Home / Romansa / Dambaan Hati Pak CEO / Bab 1 Keinginan Mario

Share

Dambaan Hati Pak CEO
Dambaan Hati Pak CEO
Author: She Ree

Bab 1 Keinginan Mario

Author: She Ree
last update Last Updated: 2023-11-02 10:23:41

Airin sosok wanita cantik yang menjadi istri dari Mario anak lelaki dari Rianti, janda beranak dua  yang ditinggalkan Prawiro  almarhum suaminya menghadap kepada penciptanya.

Pagi ini Airin bangun pagi seperti biasanya, gegas dia keluar dari kamarnya menuju dapur, sudah menjadi tugas Airin sejak menjadi menantu di keluarga Prawiro untuk memasak dan membersihkan rumah sebelum berangkat bekerja.

Airin memiliki jabatan yang cukup baik bahkan lebih baik dari jabatan Mario yang kala itu menjadi karyawan biasa karena ijasah yang dimilikinya hanya lulusan SMA.

Namun sekarang Mario sudah menjadi manager di kantornya setelah ia menyelesaikan gelar sarjananya , tentu saja kuliahnya dibiayai dari uang tabungan Airin.

Beberapa bahan makanan yang kemarin dibeli Airin segera di eksekusi didapur mungil rumah ibu mertuanya itu, dia merebus telur yang rencananya hendak dibuat balado.

Sambil menunggu telur direbus ,tak lupa Airin memutar mesin cuci yang sebelumnya sudah diisi air dan deterjen kemudian Airin pun segera mengambil sapu dan pel untuk membersihkan rumah yang untungnya tidak terlalu besar.

Trus bagaimana dengan Elisa adik ipar Airin? wow jangan ditanya lagi, dia itu harus diperlakukan sebagai ratu dirumah ini, semua berusaha untuk memenuhi keinginan gadis yang saat ini baru memasuki bangku kuliah, semua hanya gara – gara saat Elisa masih bayi ayahnya meninggal dunia karena kecelakaan , apa hubungannya coba ?.

Teringat dalam ingatan Airin dua bulan lalu saat Airin membeli motor baru , Elisa menginginkan itu untuk digunakan sebagai kendaraan saat kuliah.

ā€œKamu ngalah lah Rin sama Elisa ! bagaimanapun juga dia ini adik kamu juga.ā€ ucap Rianti ibu mertuanya

ā€œTapi bu bukannya Lisa sudah ada motor dan motornya pun juga masih bagus bu ?.ā€ kata Airin yang sejujurnya sudah enggan untuk terus mengalah pada adik iparnya.

ā€œKamu sebagai kakak sudah tugasnya mengalah sama adikmu Rinā€

ā€œAda motor mas Mario buā€  bantah Airin lagi

ā€œEnak saja, motorku mau ku jual malah nanti siang sudah ada yang mau lihat mau ku tukar sama mobil mana ada manajer masih naik motor.ā€ sela Mario tidak terima kala itu

Lamunan Airin terhenti saat teko air sudah berbunyi dari dapurnya, gegas Airin kembali ke dapur untung saja kegiatan menyapu sudah selesai.

Airin segera memindahkan air itu dari teko ke termos air agar nanti saat membuatkan teh tidak perlu memasak air lagi.

Tak lupa telur yang direbusnya pun juga hampir matang, Airin segera meracik bumbu – bumbu.

 ā€œAkhirnya sudah selesai. ā€œ ucap Airin lega saat sudah meletakkan tumis kangkung campur taoge, telur balado serta tempe mendoan itu di meja makan.

ā€œGak ada ikan Rin ?.ā€ tanya Rianti saat baru bangun tidur dan mendapati makanan yang terhidang hanya ada hidangan minimalis setidaknya itu menurut Rianti

ā€œTidak ada bu.ā€ balas Airin singkat yang segera saja dia menuju kamarnya untuk mandi seraya membangunkan Mario suaminya mengingat hari sudah semakin siang.

ā€œMas bangun sudah siang !.ā€

ā€œDuh kamu ini ganggu saja sih kerjanya.ā€ gerutu  Mario yang meski begitu tetap saja bangun.

Airin segera melanjutkan aktivitasnya mengganti babydoll lusuhnya dengan pakaian kerja, celana bahan berwarna hitam dengan atasan blouse motif floral, tak lupa pulasan bedak serta lipstick menjadikan Airin tampak lebih segar, Airin memang tidak gemar berdandan.

ā€œMenunya cuma ini?.ā€ tanya Mario saat dirinya sudah bergabung dimeja makan bersama yang lain.

