Chapter: Bab 39Keesokan harinya. Pagi-pagi sekali Raeshan berjalan cepat menuju kamar ibunya. Para pelayan bergegas menunduk dan memberi jalan.Di balik pintu besar bersulam emas, Ratu Amaris tengah duduk anggun di kursinya. Matanya mengarah ke luar jendela, seolah tak terkejut sedikit pun saat putranya masuk tanpa permisi.“Jika kau datang untuk berterima kasih karena menyuruh pelayan memberikan ramuan pada selir agungmu, tak perlu. Aku hanya menjalankan tugas seorang ibu,” ucapnya tajam, bahkan sebelum Raeshan sempat membuka mulut.“Apa yang Ibu berikan pada Elina?” tanya Raeshan dengan suara berat.“Pil pahit yang seharusnya ia minum sejak hari pertama diangkat sebagai selir agung. Ia terlalu sering melanggar batas.”“Itu bisa membahayakan kesehatannya.”“Dan apakah itu membuatmu lupa siapa dia?” balas Amaris, menatap tajam. “Ia bukan putri bangsawan, bukan wanita terhormat. Ia hanya tawanan perang, Raeshan. Biarpun kau angkat dia jadi selir agung, darahnya tetap rendah. Titah ayahmu sekalipun ya
Last Updated: 2025-06-18
Chapter: Bab 38Sementara Elina menikmati sisa tehnya di ruang makan, di tempat lain, Liora melangkah cepat menuju taman dalam istana utama tempat Permaisuri Amaris biasa menerima tamu pribadi. Kedua pelayan mengekor tanpa berani bersuara, sementara langkah Liora menciptakan irama tergesa yang dipenuhi kegelisahan.Wajah Liora tegang, tapi kali ini bukan sekadar karena amarah melainkan kecemasan yang terus mencubit hatinya.Sesampainya di pendopo taman, ia segera berlutut dengan penuh takzim di hadapan Permaisuri Amaris. Tangannya menangkup di dada, matanya sedikit berkaca-kaca, namun ia menjaga nada suaranya tetap tenang dan hormat.“Yang Mulia Ibunda…” ucapnya lembut. “Maafkan kelancanganku datang tanpa diundang, namun hamba merasa perlu menyampaikan sesuatu yang telah lama hamba pendam.”Permaisuri Amaris menoleh perlahan dari jendela, menatap Liora dengan wajah tenang namun dalam. “Bicara, Liora.”Liora menarik napas, lalu menunduk dalam. “Perihal Elina… Hamba tidak bermaksud buruk, tapi… kehadir
Last Updated: 2025-06-18
Chapter: Bab 37Jam pasir hampir menunjukkan pukul sembilan malam, dan kediaman Selir Liora masih gelap lentera gantung di halamannya belum juga dinyalakan.Liora mondar-mandir di kamarnya, kain sutra ungu membalut tubuhnya yang gemetar bukan karena dingin, tapi karena amarah yang memuncak. Matanya melirik tajam ke arah pintu yang masih tertutup.“Mana pelayan itu?!” desisnya tajam. “Mengapa lentera belum dinyalakan?!”Pelayan pribadinya, Mala, menunduk gemetar di sudut ruangan. “Hamba… hamba belum menerima perintah dari Hakim Zahar untuk menyalakan lentera malam ini, Yang Mulia…”“Sudah pukul sembilan! Itu berarti waktunya milikku!” bentak Liora, suaranya menggetarkan vas di meja kecil. “Ia berjalan cepat ke ambang jendela, menyingkap tirai dan di kejauhan, terlihat jelas lentera besar di paviliun Elina menyala terang, seperti nyala api yang mengejeknya dari jauh.Liora mengepal tangan, matanya membara. “Elina lagi… perempuan hina itu lagi.”Liora sadar kedudukannya benar-benar mulai terancam.Seme
Last Updated: 2025-06-17
Chapter: Bab 36Langit Azmeria bersih dari mendung, seolah ikut merayakan berakhirnya derita panjang. Sepanjang jalan menuju istana, rakyat berdiri berbaris, membawa bunga, lilin, dan kain putih tanda syukur.“Elina! Tabib ajaib! Elina!”Sorak-sorai mengiringi langkah pulang Elina dan Raeshan. Di atas kuda, Elina menatap wajah-wajah yang tersenyum penuh haru. Hatinya hangat, matanya basah. Di belakang mereka, para tabib, prajurit, dan rakyat yang membantu penanganan wabah berjalan penuh bangga.Di pelataran istana, Raja Varyen berdiri didampingi para bangsawan. Begitu Elina turun dari kudanya, semua mata tertuju padanya.“Selamat datang kembali, Pangeran Raeshan,” ujar sang Raja.Raeshan membungkuk hormat. “Kami membawa kabar kemenangan, Paduka.”Lalu mata Raja menatap Elina. “Dan selamat datang, Elina. Azmeria berutang padamu.”Dua pengawal membawa lima peti besar berhiaskan ukiran naga emas. Begitu dibuka, isinya membuat semua orang terdiam: penuh emas batangan, perhiasan, batu permata, dan kain su
