공유

Bab 50

작가: Phoenixclaa
last update 최신 업데이트: 2025-06-29 23:37:37

Matahari belum sepenuhnya naik saat seorang pelayan istana utama datang ke Istana Timur membawa surat undangan resmi. Segelnya milik Ratu Amaris.

Elina memandang surat itu dengan ragu, tapi tidak bisa menolak. Dalam dunia istana, undangan dari Ratu sejatinya adalah perintah terselubung.

Sekar menatapnya dengan cemas. “Putri… saya tak enak hati. Biar saya yang menemani.”

Elina menggeleng pelan. “Tidak. Jika sesuatu terjadi padaku, mereka akan mencari-cari alasan untuk menghukummu juga. Tetaplah di sini. Jaga dirimu.”

Sekar ingin memprotes, tapi wajah Elina terlalu tenang yang menyembunyikan gemuruh firasat buruk.

Begitu memasuki aula kediaman utama, Elina langsung disambut oleh suasana tegang. Di sana telah menunggu Ratu Amaris, duduk angkuh di singgasana pribadinya dengan jubah ungu tua. Di sisi lain ruangan berdiri Liora, mengenakan gaun keemasan dengan rambut yang ditata sempurna.

“Elina,” ucap Ratu Amaris pelan namun tajam. “Kau datang juga. Duduklah.”

Elina membungkuk sopan dan du
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • Dari Dokter Ahli Berubah Menjadi Selir Tawanan Dewa Perang   Bab 98

    Pagi harinya di balairung utama istana.Kisti melangkah pelan namun pasti. Raut wajahnya menunduk dengan kesedihan yang dalam. Di hadapannya, Kaisar yang duduk di singgasana, sementara Elina duduk di sisi kanan, dan Dasman siaga di kiri.“Yang Mulia,” suara Kisti serak tapi tenang. “Hamba datang bukan hanya sebagai selir Kaisar, tapi juga sebagai seorang kakak. Nathan, dia tidak bersalah.”Raeshan menatap Kisti dengan sorot mata tajam namun tetap berusaha adil. “Kau punya bukti?”Kisti mengangguk pelan. “Pada malam itu, saat dikatakan Sekar mengalami trauma, Nathan bersamaku. Kami berada di Alister, memperingati hari kematian kakak kami.”Semua yang hadir saling pandang.“Nathan sangat dekat dengan mendiang kakak kami. Ia bahkan tidur di aula leluhur, berdoa sepanjang malam. Seluruh rakyat Alister dan para pelayan di sana bisa bersaksi,” lanjut Kisti.Elina menanggapi dengan dingin. “Tapi pelayan yang melihat Nathan memasuki kamar Sekar di malam itu bersaksi jelas. Ia mengenali Nathan

  • Dari Dokter Ahli Berubah Menjadi Selir Tawanan Dewa Perang   Bab 97

    Malam harinya, di ruang perawatan Sekar.Elina duduk di sisi ranjang, menggenggam tangan Sekar yang dingin.Gadis itu masih diam. Pandangannya kosong, tubuhnya sedikit menggigil.Elina membungkuk, mendekatkan wajahnya, dan berbisik lembut di dekat telinga Sekar."Kisti... apa dia yang menyakitimu, Sekar?"Tiba-tiba tubuh Sekar menegang.Matanya membelalak. Ia mulai menggeleng cepat, lalu mengerang tanpa suara. Tubuh mungilnya bergerak liar di atas ranjang, bibirnya berdarah karena tergigit.“Sekar! Sekar!!” seru Elina panik.Tabib dan pelayan segera datang. Tapi Sekar terus meronta seolah ketakutan dengan nama itu.Dasman yang baru tiba langsung menarik tubuh istrinya ke pelukan. Ia memeluk Sekar erat."Aku disini sayang," bisiknya pada Sekar, suara pria itu serak karena menahan marah dan sedih yang tak terbendung.**Malam berikutnya…Nathan menyelinap ke kamar Sekar. Seorang penjaga tampak tertidur di luar pintu.Ia mendorong pintu perlahan. Bayangan tubuhnya masuk ke dalam ruangan

  • Dari Dokter Ahli Berubah Menjadi Selir Tawanan Dewa Perang   Bab 96

    Prajurit penjaga gerbang samping istana yang berjaga melihat sesuatu diatas rumput.Sobekan kain berwarna biru pucat, dengan sulaman benang emas di pinggirannya.Ia memungutnya perlahan, memeriksa teksturnya.“Sobekan gaun istana…” gumamnya, dahi berkerut.Ia lalu berlari ke arah barak utama, menggenggam kain itu erat.**Di kediaman Elina.Ruvia menyerahkan kain robek itu ke tangan Elina.“Ini ditemukan di jalur luar istana, tak jauh dari gerbang selatan,” ucapnya pelan. “Itu milik Sekar, bukan?”Elina langsung memucat.Gaun itu adalah buatan khusus pemberiannya untuk Sekar.“Sekar pasti diculik,” bisik Elina.Dasman yang berdiri di belakang Elina mengepalkan tangan.“Aku akan cari dia ke ujung Azmeria sekalipun,” katanya penuh emosi.**Sementara itu, disebuah gudang.Nathan berdiri di sisi kakaknya Kisti, yang menatap Sekar yang masih terikat.“Berikan dia padaku,” kata Nathan tiba-tiba. Suaranya pelan, tapi tegas.“Kau sudah mendapatkan apa yang kau mau. Biarkan aku yang urus dia