ā€œTahu tuh istri kamu.ā€

ā€œMaaf mas, ini sudah menjelang akhir bulan gajianku juga berapa ? sedangkan mas sendiri kasih jatah uang belanja hanya sejuta.ā€ sahut Airin seraya menaruh secentong nasi ke piring suaminya

ā€œKamu masih tidak bersyukur diberi uang segitu , gak menghargai nafkah dari anakku, hargai dong hasil kerja keras anakku!.ā€ protes Rianti sewot

ā€œTahu tuh ā€œ timpal Elisa tak mau kalah

ā€œMaaf ya bu, bukannya aku tidak mengharga,i tapi ibu tahu sendiri seluruh kebutuhan rumah ini berapa , untuk uang jajan Elisa dan pegangan ibu saja sudah 2 juta , belum listrik, air, juga aku harus bayar cicilan motor yang baru saja aku pakai sekarang sudah dipakai sama Elisa.ā€

ā€œKamu keberatan motormu dipakai Elisa Rin?ā€ Mario akhirnya bersuara

 ā€œBukan keberatan mas, tapi mas tahu sendiri kan selama menjadi istri mu mana pernah aku menyenangkan diriku sendiri ? uang simpananku serta gajian ku juga sudah dipakai untuk kuliahnya mas Mario , sekarang mas Mario sudah selesai kuliah aku ingin beli motor, baru juga dua minggu aku pakai sudah diminta Elisa, trus seluruh kebutuhan rumah masih aku yang  harus menanggungnya, bisa dibayangkan gak mas berapa rupiah yang tiap bulan harus aku keluarkan ?, sedangkan dari mas saja hanya sejuta, mas tahu kan gajiku itu berapa ? bahkan sejak menikah aku belum pernah bisa memberi ke ibuku sendiri.ā€

ā€œUdah jangan berdebat dimeja makan ! jadi makin tidak selera saja.ā€ suara  Rianti menghentikan perdebatan di meja makan itu.

Setelah selesai sarapan rumah Rianti kembali sepi karena Mario dan Airin harus segera berangkat ke kantor mereka masing – masing demikian pula dengan Elisa yang juga pergi karena ada jadwal kuliah pagi.

==

Malam ini menjadi malam yang manis bagi pasangan suami istri Airin serta Mario, meski 5 tahun mereka sudah hidup sebagai suami istri namun belum hadirnya anak sejauh ini tidak membuat Mario mempermasalahkannya.

Setelah seharian bekerja,pasangan Mario Airin masih memiliki stamina untuk melakukan olahraga malam di ranjang mereka.

 ā€œRin..aku mau kita bercerai , kamu  tinggal tandatangani berkas saja selebihnya aku yang urus.ā€ ucap Mario tanpa beban dengan mata masih tetap terpejam  setelah bergelut menikmati surga dunia bersama Airin, bahkan keduanyapun masih sama – sama mengatur nafas.

Airin segera meletakkan tangannya ke dahi suaminya

ā€œEnggak panas tapi kenapa ngigau?.ā€

ā€œApaan sih.ā€ Mario segera menepiskan tangan istri.

ā€œCuma mau cek saja , suhu kamu normal tapi kenapa malah ngomongnya nglantur begitu sih mas?.ā€

ā€œSiapa yang ngomong ngelantur? aku lagi gak sedang bercandaā€ Mario membuka matanya dan segera mengubah posisi tubuhnya yang tadi terlentang menjadi menghadap ke arah Airin  ā€œAku sangat serius untuk berpisah sama kamu, memang kamu gak lihat dari sorot mataku apa kelihatan aku bercanda?.ā€

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dambaan Hati Pak CEOĀ Ā Ā Bab 120 Menjadi Bintang - The End

    10 tahun kemudianTampak remaja tampan sedang menggandeng gadis yang juga tak kala cantik, mereka baru saja keluar dari mobil yang mengantarnya ke sekolah.“Hati – hati kak El adik Oliv” ucap Amar kala mendapati anak majikannya itu sudah keluar dari mobilnya.“Makasih sudah diantarkan, uncle Amar hati – hati juga jangan ngebut nanti aku bilang ke daddy kalau ngebut.”“Beres adik Oliv, kalian jangan lupa belajar yang rajin.”Setelah keduanya masuk ke dalam pintu gerbang Amarpun segera berlalu meninggalkan sekolah internasional di depannya, saat ini Eliezer sudah duduk di bangku SMA sementara adiknya duduk di bangku SMP keduanya bersekolah di tempat yang sama.Selama kurun waktu 10 tahun banyak hal terjadi dalam kehidupan rumah tangga Airin dan Rafael. Mereka sungguh beruntung memiliki anak yang penurut, mereka saat ini tinggal di kediaman pribadi Rafael yang tidak jauh dari rumah Bramantyo

