Share

Bab 9 - Cake Panick: Part One.

Demi menghilangkan sedih Ran, aku mengajaknya ke sebuah toko kue. Berdasarkan rumor yang aku dengar dari Rima, toko kue yang bernama Bakery & Cake Maeda cukup terkenal akhir-akhir ini di Distrik Ueno.

Kami berjalan menyusuri jalan yang dipenuhi dengan salju tipis. Udara dingin musim dingin menyegarkan, tetapi kami tetap merasa hangat dengan jaket tebal dan syal yang kami pakai. Ran masih sedikit terisak-isak, tetapi aku mencoba memberinya sedikit keceriaan dengan membicarakan toko kue yang akan kami kunjungi.

"Ran. Kita akan pergi ke Bakery & Cake Maeda, tempatnya kabarnya luar biasa! Kita bisa memilih kue-kue lezat untuk melupakan kejadian tadi. Mau kesana?" kataku mencoba mengalihkan perhatiannya.

Ran mengangguk kecil, mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri. Meskipun masih terlihat sedih, dia terlihat tertarik dengan ide untuk memilih kue di toko tersebut.

Tiba di depan Bakery & Cake Maeda, kami disambut oleh seorang karyawan yang ramah. Dia dengan senyum menunjukkan sebuah papan promosi yang bertuliskan "Special Musim Dingin". Aku langsung tertarik dengan tawaran itu, dan dari ekspresi Ran, dia sepertinya berpikiran sama denganku.

Kami melangkah masuk ke dalam toko yang hangat dan harum aroma kue yang menggoda. Deretan kue-kue cantik terpampang di dalam display, memikat mata kami untuk memilih.

"Selamat datang di Bakery & Cake Maeda! Apakah ada yang bisa saya bantu?" sapa seorang karyawan lain yang muncul di samping kami.

Aku menatap Ran dengan senyum, lalu berkata pada karyawan itu, "Kami ingin melihat pilihan kue spesial musim dingin yang ada."

Karyawan tersebut dengan ramah mengantar kami ke bagian khusus kue musim dingin. Di sana, terpampang beragam kue yang menggoda, mulai dari cake roll berhias pohon Natal miniatur, hingga tart buah-buahan segar yang terlihat begitu lezat.

Aku membiarkan Ran memilih kue yang dia inginkan. Di saat Ran sedang berpikir keras memilih kue yang menarik baginya, aku menyadari karyawan yang berjaga di estalase spesial tersebut sedang melihatku dengan tatapan penasaran.

Begitu dia menyadari kalau aku sedang memperhatikan, karyawan tersebut terlihat malu, dia dengan cepat menutupi wajahnya yang memerah dengan pamplet pesanan.

"Papa, Ran mau kue yang ada pohonnya!" ucap Ran dengan sangat senang. Tanpa pikir pajang, aku langsung memesan cake roll spesial tersebut. Meskipun harganya cukup menguras dompet, aku merasa pengeluaran untuk Ran tidaklah terlalu buruk selama dia merasa senang.

Kami pun segera keluar dari toko tersebut, namun karyawan yang melihatku tadi langsung berlari menghampiri kami, dengan wajah masih sedikit memerah dia berkata, "A-anu! Apakah kamu pernah sekolah di SMP Aoki?"

Aku terkejut bagaimana karyawan itu mengetahui asal sekolahku semasa SMP dulu. "Ya, memangnya ada apa?" tanyaku penasaran.

Wajah karyawan itu terlihat berseri-seri lalu dia menunjuk ke dirinya sendiri. "Aku, Shizu Maeda. Waktu itu aku sempat bergabung ke klub seni."

Aku mencoba mengingat kembali masa lalu, kemudian aku teringat dengan seorang gadis pemalu yang memanjangkan poninya sehingga menutupi sebagian wajahnya. Aku pernah menyarankan untuk memotong poni dan merapikan rambutnya setelah lulus dari SMP, karena dia kurang percaya diri dengan penampilannya. Aku terkagum dengan perubahan Shizu. Dia telah berubah menjadi gadis sangat cantik.

Dengan seragam toko, Shizu terlihat anggun dan profesional. Aku juga menyadari bahwa nama keluarga Shizu sama dengan nama toko kue ini, sehingga itu dengan jelas menunjukkan bahwa Shizu adalah bagian dari keluarga pemilik toko ini.

"Sudah lama tidak jumpa, Shizu-san" sapaku dengan ramah. "Kamu mengikuti saranku. Kamu terlihat sangat cantik dengan gaya rambut itu" tambahku sembari tersenyum. Wajah Shizu kembali memerah, dengan gugup dia berkata "Se-sebenarnya, aku langsung memotong rambutku sebelum upacara kelulusan senior Tomoya, tapi kamu langsung meninggalkan sekolah" "Jadi, aku berpikir kalau tidak ada kesempatan lagi menunjukkan perubahan ini. Namun sepertinya Tuhan memiliki jalan lain, akhirnya aku bisa menunjukkan perubahanku kepadamu" tambah Shizu.

Sama seperti dengan Kanako sebelumnya, Ran juga terlihat sangat ketakutan dengan orang yang begitu dekat dengannya. Pada waktu memilih kue tadi, Ran masih bersembunyi di belakangku. Shizu juga memiliki pertanyaan, dan aku bisa langsung menduga dari cara dirinya menatapi Ran dengan penasaran.

Shizu tersenyum ramah, lalu dia berkata "Senior Tomoya, kamu memiliki anak perempuan yang cantik. Warna rambut dan matanya sangat mirip denganmu. Begitu menawan!"

Kau tahu? Begitu Ran terlahir dari dalam kapsul ruang angkasa itu, secara misterius, ada bagian tubuh yang entah secara kebetulan mengambil rupaku. Rima juga menyadarinya namun dia memilih tidak bertanya-tanya karena baginya itu suatu kebetulan saja.

Dan satu lagi yang membuatku bertanya-tanya, kenapa tidak ada seorang pun yang mempertanyakan tentang penampilan aneh Ran?

Maksudku, dengan telinga dan ekor kucing yang terlihat jelas, kenapa tidak seorang pun yang mempermasalahkannya?!!

Apa ini juga bagian dari kekuatan misterius dari Ran? Baiklah, ketika suara wanita misterius dari P.G.S itu muncul lagi dalam pikiranku, aku akan menanyakan keanehan ini kepadanya.

Ran memegang erat tanganku, dia sepertinya ingin mengenalkan dirinya. Aku menunggu dengan sabar, Shizu juga terlihat menanti apa yang akan dikatakan oleh Ran.

"Se-senang berkenalan denganmu. Na-nama Ran adalah Ran. Dan...." ucap Ran dengan wajah sedikit memerah, dia menutupi sebagian wajahnya di belakangku dia berkata "Terima kasih atas pujiannya." Shizu tersenyum dan berkata "Senang berkenalan denganmu juga Ran-chan"

Aku berharap kalau perkenalan Ran dengan Kanako berjalan mulus seperti ini. Apakah Ran merasakan aura negatif dari diri Kanako? Aku tidak bisa mempungkiri kalau aku sempat merasakan bulu kuduk ku berdiri ketika entah sebab apa dia tersenyum mengerikan seperti itu.

Kau tahu? penampilan bisa berubah namun sifat alami orang itu tidak bisa berubah dengan cepat. Pada dasarnya Shizu adalah orang yang lembut dan suka dengan anak-anak. Jika menikah, dia pasti akan menjadi ibu terbaik buat anak-anaknya serta istri idaman bagi suaminya di masa depan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status