Share

Bab 6

Pov Rajasa

Aku telah masuk ke dalam perangkap Alexa. Sebagai pria normal sangat sulit bagiku untuk tidak tergoda pada wanita itu. Wajah menawan dengan postur tubuh yang proposional adalah kombinasi yang pas bagi seorang wanita untuk disebut cantik. Profesinya sebagai seorang model membuatnya semakin menarik karena selalu merawat tubuhnya dari atas sampai bawah. Pakaian Alexa juga selalu modis dan fit on body, istilahnya dia selalu tampil sedap dipandang mata.

Orangtuaku yang memperkenalkan aku dengan Alexa Andriani. Mereka berniat menjodohkan aku dengan Alexa, sayang Miranda terlebih dahulu mengisi hatiku sebelum Alexa datang. Namun aku dan Alexa tetap berteman baik, aku tak ada maksud apapun pada Alexa murni hanya pertemanan biasa. Apalagi orangtua kami juga berteman dengan sangat baik, tentu aku harus menjaga hubungan orangtuaku dengan orangtua Alexa juga.

Flashback

Saat itu, Mama dan Papa yang sudah menunggu diruang tamu sambil asyik mengobrol dengan seorang wanita cantik. Terlihat mereka bertiga begitu akrab.

"Eh itu dia Rajasa sudah datang"Ucap Mama sumringah saat melihatku memasuki rumah

"Rajasa sini nak, Mama kenalkan dengan Alexa" ucap Mama. Terlihat gadis itu tersenyum malu-malu sambil menundukan wajahnya

"Alexa ini anak teman Papa, duduklah sini Rajasa kita ngobrol sebentar biar akrab"

Akupun bergabung dengan mereka dan ikut mengobrol untuk manghargai Alexa.

"Hai Rajasa, kenalin aku Alexa, sebenarnya tadi kesini bareng Papaku tapi beliau sudah pulang duluan dan Tante Merry memintaku buat bertemu denganmu, siapa tau kita bisa berteman" Ucapnya dengan suara lembut dan menampilkan senyuman indahnya

"Tentu saja kita bisa berteman Alexa" ucapku padanya. 

Tak butuh waktu lama kamipun langsung akrab, saling menanyakan apa kegiatan masing-masing, saling bercerita tentang hobi dan yang lainnya hingga berakhir saling tukar nomor kontak.

Setelah pertemuan itu, aku dan Alexa menjadi semakin akrab. Kami sering bertemu bahkan tak jarang menemani Alexa ke acara-acara penting. 

***

Miranda mengetahui bahwa aku memang dekat dengan Alexa, ia sempat marah dan meminta penjelasan tapi setelah aku menjelaskan bahwa aku dan Alexa hanya berteman dia mempercayaiku, terlebih setelah kubuktikan cintaku pada Miranda dengan menikahinya, ia semakin percaya padaku bahwa hatiku hanya untuknya.

Flashback

"Mas, sejujurnya aku insecure dengan Alexa, dilihat dari sisi manapun dia tetap jauh lebih baik dari pada aku" Ucap Miranda saat itu

"Apa yang membuatmu tidak percaya diri jika hatiku yang memilihmu sayang? kamu membuatku merasa nyaman, kamu bisa membuatku merasa bahagia, kamu yang apa adanya membuatku merasa tenang disampingmu" Ucapku

"Hm,, mulai deh gombalnya!"

"Bukan gombal Mir, aku akan buktikan ucapanku ini bukan gombal dengan menikahimu dan membahagiakanmu sayang" Miranda menatapku lekat-lekat, ia mungkin tidak percaya dengan ucapanku tapi aku akhirnya membuktikan bahwa aku memang benar-benar menikahinya.

Tak mudah memang mengambil keputusan untuk menikah dengan Miranda. Orantuaku terutama Mama sangat menentang rencanaku. Tapi aku mengancam tidak mau melanjutkan bisnis Papa jika mereka tidak mengijinkanku menikah dengan Miranda.

"Mama tidak samasekali tidak setuju dengan rencanamu menikah dengan gadis kampung itu Rajasa!" Ucap Mama saat aku menyampaikan niatku untuk menikahi Miranda

"Ma, aku sudah menuruti semua keinginan Mama dan Papa, sekarang saatnya Mama dan Papa menuruti kemauanku!"

"Iya tapi bukan menikahi Miranda sayang, dia tidak setara dengan keluarga kita, lihat orangtuanya yang hanya sebagai petani dan pekerjaanya yang hanya sebagai karyawan rendahan diperusahaan orang, Alexa lebih pantas buat kamu!"

"Ma, berhentilah memandang seseorang hanya dari status ekonomi dan sosial, Miranda itu bukan karyawan rendahan, dia berprestasi Ma! Orantuanya memang hanya petani, tapi petani juga bukan pekerjaan yang memalukan, itu pekerjaan terhormat!"

"Cukup Rajasa, kamu seharusnya menuruti kata-kata Mamamu bukan menentangnya, percayalah kami orangtua selalu menginginkan yang terbaik untukmu Rajasa!" Papa yang sedari tadi diam akhirnya bicara.

"Rajasa hanya mau menikah dengan Miranda, kalau Mama dan Papa tidak mengijinkan, maka hari ini juga Rajasa akan pergi dari rumah ini dan jangan harap Rajasa mau meneruskan bisnis keluarga" Papa terlihat geram dengan jawabanku, sementara Mama diam tak berani menjawab lebih jauh lagi. Aku lalu pergi meninggalkan kedua orangtuaku dengan emosi.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status