  • Dambaan Hati Pak CEOĀ Ā Ā Bab 119 Kamu cemburu ya

    Demi tidak mendapatkan respon dari istrinya Rafaelpun mengikuti arah pandang Airin dan dilihatnya dari kejauhan ada Marsha datang bersama dengan mamanya.“Kamu jadi cemberut karena Marsha ya?”“Gak usah aneh – aneh ya mas!” ancam Airin kala mendapati Rafael terkekeh sesaat setelah menyebut nama wanita lain di hadapan istrinya.“Gak usah manyun begitu, ayo kita kesana.”“Mas..”“Sstt..” Rafael meletakkan jarinya di ujung bibir istrinya agar Airin terdiam. Rafael segera merangkul pinggang langsing istrinya serta membawanya menemui Marsha.“Nak Rafael..” sapa Dahlia yang terlebih dahulu melihat kedatangan Rafael bersama Airin. Wajah Airin yang awalnya jutek dan tidak enak di lihat tampak tersenyum di hadapan Dahlia dan Marsha, keduanya pun segera mengulurkan tangannya untuk menyambut kedatangan Marsha.“Kamu makin seger saja nak Rafael, semakin hari semak

  • Dambaan Hati Pak CEOĀ Ā Ā Bab 118 Pertemuan Marsha dengan Airin

    Sore hari kala waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang Dani yang selepas menjemput keluarga kakaknya di bandara Abdulrahman Saleh segera menuju ke kota Batu tempat dimana Yohana menginap di rumah bibinya.Yohana gadis asli Surabaya itu sehari sebelum ke rumah Dani sengaja ke rumah bibinya dulu. Dia tidak mau menginap ke rumah Dani karena belum memiliki ikatan apapun.“Semoga perjalanan kalian lancar.” Pesan bibi Yohana saat melepas keponakannya serta Dani untuk menuju kota Malang.“Terima kasih bibi, kami permisi.” Ucap Dani sembari mencium punggung tangan wanita paruh baya itu.Mengingat jika weekend banyak yang menuju kota Batu maka perjalanan Dani serta Yohana membutuhkan waktu hampir 1 jam untuk bisa sampai di kediaman Ningsih.Di tempat ini para pria dan wanita sudah selesai membersihkan diri, kaum wanita pun juga siap menyambut tamu mereka, hanya Olivia yang masih tertidur di pangkuan daddynya, balita ini tampaknya

  • Dambaan Hati Pak CEOĀ Ā Ā Bab 117 Pulang Kampung

    Satya saat ini sudah berada di hadapan kedua orang tuan Anjani, Satya menyatakan keinginannya untuk menjalin hubungan serius dengan Anjani.Intensnya komunikasi diantara keduanya yang sama – sama menjadi pengawal keluarga Rafael membuat hubungan cinta monyet mereka bersemi kembali.Jelas saja Satya maupun Anjani merasa lega karena restu sudah mereka dapatkan dari orang tua kedua belah pihak.Apalagi ternyata ibu Satya adalah sahabat ibunya Anjani kala mereka masih duduk di bangku sekolah.“Ibu tidak menyangka jika kita akan berbesan dengan Hastuti,” ucap Yayuk ibu kandung Anjani saat bervideo call dengan calon besannya itu.Satya menceritakan tentang asal usul keluarganya kepada pak Arif dan ibu Yayuk akhirnya dari situ mereka tahu tentang Hastuti.Restu sudah di dapat oleh calon pasangan suami istri ini, kali ini keduanya menghabiskan waktu dengan berjalan –jalan di mall di kota Semarang tempat Anjani tinggal.

  • Dambaan Hati Pak CEOĀ Ā Ā Bab 116 Belajar merelakan

    Hari ini tampak keluarga Rafael sedang berkemas – kemas untuk pulang kampung , rencananya mereka akan berangkat besok pagi menggunakan pesawat pribadi demi kenyamanan Olivia dan Eliezer yang sama – sama tidak bisa diam.“Sudah selesai, sekarang tinggal bersiap – siap ke acaranya Kamila.” Tanpa sadar Airin berbicara sendiri.Ya selepas mengantarkan suaminya sampai teras rumah, Airin segera masuk kembali ke kamarnya untuk beres – beres perlengkapan mereka. Membawa dua anak tentu bekal pakaian Airin jauh lebih banyak dari sebelumnya meski mereka hanya menginap 2 hari disana.Saat baru saja selesai berdandan ponsel Airin berbunyi ada nama Desi disana sedang memanggil dirinya.“Sudah siap belum nyonya.” Terdengar suara canda Desi dari seberang sana.“Apaan sih kamu ini,Des.”“Idih jangan suka ngambek ntar kecantikannya berkurang tahu rasa loe.”“Gampang kal

