Share

11

Penulis: Ghoos book
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-11 19:04:44

Keesokan harinya, Pengawas Yan tidak datang sendirian.

Dia ditemani dua orang pengawas elite yang belum pernah kulihat sebelumnya. Mereka lebih tinggi, lebih diam, dan matanya memancarkan cahaya merah redup yang sama dengan Golem Jiwa. "Bibit"-ku langsung waspada, merasakan ancaman yang jauh lebih nyata dari kedua orang ini dibandingkan dengan konstruksi batu kemarin.

"Wa Lang," sapa Yan, suaranya datar. "Ini Pengawas Gao dan Pengawas Li. Mereka akan mengawasi percobaan kita hari ini."

Aku mengangguk patuh, menjaga pandanganku tetap rendah. Tapi di dalam, alarm berdering. Ini bukan lagi pengujian. Ini adalah pengawasan. Yan tidak lagi sepenuhnya percaya untuk menanganiku sendirian.

Mereka membawaku ke ruangan yang lebih dalam, sebuah ruang bundar dengan lantai logam dan dinding yang dipenuhi alat pengukur spiritual yang berkedip-kedip. Di tengah ruangan, terdapat sebuah batu altar datar dengan ikatan besi. Di atasnya terbaring seorang budak.

Bukan budak biasa. Dia masih muda, mungkin
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dari Budak Menjadi Bencana   BAB 112: Diagnosis Kosmis

    Studio Kosmis berubah menjadi rumah sakit darurat untuk realitas itu sendiri. Suasana riang Era Pertukaran digantikan oleh getaran intens dari kesadaran-kesadaran yang berfokus total. Setiap sumber daya, setiap keahlian, dikerahkan untuk memahami dan—jika mungkin—menangani Sobekan yang bergerak itu.Tim gabungan dibentuk dengan segera:1. Tim Analisis Struktural, dipimpin Prime Coordinate dan para ilmuwan Mekanis. Tugas mereka: memetakan gangguan Sobekan pada hukum fisika fundamental menggunakan sensor multidimensi yang paling sensitif.2. Tim Resonansi Emosional, dipimpin Mei Ling dan para Penyatu master. Tugas mereka: merasakan dan mencatat "rasa sakit" metafisik yang dipancarkan Sobekan, mencari pola emosional (atau ketiadaan emosi) yang bisa menjadi petunjuk.3. Tim Pola & Simbol, dipimpin oleh seniman pola dan Feng. Tugas mereka: mengamati gerakan, bentuk, dan "cahaya" pucat Sobekan untuk mencari ritme, simetri tersembunyi, atau makna simbolis—bahasa dari penyakit ini.4. Tim Tan

  • Dari Budak Menjadi Bencana   BAB 111: Kain yang Robek

    Era Pertukaran berjalan dengan gemilang. Studio Kosmis telah menjadi mercusuar kerjasama multidimensi, tempat di mana pengetahuan dan keindahan tidak hanya disimpan, tetapi diperbanyak dan disempurnakan melalui kolaborasi. Tapi kosmos adalah tempat yang luas dan penuh kejutan—tidak semua kejutan itu menyenangkan.Peringatan pertama datang bukan dari sensor atau pengawasan, tetapi dari rasa sakit mendadak yang kolektif.Di tengah sesi meditasi gabungan yang dipimpin para Penyatu, ratusan kesadaran tiba-tiba tersentak, merasakan sensasi tajam yang aneh—seperti sesuatu yang robek. Bukan di tubuh fisik mereka, tapi di kain realitas yang mereka semua huni. Itu adalah sensasi metafisik yang dalam dan mengganggu.Di ruang observasi utama, proyeksi realitas multidimensi yang biasa menunjukkan Symphon dan jaringan portal yang aman, tiba-tiba menampilkan anomali. Di sebuah wilayah terpencil, jauh dari area manapun yang dikenal atau sedang dipantau, muncul sebuah "Sobekan".Itu bukan lubang hita

  • Dari Budak Menjadi Bencana   BAB 110: Era Pertukaran

    Keputusan untuk membuka Studio Kosmis bukanlah pengumuman sederhana. Itu adalah sebuah proses yang direncanakan dengan cermat, penuh dengan pertimbangan etis dan teknis. Filosofi inti mereka—"penciptaan yang bertanggung jawab dan penuh empati"—harus menjadi landasan setiap interaksi.Pertama-tama, mereka membuat Piagam Pertukaran. Bukan hukum yang kaku, tetapi serangkaian prinsip yang disepakati: tidak ada paksaan, penghormatan terhadap otonomi setiap kesadaran, transparansi niat, dan komitmen untuk meninggalkan tempat dalam keadaan yang lebih baik daripada saat kedatangan.Kemudian, mereka membangun Portal Resonansi Terkendali—gerbang dimensi yang tidak hanya memindahkan materi, tetapi juga "menyetel" kesadaran pengunjung agar selaras dengan frekuensi Studio, mencegah masuknya entitas dengan niat perusakan atau parasitisme secara tidak sengaja.Undangan dikirim ke sudut-sudut realitas yang mereka ketahui: kepada Para Penyatu di dimensi asal, kepada ras-ras sekutu yang pernah mereka t

