Share

10

Author: Ghoos book
last update Last Updated: 2025-10-10 18:30:42

Tujuh hari berlalu sejak aku menyerap Fragmen Jiwa Liang Jie. Perubahannya halus namun tak terbantahkan. Aku tak lagi perlu berpura-pura tenang; ketenangan itu telah meresap ke dalam tulang-tulangku, dingin dan mantap. "Bibit"-ku, yang dulu seperti api liar, kini berputar tenang di ulu hatiku, sebuah mata hitam yang memantau segala sesuatu dengan kecerdasan yang mencemaskan. Pengetahuan dari jiwa-jiwa yang kuserap mengalir dalam pikiranku seperti sungai bawah tanah—taktik tempur, celah formasi, psikologi para pengawas, semuanya tersedia bagiku.

Pengawas Yan memperhatikanku dengan tatapan yang semakin tak bisa kubaca. Kecurigaannya tak lagi disembunyikan, namun dibalut dengan rasa ingin tahu yang lebih dalam. Dia seperti seorang ahli kimia yang telah menciptakan reaksi tak terduga dan kini menunggu dengan penuh antisipasi untuk melihat apakah hasilnya akan menjadi emas atau ledakan.

Hari ini, dia membawaku bukan ke ruangan formasi, tapi ke sebuah lapangan latihan tertutup di dalam komp
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Dara Tresna Anjasmara
baru sampe sini.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dari Budak Menjadi Bencana   BAB 110: Era Pertukaran

    Keputusan untuk membuka Studio Kosmis bukanlah pengumuman sederhana. Itu adalah sebuah proses yang direncanakan dengan cermat, penuh dengan pertimbangan etis dan teknis. Filosofi inti mereka—"penciptaan yang bertanggung jawab dan penuh empati"—harus menjadi landasan setiap interaksi.Pertama-tama, mereka membuat Piagam Pertukaran. Bukan hukum yang kaku, tetapi serangkaian prinsip yang disepakati: tidak ada paksaan, penghormatan terhadap otonomi setiap kesadaran, transparansi niat, dan komitmen untuk meninggalkan tempat dalam keadaan yang lebih baik daripada saat kedatangan.Kemudian, mereka membangun Portal Resonansi Terkendali—gerbang dimensi yang tidak hanya memindahkan materi, tetapi juga "menyetel" kesadaran pengunjung agar selaras dengan frekuensi Studio, mencegah masuknya entitas dengan niat perusakan atau parasitisme secara tidak sengaja.Undangan dikirim ke sudut-sudut realitas yang mereka ketahui: kepada Para Penyatu di dimensi asal, kepada ras-ras sekutu yang pernah mereka t

  • Dari Budak Menjadi Bencana   BAB 109: Titik Balik dan Pencabangan

    Suasana di Studio Kosmis pasca-Kongres Suara terasa berbeda. Bukan euforia kemenangan, melainkan kedamaian yang dalam dan mantap. Ancaman langsung telah mereda. Symphon tumbuh dengan tenang, wilayah bekunya perlahan pulih dengan irama "Benih Lagu" yang sabar. Para Penjaga dan Penenun masih ada di luar sana, tapi sekarang sebagai pengamat yang jauh dan—mungkin—penuh pertimbangan, bukan sebagai hakim atau algojo.Ini adalah titik balik.Wa Lang berdiri di teras observasi, memandang ke arah galaksi mereka yang indah. Setelah sekian lama berjuang, bertahan, dan berdiplomasi, muncul pertanyaan baru yang halus namun penting: Sekarang apa?Tujuan besar—menciptakan Symphon dan mempertahankannya—telah tercapai. Tapi api kreatif di dalam Studio Kosmis tidak padam. Ia hanya mencari saluran baru."Kita tidak bisa hanya menjadi penjaga kebun kita sendiri," ucap Feng suatu hari, menyuarakan apa yang ada di benak banyak orang. "Symphon sudah mandiri. Dia punya caranya sendiri untuk tumbuh. Peran kit