  • Dambaan Hati Pak CEOĀ Ā Ā Bab 115 Perubahan Lewis

    “Beneran bun Dani mau mengenalkan calon istrinya ?” terdengar suara Airin kala sedang berkomunikasi dengan bundanya mau tidak mau membuat Rafael yang baru saja selesai mandi segera mendekat ke a rah istrinya meski hanya mengenakan handuk yang melilit bagian bawah tubuhnya.“Dani beneran mau mengenalkan calon istrinya sayang ?”“Iya sabtu besuk Dani mengajaknya bertemu bunda.”“Puji Tuhan akhirnya Dani laku juga he he , siapa calon adik ipar aku ?”Airin hanya mengangkat kedua bahunya saja tanda dia memang tidak tahu, namun Ningsih yang mendengar pertanyaan dari menantunya segera menjawab pertanyaan Rafael. Airin memang mengaktifkan mode loudspeaker saat berkomunikasi dengan sang bunda sembari dia menyiapkan pakaian kerja suaminya.“Jadi kisah kakak terulang pada adiknya, sekretaris yang menikah dengan pimpinannya sendiri ceritanya nih bun.” Omongan Airin tentu saja membuat Rafael tersenyum

  • Dambaan Hati Pak CEOĀ Ā Ā Bab 114 Dani melamar Yohana

    Yohana sungguh sangat terkejut menatap atasannya yang masih berjongkok disebelahnya, Keterkejutan Yohana membuatnya hanya mampu menutup mulutnya dengan kedua tangannya demi melihat kejadian di sebelahnya, saat mulai dapat menetralkan detak jantungnya gegas Yohana berdiri dari kursinya dan meminta Dani untuk berdiri.ā€œJangan bercanda pak, bapak tidak pantas berjongkok di depan saya begini, ayo berdiri pak.ā€ā€œSiapa bilang aku bercanda, aku serius sedang meminangmu secara pribadi, maaf jika caraku kurang berkenan,bagaimana ?ā€ā€œTapi pak apa nanti kataā€¦ā€ā€œKamu sudah memiliki kekasih ?ā€ potong Dani yang langsung dijawab Yohana dengan menggelengkan kepalanya.ā€œJadi apa alasan kamu tidak menerimaku, atau aku tidak memenuhi kriteriamu ?ā€ā€œBu..bukan begitu pak, bapak tolong berdiri dulu kita bicara sembari duduk.ā€ Tak sabar Yohana segera menarik tangan Dani agar segera berdiri, namun Dani tetaplah Dani yang akan tetap dengan posisinya sebelum Yohana memberikan jawaban.ā€œJawablah dahulu pertanya

  • Dambaan Hati Pak CEOĀ Ā Ā Bab 113 Dani dan Yohana

    Diskusi antara Dani dengan sekretarisnya akhirnya kelar, beberapa pekerjaan sudah mereka bahas saat ini.Yohana sekretaris yang sangat kompeten, dia sangat teliti sehingga sangat membantu Dani untuk urusan pekerjaannya.Bahkan jika Dani ada kepentingan harus ke Jakarta, Yohana sudah mampu menghandle pekerjaan yang diberikan kepadanya.Yohana saat ini sedang membereskan makan siang yang baru saja mereka nikmati, mereka memesan makanan simpel di kantin perusahaan Dirgantara ini melalui office girl dan mengantarkannya ke ruangan Dani.Di ruangan Dani yang nyaman terdapat meja kecil yang biasa digunakan oleh Dani untuk menikmati makan siangnya, saat Yohana sedang membereskan meja makan Danipun bergerak kembali melangkahkan kakinya menuju sofa tempat dimana dia tadi berdiskusi dengan Yohana.Secara spontan Dani merentangkan kedua tangannya menggerakkan badannya ke kanan dan ke kiri untuk merenggangkan ototnya yang terasa kaku.Yohana pun segera m

  • Dambaan Hati Pak CEOĀ Ā Ā Bab 112 Bertemu cinta lama yang ingin dilupakan

    Meninggalkan hiruk pikuk dan kejadian beruntun di Jakarta, saat ini di kantor cabang Dirgantara group yang ada di Surabaya tampak Dani adik ipar Rafael sedang mengadakan meeting dengan salah satu perusahaan yang ingin menjalin kerjasama dengan Dirgantara Group.Tidak salah jika Rafael memberi kepercayaan kepada Dani, karena Dani bisa diandalkan. Dani sangat professional dalam bekerja pun demikian dengan Rafael, jika urusan pekerjaan mereka akan bersikap sebagaimana layaknya atasan dengan bawahan.Selama ini Rafael puas dengan hasil kerja Dani.Dalam meetingnya kali inipun Dani juga tampak serius saat mendengarkan presentasi dari pihak PT Ditex Indonesia, meski tidak sekali dua kali Dani menangkap dengan ekor matanya jika wanita yang menjadi sekretaris dari PT Ditex Indonesia bukannya fokus pada presentasi yang disampaikan oleh atasannya tetapi malah fokus melirik ke arah Dani.“Jadi itu yang bisa kami sampaikan pak Dani, jika ada hal yang kurang dari presen

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status