Share

Bab 45 Menjadi Penawar untuk Sebuah Tawaran

Setelah sampai di depan pintu kamar Dafandra, Alisya dicegat oleh dua orang pengawal.

"Apa-apaan ini?" Alisya tampak kesal.

"Yang Mulia Dafandra sedang tidak ingin diganggu," jawab salah seorang penjaga pintu.

Alisya mengabaikan kedua pengawal dan menerobos pintu kamar. Di dalam kamar Dafandra tengah duduk bersandar di sofa sambil menikmati teh hangat dan beberapa cemilan. Pangeran itu terlihat tidak terkejut dengan kedatangan Alisya. Dia masih menikmati teh tanpa mengubah ekspresi.

Alisya ragu untuk berjalan mendekat. Dia teringat akan kejadian terakhir kali yang meninpanya saat bersama pria itu. Akan tetapi, dia sudah terlanjur masuk ke dalam ruangan dan terlihat oleh Dafandra. Tidak mungkin aku dia kembali secara tiba-tiba.

Akhirnya Alisya berjalan mendekat dan memberi hormat. Sementara Dafandra masih menikmati teh tanpa memperdulikan kehadiran putri berambut merah.

"Yang Mulia."

Alisya berhenti sejenak sebelum kembali melanjutkan kalimatnya. Dia bingung harus memulai dari ma
Sunny Zylven

Hallo, Pembaca! Jika kamu suka karya ini, jangan lupa masukan ke pustakamu, Ya! Ikuti terus kisah Alisya hanya di Goodnovel! 😃 Dukung author dengan memberikan review bintang 5, vote/gem, komentar dan ajak teman-teman anda untuk membaca kisah ini. Terima kasih

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status