dan lain sebagainya.

Nicko menyalakan handphone nya. Dia menelepon seseorang.

"Halo? Bagaimana, apakah kalung pesananku sudah selesai?" 

"Hampir selesai tuan muda. Kemungkinan besok akan benar-benar siap!"

"Baiklah. Besok akan ku ambil." Nicko mematikan handphone nya. 

"Apa keputusan ku ini sudah benar? Adita, kau membuat perubahan besar dalam hatiku." 

Tok … tok … tok!

Nicko mengambil remote control. "Buka pintu!" Pintu terbuka dengan sendirinya. 

"Mommy?" 

"Mommy bawa makan siang buat kamu." Mommy Dewi menaruh box makan di meja. 

"Kamu pasti belum makan siang kan?"  

"Makan siang?" Nicko mengerutkan dahinya heran. Dia melihat arloji di pergelangan tangannya. Ternyata sudah tengah hari. Kenapa waktu berlalu begitu cepat? Ah, mungkin Nicko hanya terlalu menikmati hari sehingga ia sampai lupa akan waktu. 

"Memang Daddy tidak marah, kalau mommy membawa makan siang untuk ku?" 

"Tidak. Daddy kamu sudah makan. Di rumah juga ada Naila." 

Nicko mengangguk. 

"Mau disuapi atau makan sendiri?" Mommy Dewi tersenyum.

"Ya … terserah mommy."

Akhirnya mommy Dewi menyuapi Nicko. Dengan sepenuh hati mommy Dewi melakukannya. Dia membayangkan bahwa dia juga sedang menyuapi kembaran Nicko yang telah tiada, Naura. Mengingat itu, mommy Dewi menjadi merindukan Naura. Putri sulungnya. Kini sudah suapan terakhir. Nicko melancarkan tenggorokannya dengan meminum air putih.

"Ehm … mommy kangen Naura. Apa kamu mau malam ini menjadi Naura?" 

"Uhuk-uhuk …" 

"Nicko, pelan-pelan minumnya." Mommy Dewi mengusap punggung Nicko. Dia juga mengendurkan dasi yang dipakai Nicko. Mommy Dewi menatap lekat dagu Nicko. Dia melihat ada bekas kemerahan di sana. Apa Nicko alergi? Seperti nya tidak. Setahu mommy Dewi, Nicko tidak memiliki riwayat alergi terhadap apapun.

Pikiran mommy Dewi melayang kemana-mana. Dia menghirup aroma parfum Nicko. Semuanya normal. Tidak ada bekas parfum wanita yang melekat di sana.

*Tak mungkin. Nicko tidak mungkin melakukan itu.* Batin mommy Dewi berucap. 

"Mom? Mom? …" Nicko mengerutkan dahi. Mommy Dewi kenapa melamun sekarang? Apa dia sangat merindukan Naura? Nicko memegang tangan mommy Dewi. Saat itu juga mommy Dewi kembali sadar.

"Aku akan menjadi Naura. Mommy jangan sedih seperti ini ya. Nanti sore aku akan datang ke mansion."

"Terimakasih." Mommy Dewi menarik Nicko masuk ke dalam pelukannya.

Di sore hari, susana mansion Alexander's terasa ramai. Kehadiran Nicko yang menjadi Naura membuat euphoria tersendiri. Naila, si putri bungsu menjadi sangat rukun dengan Nicko. Sebelumnya mereka bagaikan karakter kartun Tom and Jerry. Walaupun ada plus dan minusnya Nicko menjadi Naura. Namun Nicko tidak peduli akan itu. Yang terpenting adalah kebahagiaan sang mommy tercinta.

"Kamu yakin mau pulang ke apartemen? Apa tidak tidur aja di sini?" Mommy Dewi berkata sambil merasa cemas. 

"Mommy lupa? Aku bisa beladiri. Mommy tidak usah khawatir." Nicko mencium kening mommy Dewi.

"Aku pulang mom, dad." Nicko tersenyum hangat pada mommy Dewi dan daddy Jonathan. Dia melangkah keluar dari mansion.

"Putra kita sudah dewasa sayang. Tak perlu se khawatir itu." Daddy Jonathan mengusap lembut lengan mommy Dewi.