  • Dari Budak Menjadi Bencana   BAB 108: Kongres Suara

    Ketegangan segitiga antara tiga filosofi kosmis mencapai titik jenuh. Bukan perang terbuka yang terjadi, tetapi kebuntuan yang bergetar dengan potensi bencana. Para Penjaga menganggap Symphon dan Studio sebagai anomali berisik yang harus "dikoreksi" atau setidaknya dibatasi. Para Penenun melihat semua—termasuk Para Penjaga—sebagai ilusi yang perlu dilampaui menuju kesatuan. Sementara Wa Lang dan kumpulannya hanya ingin hak mereka untuk eksis dan berkembang dalam keragaman.Aeon, yang telah lama diam sebagai pengamat, akhirnya bersuara. Suara-Nya tidak datang dari satu arah, tetapi muncul dalam kesadaran setiap pihak yang terlibat, seperti kesadaran yang tiba-tiba terbangun."Kalian telah mencapai kebuntuan dalam bahasa kekuatan. Mungkin sudah saatnya mencoba bahasa yang lain."Dan kemudian, Aeon melakukan sesuatu yang tak terduga: Ia mengundang semua pihak—wakil dari Para Penjaga Bentuk Murni, emisaris dari Para Penenun Nirwana, serta Wa Lang beserta seluruh spektrum pendukung Symphon

  • Dari Budak Menjadi Bencana   BAB 107: Harmoni Tiga Suara

    Kemunculan emosi Symphon yang lebih kompleks—kesedihan, amarah, dan akhirnya ketenangan yang dipelajari—menciptakan gelombang resonansi yang tak terduga. Gelombang ini merambat keluar dari Symphon, menyentuh struktur realitas di sekitarnya dan menarik perhatian entitas ketiga yang sebelumnya hanya diam mengamati dari jauh.Mereka menyebut diri mereka Para Penenun Nirwana.Jika Para Penjaga Bentuk Murni mewakili idealisme statis dan kekakuan abadi, dan Wa Lang beserta kumpulannya mewakili dinamika kreatif dan emosi yang berkembang, maka Para Penenun mewakili sesuatu yang berbeda sama sekali: harmoni total melalui disolusi.Bagi mereka, konflik antara "statis" dan "dinamis", antara "bentuk" dan "perubahan", adalah ilusi. Masalahnya bukan pada bentuknya, tetapi pada keberadaan bentuk itu sendiri. Solusi sejati, menurut filosofi mereka, adalah dengan melarutkan segala batasan, menyatukan semua kesadaran kembali ke dalam samudra eksistensi yang tak terbedakan—sebuah "nirwana" di mana tidak

  • Dari Budak Menjadi Bencana   BAB 106: Tangisan Pertama Symphon

    Proses "penyembuhan" di wilayah yang membeku berlangsung lambat, diam-diam, hampir tak terlihat. Namun, dampaknya tidak terbatas di sana. Benih Lagu yang ditanam Wa Lang dan Kolektif tidak hanya bekerja pada luka fisik Symphon, tetapi juga pada "jiwa"-nya, kesadaran galaksi yang luas dan masih muda itu.Dan Symphon mulai merasa.Bukan hanya merasakan kehadiran para penciptanya, atau ancaman dari luar. Ia mulai mengembangkan semacam kesadaran diri emosional yang lebih dalam. Getarannya yang sebelumnya lebih mirip suasana hati kolektif yang luas, kini mulai menunjukkan nuansa yang lebih halus dan kompleks.Di sistem bintang yang penuh dengan nada "Kegembiraan Penemuan", tiba-tiba muncul sebuah fenomena baru: "Hujan Bintang Sedih". Bukan hujan meteor biasa, tetapi tetesan cahaya murni yang jatuh dari atmosfer atas sebuah planet, membawa getaran yang pahit-manis—sebuah kesedihan yang indah, seperti rindu akan sesuatu yang belum pernah dialami. Itu adalah respons Symphon terhadap "rasa sak

  • Dari Budak Menjadi Bencana   BAB 105: Undangan untuk Para Penjaga

    Keputusan untuk menanam "Benih Lagu" di wilayah yang membeku bukanlah akhir dari interaksi dengan Para Penjaga Bentuk Murni. Sebaliknya, itu adalah langkah pertama dalam sebuah strategi baru yang lebih berani—dan berisiko.Wa Lang menyadari bahwa konflik filosofis dengan entitas yang beroperasi pada tingkat hukum realitas tidak bisa diselesaikan dengan pertahanan pasif atau kontra-serangan langsung. Mereka perlu mengubah permainannya. Jika Para Penjaga melihat Symphon sebagai "cacat" karena dinamis dan emosional, maka mereka harus menunjukkan bahwa dinamika dan emosi itu mengandung tatanan dan keindahan yang bahkan lebih tinggi daripada kesempurnaan statis mereka.Tetapi bagaimana caranya?Jawabannya datang dari pengamatan yang tak terduga. Saat "Benih Lagu" perlahan-lahan mulai merambat di wilayah beku, perubahan yang dihasilkannya—walaupun sangat halus—menciptakan pola yang menarik. Perubahan itu tidak acak. Ia mengikuti "logika" internal dari melodi harapan itu sendiri, menciptakan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status