Daniel melangkah masuk dan langsung duduk di sofa. Sedangkan Callista, hanya bisa menutup kembali pintu apartemennya dan menyusul Daniel masuk ke dalam. Pria itu benar-benar, belum juga Callista mempersilahkan untuk masuk tapi Daniel sudah lebih dulu masuk.
“Daniel? Kenapa kau datang sekarang? Bahkan aku masih belum bersiap-siap! Kau mengatakan pada ku akan datang jam sembilan malam!” Callista mendengus kesal, pria itu datang ketika dirinya belum mengganti pakaiannya.
“Callista? Apa yang kau lakukan di sini?” suara wanita itu berseru, menatap lekat Callista yang berada di hadapannya.“Jessica? Kau mengenal Callista?” Andre dan Taylor menatap bingung Jessica. “Sayang, kau mengenalnya? Apa dia teman mu?” tanya Adam pada kekasihnya itu. “Calli
Pria itu menyeringai setelah mendengar perkataan Callista. “Rupanya apa yang selama ini kami dengar itu benar? Michael Hutomo memiliki putri bungsu yang sangat cantik? Kalau begitu jika Nona Jessica tidak ikut dengan kami, bisakah Nona ikut dengan kami?”“Kau membawanya, detik ini kau akan mati di tangan ku!” suara Daniel menyela tersirat penuh dengan ancaman. Dia melayangkan tatapan tajam pada pria itu. “Lebih baik anda
“Ini bukan masalah menjaga!” seru Daniel. “Tanggung jawab melindungi Jessica ada pada Adam! Biarkan Adam yang melindungi Jessica! Aku tidak ingin kau membahayakan diri mu sendiri!”Callsta mendengus kesal. “Aku bisa melindungi diri ku sendiri Daniel! Kau tidak berhak mengatur hidup ku!” CyitttttttDaniel menginjak rem mendadak hingga membuat Callista terdoro
Michael duduk di kursi kebesarannya. Kini Michael tengah membaca laporan keuangan yang di berikan oleh David assistantnya. Jika saja Callista putri bungsunya itu mau mengambil alih perusahaan, mungkin saat ini Michael jauh lebih bersantai dan selalu berada di sisi Alice istrinya. Michael tidak mungkin menyerahkan sepenuhnya pada Jessica. Terlebih Jessica sebentar lagi akan menikah. Michael tahu, tanggung jawab yang di ambil oleh Jessica sudah sangat banyak. Bagi Michael, ini sudah waktunya Callista yang mengambil alih perusahaan. Tentu tidak mudah meminta putri bungsunya yang terkenal keras kepala itu mengambil alih perusahaan. Bahkan Michael sudah meminta Callista memimpin perusaahaan sejak tiga tahun lalu, tapi tetap saja putri bungsunya itu lebih memilih menjadi seorang dokter.
“Sekarang papa ingin bertanya sesuatu padamu,” tukas Michael.“Bertanya? Apa yang ingin papa tanya?” Callista mengerutkan keningnya menatap bingung Michael. “Kenapa kau ada di tempat dimana kakak mu di serang?” Michael menatap Callista penuh selidik. Callista mendesah pelan. “
Kini Daniel dan Callista tengah berada di sebuah restoran terekat dengan rumah sakit. Tidak lama kemudian, Pelayan mengantarkan salmon steak dan mashed potato yang di pesan oleh Daniel. Makan telah di hidangkan, Callista langsung menikmati makanan yang sudah tersedia di atas meja makan.“Ada apa kau membawa ku ke sini?” tanya Callista pada pria yang duduk di hadapannya itu.“Aku merindukanmu,” jawab Daniel dengan santai.
Olivia melangkah keluar dari ruang pemeriksaan. Hari ini dia memiliki jadwal yang cukup banyak karena harus menggantikan Callista. Meski lelah, tapi Olivia tidak keberatan sama sekali. Olivia senang jika sahabatnya itu telah menemukan pria yang tepat. Sebelumnya, Olivia sudah membaca artikel tentang sosok Daniel Renaldy. Dan di artikel itu tertulis jelas, Daniel bukanlah pria yang suka memainkan hati wanita. Bahkan Daniel tidak pernah terlibat skandal dengan wanita manapun.“Dokter Olivia?” suara bariton menyapa membuat Olivia menghentikan langkahnya.
Callista masih menyimak dan memperhatikan Olivia dengan serius. “Apa kau ini berkencan dengan Mike?”“CK! Kau yang benar saja Callista! Tadi aku sudah mengatakan Mike Menginterogasiku tentang dirimu. Kenapa kau berpikir aku yang berkencan dengan Mike?” seru Olivia kesal. Callista mendesah kasar. “Kalau begitu