Share

Dari Cupu Jadi Mantu
Dari Cupu Jadi Mantu
Author: Cinnamon Roll

Prolog

“Ini apa, Na?” tanya Marcello kebingungan begitu menerima beberapa lembar kertas dari Winona.

“Daftar peraturan yang harus kita ikuti selama jadi pasangan suami istri,” jawab Winona tegas.

“Peraturan pertama, kedua belah pihak diharuskan tinggal di bawah atap yang sama untuk menghindari kecurigaan dan konflik dengan pihak keluarga masing-masing namun tidak diperbolehkan tidur di ruangan yang sama,” ucap Marcello membaca rentetan huruf di hadapannya.

“Peraturan kedua, kedua belah pihak dilarang mencampuri urusan pribadi masing-masing. Baik Winona maupun Marcello diperbolehkan untuk pulang jam berapa saja, pergi dengan siapa saja, dan memutuskan apa saja untuk kebaikan dirinya tanpa mempertimbangkan keputusan pihak lain kecuali ada kaitannya dengan pihak keluarga,” tutur Winona yang juga memegang salinan dokumen yang sama.

“Peraturan ketiga, kedua belah pihak sepakat untuk tidak melakukan interaksi jika tidak diperlukan. Baik Winona maupun Marcello setuju untuk bertindak layaknya pasangan suami istri sungguhan di situasi-situasi tertentu saja, seperti acara kantor, acara keluarga, dan di hadapan awak media,” ujar Marcello membaca peraturan yang terakhir.

“Karena semua aturan ini kamu yang buat tanpa diskusi dulu sama aku, boleh, dong, kalo aku tambahin beberapa aturan lagi?” tanya Marcello yang dijawab dengan anggukan Winona meskipun perempuan itu sempat ragu.

“Peraturan keempat, Marcello diperbolehkan untuk menunjukkan kesungguhan perasaannya terhadap Winona dengan cara apa pun tanpa membuat Winona merasa risih,” tutur Marcello sambil menuliskan perkataannya di bagian kosong kertas tersebut.

“Peraturan kelima, Marcello diperbolehkan untuk menolong atau merawat Winona ketika ia butuh bantuan atau sakit.”

“Nggak perlu,” sahut Winona. “Gue bisa urus diri gue sendiri. Lagian, gue nggak mau berutang. Kalo lo suatu saat nolongin gue, berarti gue harus ngelakuin hal yang sama dong?”

“Seenggaknya,” kata Marcello sebelum Winona sempat melanjutkan perkataannya, “kasih aku kesempatan untuk bayar semua kesalahan aku di masa lalu. Aku nggak minta banyak, Na, cuma satu kali kesempatan. Kalo aku gagal lagi, kita bisa pisah baik-baik dan aku janji, kamu nggak akan dirugiin sama sekali.”

“Kenapa lo mau repot-repot?”

“Karena aku nggak mau nyesel untuk yang kedua kalinya,” jawab Marcello tanpa mengalihkan pandangannya sedikit pun.

Bagi Winona yang dulu, Marcello adalah cinta pertamanya.

Bagi Marcello yang dulu, Winona adalah salah satu mainannya.

Bagi Winona yang sekarang, Marcello adalah penoreh luka yang membangkitkan kebenciannya.

Bagi Marcello yang sekarang, Winona adalah satu-satunya orang yang diinginkannya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status