  • Dari Budak Menjadi Bencana   BAB 109: Titik Balik dan Pencabangan

    Suasana di Studio Kosmis pasca-Kongres Suara terasa berbeda. Bukan euforia kemenangan, melainkan kedamaian yang dalam dan mantap. Ancaman langsung telah mereda. Symphon tumbuh dengan tenang, wilayah bekunya perlahan pulih dengan irama "Benih Lagu" yang sabar. Para Penjaga dan Penenun masih ada di luar sana, tapi sekarang sebagai pengamat yang jauh dan—mungkin—penuh pertimbangan, bukan sebagai hakim atau algojo.Ini adalah titik balik.Wa Lang berdiri di teras observasi, memandang ke arah galaksi mereka yang indah. Setelah sekian lama berjuang, bertahan, dan berdiplomasi, muncul pertanyaan baru yang halus namun penting: Sekarang apa?Tujuan besar—menciptakan Symphon dan mempertahankannya—telah tercapai. Tapi api kreatif di dalam Studio Kosmis tidak padam. Ia hanya mencari saluran baru."Kita tidak bisa hanya menjadi penjaga kebun kita sendiri," ucap Feng suatu hari, menyuarakan apa yang ada di benak banyak orang. "Symphon sudah mandiri. Dia punya caranya sendiri untuk tumbuh. Peran kit

  • Dari Budak Menjadi Bencana   BAB 108: Kongres Suara

    Ketegangan segitiga antara tiga filosofi kosmis mencapai titik jenuh. Bukan perang terbuka yang terjadi, tetapi kebuntuan yang bergetar dengan potensi bencana. Para Penjaga menganggap Symphon dan Studio sebagai anomali berisik yang harus "dikoreksi" atau setidaknya dibatasi. Para Penenun melihat semua—termasuk Para Penjaga—sebagai ilusi yang perlu dilampaui menuju kesatuan. Sementara Wa Lang dan kumpulannya hanya ingin hak mereka untuk eksis dan berkembang dalam keragaman.Aeon, yang telah lama diam sebagai pengamat, akhirnya bersuara. Suara-Nya tidak datang dari satu arah, tetapi muncul dalam kesadaran setiap pihak yang terlibat, seperti kesadaran yang tiba-tiba terbangun."Kalian telah mencapai kebuntuan dalam bahasa kekuatan. Mungkin sudah saatnya mencoba bahasa yang lain."Dan kemudian, Aeon melakukan sesuatu yang tak terduga: Ia mengundang semua pihak—wakil dari Para Penjaga Bentuk Murni, emisaris dari Para Penenun Nirwana, serta Wa Lang beserta seluruh spektrum pendukung Symphon

  • Dari Budak Menjadi Bencana   BAB 107: Harmoni Tiga Suara

    Kemunculan emosi Symphon yang lebih kompleks—kesedihan, amarah, dan akhirnya ketenangan yang dipelajari—menciptakan gelombang resonansi yang tak terduga. Gelombang ini merambat keluar dari Symphon, menyentuh struktur realitas di sekitarnya dan menarik perhatian entitas ketiga yang sebelumnya hanya diam mengamati dari jauh.Mereka menyebut diri mereka Para Penenun Nirwana.Jika Para Penjaga Bentuk Murni mewakili idealisme statis dan kekakuan abadi, dan Wa Lang beserta kumpulannya mewakili dinamika kreatif dan emosi yang berkembang, maka Para Penenun mewakili sesuatu yang berbeda sama sekali: harmoni total melalui disolusi.Bagi mereka, konflik antara "statis" dan "dinamis", antara "bentuk" dan "perubahan", adalah ilusi. Masalahnya bukan pada bentuknya, tetapi pada keberadaan bentuk itu sendiri. Solusi sejati, menurut filosofi mereka, adalah dengan melarutkan segala batasan, menyatukan semua kesadaran kembali ke dalam samudra eksistensi yang tak terbedakan—sebuah "nirwana" di mana tidak

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status