Setelah sarapan kerajaan selesai, musik berganti menjadi nada petikan kecapi kuno. Sang penyair istana maju ke tengah aula, membungkuk dalam dan mengumumkan dengan lantang:“Sebagaimana tradisi agung Azmeria, pada hari purnama, para permaisuri dari darah bangsawan akan mempersembahkan hiburan bagi Raja, Ratu, dan seluruh tamu kerajaan. Persembahan ini lambang seni, kecerdasan, dan kehalusan budi kaum wanita istana.”Aula kembali hening saat Permaisuri Mireya, istri Pangeran Aldrik, bangkit pertama. Ia mengenakan gaun beludru hitam bertabur emas, menampilkan tarian khidmat dari wilayah selatan, gerakannya tenang dan penuh makna spiritual. Setiap gerakannya menyimbolkan perjalanan cahaya bulan menembus awan-awan perang. Para tamu mengangguk terkesima.Lalu Permaisuri Casia melangkah anggun. Ia mempersembahkan nyanyian dari daratan Utara, dengan suara rendah dan menggema, mengisahkan kisah dewi salju yang kehilangan kekasihnya dalam perang. Suaranya merambat menyusup, menggugah para pang
Last Updated : 2025-05-16 Read more