Penghangat Ranjang Majikanku

Penghangat Ranjang Majikanku

last updateLast Updated : 2025-07-11
By:  Nhaya_KhaniaUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
13Chapters
85views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Ana, gadis muda berwajah cantik dan bertubuh menawan, melamar pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga demi membiayai pengobatan ibunya di kampung. Ia diterima bekerja di rumah Kevin—pria mapan dan tampan, namun kesepian karena istrinya, Clara, sering pergi ke luar kota untuk urusan bisnis. Ketika Ana hadir dengan pesona polosnya yang menggoda, batas profesional dan godaan mulai kabur, dan Kevin mulai terperangkap dalam hasrat yang tak seharusnya ia rasakan.

View More

Chapter 1

1. Hari Pertama Kerja

"Sayang... malam ini, ya?" Kevin menghampiri sang istri dan berdiri di belakangnya kemudian meletakkan tangannya di bahu wanita itu lalu memeluknya dari belakang.

Clara hanya diam sejenak sebelum menjawab pelan, tanpa menatap suaminya di cermin, "Aku capek, Mas. Tadi lembur sampai jam sembilan. Kepala masih pening ini..."

Kevin menarik diri dengan pelan dan wajahnya langsung berubah begitu mendapat penolakan dari sang istri. Ia memang tidak membantah langsung, tapi sorot matanya menunjukkan rasa kecewa yang sudah sering berulang.

“Selalu saja begitu. Libur lagi, libur lagi,” keluh Kevin lalu menghela napas lelah.

Clara memejamkan mata sejenak, sedikit merasa bersalah tapi tubuhnya benar-benar letih. Ia tidak ingin berbohong, namun tidak juga ingin menyulut pertengkaran.

Kevin berdiri sejenak di sisi ranjang dengan tangan yang mengepal. Pernikahan mereka yang sudah terjalin sejak dua tahun ini yang awalnya romantis dan penuh cinta, kini terasa hambar ketika Clara memutuskan untuk kembali kerja dengan alasan bosan di rumah. 

Kevin semakin kesepian karena Clara selalu pulang malam bahkan hampir setiap malam.

Dan akhirnya, Kevin mengambil handuk dan berjalan menuju kamar mandi. Air mengalir deras di dalam, mengguyur tubuh Kevin yang mulai dipenuhi amarah dan frustrasi. Dia menyandarkan keningnya ke dinding keramik, mencoba menenangkan diri. Namun, hasrat yang sudah telanjur bangkit membuatnya akhirnya menyerah pada cara lama—bersolo sendiri.

Beberapa menit kemudian, Kevin keluar dari kamar mandi. Tubuhnya hanya dibalut handuk, rambutnya masih basah. Ia melihat Clara yang sudah mematikan lampu meja rias dan berbaring memunggunginya.

"Besok akan ada pembantu baru. Namanya Ana yang akan menggantikan Rani. Dia mau nikah, jadi mau berhenti kerja," ucap Clara singkat, suaranya datar.

Kevin hanya bergumam kecil, "Terserah. Aku nggak peduli siapa yang kerja di rumah ini, asal rumah beres."

Clara mengangguk kecil tanpa membalikkan tubuhnya. Hening kembali melingkupi kamar, hingga Kevin akhirnya ikut berbaring dan memunggungi istrinya juga.

Pagi harinya, suara bel yang berbunyi membuat Kevin yang baru bangun dari tidurnya mengenakan kaus tipis dan celana pendek lantas membuka pintu utama tersebut.

Seorang perempuan muda berdiri di depan pintu. Usianya mungkin belum genap dua puluh lima, tubuhnya ramping, wajahnya bersih tanpa riasan, dan rambut hitam panjangnya diikat sederhana. Tatapannya tajam namun tenang.

"Permisi, Pak. Saya Ana. Ibu Clara bilang saya mulai kerja hari ini," ucapnya sambil menunduk sedikit.

Kevin sempat diam beberapa detik, mengamati Ana dari atas hingga bawah. Ia tampak ragu.

"Kamu... yakin mau kerja di sini?" tanyanya datar. Tampak meremehkan penampilan Ana yang sepertinya tidak pernah bekerja sebagai pembantu rumah tangga. 

Ana tersenyum bahkan tidak gentar sedikit pun. "Saya bisa kerja, Pak. Nggak usah khawatir. Semua pekerjaan rumah, saya bisa."

Pria berusia tiga puluh tahun itu masih diam dan menatap datar wajah Ana. Sebelum akhirnya dia mengangguk pelan. Namun, dalam hatinya dia bertanya-tanya, bagaimana mungkin perempuan semuda dan secantik itu menjadi pembantu rumah tangga? Tapi, ia tak ingin ribet. Selama rumah beres, ia tak peduli siapa yang mengurus.

"Langsung ke dapur aja. Nanti Rani yang kasih tahu apa saja yang kamu kerjakan di sini."

Ana tampak sumringah begitu mendengarnya. “Baik, Pak. Kalau begitu saya permisi.” Ana kembali tersenyum lalu masuk dengan langkah tenang dan mengangkat tas kain kecilnya itu.

**

Jam dinding di ruang tengah menunjukkan pukul 20.47. Kevin duduk menyandar di sofa, mengenakan kaus hitam dan celana training, matanya menatap kosong ke arah televisi yang menyala tapi tidak benar-benar ia tonton.

Ponsel di meja samping bergetar pelan. Sebuah pesan masuk dari Clara. Dengan malas, Kevin meraih ponsel dan membaca pesan itu.

"Sayang, aku lembur lagi. Kayaknya baru bisa pulang jam 10 malam. Maaf ya..."

Kevin mendengus pelan. Matanya melirik jam, lalu ia menjatuhkan tubuh lebih dalam ke sandaran sofa.

"Jam sepuluh lagi... tiap hari kayak gini. Istri apa robot sih?" gerutunya, nyaris seperti berbicara pada dirinya sendiri.

Suasana hening sejenak, sampai langkah ringan terdengar mendekat dari arah dapur. Ana muncul, mengenakan seragam rumah yang sederhana, rambutnya diikat rapi ke belakang. Ia berdiri beberapa langkah dari Kevin, tangan terlipat di depan tubuh.

"Pak Kevin... mau saya buatkan kopi? Atau teh, mungkin?" tanyanya dengan nada lembut dan sopan. 

Kevin menoleh perlahan, menatap Ana sebentar lalu mengangguk. "Kopi aja. Tapi yang enak ya. Jangan asal seduh."

Ana tersenyum tipis, menundukkan kepala singkat. "Baik, Pak. Akan saya buatkan yang istimewa."

Kevin menatap Ana dengan tatapan datarnya lalu beranjak dari duduknya. “Antarkan ke kamarku kopinya.”

Ana menganga mendengarnya. Sedikit terkejut karena dia tidak biasa mengantarkan makanan atau minuman ke kamar pribadi majikannya.

“Kenapa? Apa perintahku terdengar berat, sampai buat kamu terdiam kayak gini?”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
13 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status