Share

Dambaan Hati Pak CEO
Dambaan Hati Pak CEO
Penulis: She Ree

Bab 1 Keinginan Mario

Airin sosok wanita cantik yang menjadi istri dari Mario anak lelaki dari Rianti, janda beranak dua  yang ditinggalkan Prawiro  almarhum suaminya menghadap kepada penciptanya.

Pagi ini Airin bangun pagi seperti biasanya, gegas dia keluar dari kamarnya menuju dapur, sudah menjadi tugas Airin sejak menjadi menantu di keluarga Prawiro untuk memasak dan membersihkan rumah sebelum berangkat bekerja.

Airin memiliki jabatan yang cukup baik bahkan lebih baik dari jabatan Mario yang kala itu menjadi karyawan biasa karena ijasah yang dimilikinya hanya lulusan SMA.

Namun sekarang Mario sudah menjadi manager di kantornya setelah ia menyelesaikan gelar sarjananya , tentu saja kuliahnya dibiayai dari uang tabungan Airin.

Beberapa bahan makanan yang kemarin dibeli Airin segera di eksekusi didapur mungil rumah ibu mertuanya itu, dia merebus telur yang rencananya hendak dibuat balado.

Sambil menunggu telur direbus ,tak lupa Airin memutar mesin cuci yang sebelumnya sudah diisi air dan deterjen kemudian Airin pun segera mengambil sapu dan pel untuk membersihkan rumah yang untungnya tidak terlalu besar.

Trus bagaimana dengan Elisa adik ipar Airin? wow jangan ditanya lagi, dia itu harus diperlakukan sebagai ratu dirumah ini, semua berusaha untuk memenuhi keinginan gadis yang saat ini baru memasuki bangku kuliah, semua hanya gara – gara saat Elisa masih bayi ayahnya meninggal dunia karena kecelakaan , apa hubungannya coba ?.

Teringat dalam ingatan Airin dua bulan lalu saat Airin membeli motor baru , Elisa menginginkan itu untuk digunakan sebagai kendaraan saat kuliah.

“Kamu ngalah lah Rin sama Elisa ! bagaimanapun juga dia ini adik kamu juga.” ucap Rianti ibu mertuanya

“Tapi bu bukannya Lisa sudah ada motor dan motornya pun juga masih bagus bu ?.” kata Airin yang sejujurnya sudah enggan untuk terus mengalah pada adik iparnya.

“Kamu sebagai kakak sudah tugasnya mengalah sama adikmu Rin”

“Ada motor mas Mario bu”  bantah Airin lagi

“Enak saja, motorku mau ku jual malah nanti siang sudah ada yang mau lihat mau ku tukar sama mobil mana ada manajer masih naik motor.” sela Mario tidak terima kala itu

Lamunan Airin terhenti saat teko air sudah berbunyi dari dapurnya, gegas Airin kembali ke dapur untung saja kegiatan menyapu sudah selesai.

Airin segera memindahkan air itu dari teko ke termos air agar nanti saat membuatkan teh tidak perlu memasak air lagi.

Tak lupa telur yang direbusnya pun juga hampir matang, Airin segera meracik bumbu – bumbu.

 “Akhirnya sudah selesai. “ ucap Airin lega saat sudah meletakkan tumis kangkung campur taoge, telur balado serta tempe mendoan itu di meja makan.

“Gak ada ikan Rin ?.” tanya Rianti saat baru bangun tidur dan mendapati makanan yang terhidang hanya ada hidangan minimalis setidaknya itu menurut Rianti

“Tidak ada bu.” balas Airin singkat yang segera saja dia menuju kamarnya untuk mandi seraya membangunkan Mario suaminya mengingat hari sudah semakin siang.

“Mas bangun sudah siang !.”

“Duh kamu ini ganggu saja sih kerjanya.” gerutu  Mario yang meski begitu tetap saja bangun.

Airin segera melanjutkan aktivitasnya mengganti babydoll lusuhnya dengan pakaian kerja, celana bahan berwarna hitam dengan atasan blouse motif floral, tak lupa pulasan bedak serta lipstick menjadikan Airin tampak lebih segar, Airin memang tidak gemar berdandan.

“Menunya cuma ini?.” tanya Mario saat dirinya sudah bergabung dimeja makan bersama yang lain.

“Tahu tuh istri kamu.”

“Maaf mas, ini sudah menjelang akhir bulan gajianku juga berapa ? sedangkan mas sendiri kasih jatah uang belanja hanya sejuta.” sahut Airin seraya menaruh secentong nasi ke piring suaminya

“Kamu masih tidak bersyukur diberi uang segitu , gak menghargai nafkah dari anakku, hargai dong hasil kerja keras anakku!.” protes Rianti sewot

“Tahu tuh “ timpal Elisa tak mau kalah

“Maaf ya bu, bukannya aku tidak mengharga,i tapi ibu tahu sendiri seluruh kebutuhan rumah ini berapa , untuk uang jajan Elisa dan pegangan ibu saja sudah 2 juta , belum listrik, air, juga aku harus bayar cicilan motor yang baru saja aku pakai sekarang sudah dipakai sama Elisa.”

“Kamu keberatan motormu dipakai Elisa Rin?” Mario akhirnya bersuara

 “Bukan keberatan mas, tapi mas tahu sendiri kan selama menjadi istri mu mana pernah aku menyenangkan diriku sendiri ? uang simpananku serta gajian ku juga sudah dipakai untuk kuliahnya mas Mario , sekarang mas Mario sudah selesai kuliah aku ingin beli motor, baru juga dua minggu aku pakai sudah diminta Elisa, trus seluruh kebutuhan rumah masih aku yang  harus menanggungnya, bisa dibayangkan gak mas berapa rupiah yang tiap bulan harus aku keluarkan ?, sedangkan dari mas saja hanya sejuta, mas tahu kan gajiku itu berapa ? bahkan sejak menikah aku belum pernah bisa memberi ke ibuku sendiri.”

“Udah jangan berdebat dimeja makan ! jadi makin tidak selera saja.” suara  Rianti menghentikan perdebatan di meja makan itu.

Setelah selesai sarapan rumah Rianti kembali sepi karena Mario dan Airin harus segera berangkat ke kantor mereka masing – masing demikian pula dengan Elisa yang juga pergi karena ada jadwal kuliah pagi.

==

Malam ini menjadi malam yang manis bagi pasangan suami istri Airin serta Mario, meski 5 tahun mereka sudah hidup sebagai suami istri namun belum hadirnya anak sejauh ini tidak membuat Mario mempermasalahkannya.

Setelah seharian bekerja,pasangan Mario Airin masih memiliki stamina untuk melakukan olahraga malam di ranjang mereka.

 “Rin..aku mau kita bercerai , kamu  tinggal tandatangani berkas saja selebihnya aku yang urus.” ucap Mario tanpa beban dengan mata masih tetap terpejam  setelah bergelut menikmati surga dunia bersama Airin, bahkan keduanyapun masih sama – sama mengatur nafas.

Airin segera meletakkan tangannya ke dahi suaminya

“Enggak panas tapi kenapa ngigau?.”

“Apaan sih.” Mario segera menepiskan tangan istri.

“Cuma mau cek saja , suhu kamu normal tapi kenapa malah ngomongnya nglantur begitu sih mas?.”

“Siapa yang ngomong ngelantur? aku lagi gak sedang bercanda” Mario membuka matanya dan segera mengubah posisi tubuhnya yang tadi terlentang menjadi menghadap ke arah Airin  “Aku sangat serius untuk berpisah sama kamu, memang kamu gak lihat dari sorot mataku apa kelihatan aku bercanda?.”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status