  • Dari Dokter Ahli Berubah Menjadi Selir Tawanan Dewa Perang   Bab 95

    Di taman samping Istana Kenari.Kisti berjalan pelan di antara lorong taman yang ditumbuhi anggrek liar, diikuti oleh Nahan.Langkah kaki mereka nyaris tak bersuara, namun ketegangan memancar dari cara Kisti menggenggam lipatan gaunnya erat.“Jangan lakukan gerakan tambahan tanpa perintah langsung dari Tuan,” gumam Kisti pelan.Nathan mengangkat alis. “Aku tidak melakukan apa pun yang membahayakan.”“Tapi kau memperhatikan seseorang,” potong Kisti cepat, matanya menajam menatap bunga-bunga liar di depannya.“Aku dengar dari salah satu pelayan kau sering berdiri lama di lorong timur saat malam hanya untuk melihat Sekar. Kepala dayang istana sekaligus pelayan pribadi Putri Elina.”Nathan menahan napas sejenak. Matanya menoleh cepat, lalu kembali memandang lurus ke depan.“Dia hanya orang yang menarik perhatian. Tidak lebih.”Kisti menoleh tajam, menghentikan langkahnya. “Kau tidak boleh lemah di istana ini, Nathan. Apalagi terhadap perempuan seperti dia. Dia mungkin manis dan kelihatan

  • Dari Dokter Ahli Berubah Menjadi Selir Tawanan Dewa Perang   Bab 94

    Rapat di ruang pertemuan utama kembali digelar pagi ini.Para Gubernur yang tersisa, Panglima tertinggi, dan penasihat ekonomi duduk berurutan di kursi-kursi panjang, sementara Elina berada di samping Kaisar.Raeshan tampak tenang, walau wajahnya sedikit lebih pucat dari biasanya.Tak ada yang menyadari keganjilan itu sampai ia hendak berbicara.“Kita perlu kirim utusan langsung ke perbatasan selatan dan…”Tiba-tiba, Raeshan berhenti di tengah kalimat.“Yang Mulia?” Elina langsung menoleh panik.Raeshan memegang dadanya. Bibirnya bergetar… lalu dari sela mulutnya, semburan darah hitam keluar tanpa aba-aba.Seluruh ruangan sontak riuh. Elina bangkit berdiri, menangkap tubuh suaminya yang jatuh ke samping kursi.“RAESHAN!”**Beberapa menit kemudian, di dalam kamar, Elina tengah berlutut di sisi tempat tidur.Tangan kirinya memegangi lengan Raeshan, sementara tangan kanannya memeriksa tubuh suaminya.Mata Elina membulat ngeri.“Ada… bekas tusukan halus. Di bagian belakang bahu kanan…”I

  • Dari Dokter Ahli Berubah Menjadi Selir Tawanan Dewa Perang   Bab 93

    Beberapa hari kemudian.Nathan berdiri di dalam ruang kerjanya yang sempit sambil menatap surat yang telah menjadi abu di depannya.Suara pintu diketuk pelan.“Kau dipanggil Yang Mulia ke ruang pertemuan utama,” ujar seorang penjaga.Nathan menunduk cepat dan membereskan abu yang tersisa, lalu melangkah keluar.Di lorong menuju aula istana, Nathan berpapasan dengan Sekar dan Dasman.Mereka tampak berbincang pelan. Sekar tertawa kecil akan sesuatu yang dikatakan suaminya.Nathan sempat terpaku. Jantungnya berdenyut cepat tanpa alasan yang bisa ia terima logikanya.Saat mereka berpapasan, Sekar melihat Nathan lebih dulu.“Oh… tuan,” sapa Sekar ramah.Nathan buru-buru menunduk sopan. “Selamat siang…”Lalu ia menoleh ke Dasman, tubuhnya tegap memberi hormat.“Panglima Dasman. Kehormatan bagi saya bisa bertemu langsung.”Dasman mengangguk singkat. “Ah, kau juru tulis kerajaan yang cerdas itu, ya? Nathan, bukan?”“Benar, Tuan. Terima kasih atas pujian anda,” jawab Nathan, menahan suara teta

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status