"Iya …" mommy Dewi menyenderkan kepalanya di dada bidang Daddy Jonathan.

Nicko mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi. Entah kenapa dia merindukan Adita sekarang. Apa mungkin karena dia tidak menelpon Adita seharian ini? Yang pasti Nicko penasaran apa wanita nya sudah tidur atau sedang bermain game online kegemarannya. Setelah sampai, Nicko memasukan password apartemennya. Dan pintu terbuka dengan sendirinya. saat melewati dapur, Nicko menangkap sosok wanita nya. 

"Dia belum tidur?" Nicko menghampiri Adita.

Adita berbalik, dia terperanjat kaget sampai dia menjatuhkan ikat rambutnya.

"Astaga! Kau mengagetkan ku! Kapan kau pulang?" 

*Sial! Kenapa dia memakai baju tidur terbuka seperti ini?* Nicko membatin resah. Hormon ke laki-lakian miliknya bereaksi.

Adita mengernyit bingung. Kenapa Nicko tidak menjawab pertanyaannya? 

"Hei! Nicko." Dia menepuk pundak Nicko.

"Oh, baru saja." Nicko gelagapan. Baru saja, fokus nya teralihkan pada pemandangan indah si bagian tengah dada rendah. 

Adita mengikuti arah mata Nicko menatap. Dan jatuh pada area dadanya. Refleks Adita menutupinya dengan sebelah tangannya. "Ah … aku tau. Ternyata kau sangat mesum Nicko."

"A-aku … hanya." 

"Hanya apa Hem? …" Adita berjalan mendekati Nicko. Perlahan-lahan sampai Nicko terpentuk meja dapur. Dia terpojok. Adita tersenyum dengan penuh kemenangan. 

"Aku ingin tau. Apa yang ada di dalam otak mu, tuan muda Nicholas?" Adita merangkul kedua pundak Nicko. Dia merapatkan tubuhnya.

"Apa maksudmu?"

"Oh. Ternyata pura-pura tidak tahu rupanya ya."

Adita menurunkan dua tali dress tidur yang tersampir di pundaknya. Sampai menjuntai di sisi lengan putih Adita. Nicko tak bisa berkutik. Dua belah benda kenyal Adita terpampang jelas di hadapannya. Sangat menantang! 

"Jangan memancingku Adita! Kau akan mengeluh dan menyalahkan ku jika aku telah bertindak dengan tubuhmu." 

"Ehm … kamu salah paham Nicko. Aku hanya menguji seberapa besar kesabaran yang kau miliki." Adita menyisir rambut panjangnya ke belakang menggunakan jari-jarinya.

"Hanya sepuluh detik. Setelah itu kau boleh pergi. Dan akan aku akui tingkat kesabaran mu yang memang luar biasa setelah kau menerima ini dari ku."

Adita berjinjit dan memeluk erat tubuh tinggi nan tegap Nicko. Dia mengusap sensual leher belakangnya. Lalu menempelkan hidungnya. Adita menghirup aroma khas Nicko sebanyak-banyaknya. Jujur saja, Adita juga merindukan Nicko. Setelah seharian mereka tidak bertemu dan saling bercengkrama. Dengan susah payah, Nicko menahan gejolak nafsu nya. Nicko merasakan bagaimana sangat kenyalnya dada Adita yang menempel pada nya. Dia mengepalkan tangannya kuat. Nicko tidak boleh goyah sekarang! Tapi, apadaya dirinya sebagai laki-laki normal.  

"Ehm … sudah. Kalau begitu aku masuk ke kamar dahulu. Daah .. Selamat malam!" Adita berbalik meninggalkan Nicko. Setelah beberapa langkah, tangan kokoh Nicko menarik lengan Adita dengan cepat. Nicko mengurung tubuh Adita di antara meja dan dirinya. 

"Hei!" Adita terperanjat kaget. Dia tak banyak mengeluarkan kata. Karena Nicko telah membungkam bibir nya.  

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
menarik nih ceritanya.. pengen follow akun sosmed nya tp ga ketemu :( boleh kasih tau gaa?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status