Last Updated: 2025-06-16
Chapter: Bab 35Raeshan membaringkan Elina di tempat tidur pribadi di ruangannya, lalu duduk di sisi ranjang, menatapnya dalam diam. Napas Elina sudah teratur, tapi wajahnya masih pucat.Beberapa pelayan datang membawa pakaian ganti, air hangat, dan ramuan penghangat tubuh.“Keluar,” ucap Raeshan pelan namun tegas. “Aku yang akan mengurusnya.”Pelayan-pelayan itu menunduk dalam dan segera berlalu begitu juga Sekar.Saat pintu tertutup, keheningan menguasai ruangan. Raeshan mengambil handuk lembut dan mulai menyeka rambut Elina perlahan. Jemarinya sempat ragu, namun kemudian lembut, seperti takut menyakiti.“Elina…,” gumamnya. “Mengapa kau selalu mempertaruhkan dirimu demi orang lain?”Ketika Elina terbangun malam itu, ia mendapati dirinya sudah berselimut hangat, tubuhnya bersih, rambutnya tersisir. Ia mencoba duduk, namun lengannya masih lemas.Seseorang datang membawa semangkuk bubur hangat.Raeshan.“Kau… merawatku?” tanyanya lemah.Raeshan meletakkan mangkuk di atas meja kecil. “Kau menyelamatkan
Last Updated: 2025-06-14
Chapter: Bab 34Istana Utama, Siang HariLangit Azmeria biru dan tenang saat Elina dipanggil ke Istana Utama oleh Ratu Azmeria. Sepanjang jalan, Elina menenangkan diri. Undangan dari sang Ratu tak pernah datang tanpa maksud.Di halaman belakang istana, sebuah danau buatan membentang tenang. Di tepiannya, Ratu Azmeria duduk di bangku batu berhias ukiran angsa, senyumnya lembut namun tajam menilai.Di sisinya, tampak seorang bocah lelaki kecil, kira-kira lima tahun, tertawa riang sambil berlari-lari. Ia adalah Eshan, putra dari Pangeran Arven dan Riselda. Anak itu ceria, matanya bulat seperti Arven, dan senyumnya mengingatkan Elina pada seseorang… mungkin Raeshan.Ratu Azmeria menatap tipis kearah Elina dan tersenyum. Ia mengulurkan tangan kepada cucunya.“Ayo, Eshan sayang, ikut nenek berjalan. Selir Elina akan menemani kita.”Mereka berjalan perlahan di sepanjang tepi danau. Ratu tampak menikmati suasana, sesekali tertawa kecil melihat Eshan memungut bunga air dan melemparkannya ke permukaan danau. El
Last Updated: 2025-06-13
Chapter: Bab 120Hari H pernikahan akhirnya tiba setelah 1 bulan lamanya mengurus segala hal.Gedung megah di pusat kota Jakarta dipenuhi tamu penting. Kilatan kamera, musik klasik yang lembut, dan hiasan bunga mawar putih menambah kemewahan pesta pernikahan Arga dan Arumi.Media berdatangan, dan semua mata tertuju pada pasangan “calon pengantin” yang kini berdiri di pelaminan, bersiap mengucap janji suci.Arga mengenakan jas hitam klasik, sementara Arumi tampak cantik memesona dalam gaun putih mewah, menyembunyikan kegelisahan dalam senyumnya.Tepat saat MC bersiap memulai prosesi janji nikah, pintu utama terbuka keras.“HENTIKAN!”Semua mata menoleh. Tamu-tamu terdiam. Kamera-kamera berputar ke arah wanita cantik bergaun biru tua yang berjalan penuh keyakinan ke tengah aula.Itu Naira.Di belakangnya, Reyhan mengejar, mencoba menahannya.“Naira, cukup. Kau tak harus lakukan ini. Kembalilah padaku. Aku akan terima kau apa adanya asal bukan bersamanya.”Tapi Naira menepis tangan Reyhan, lalu berjalan
Last Updated: 2025-05-07
Chapter: Bab 119Dirumah besar keluarga Wijaya.Di halaman belakang rumah besar keluarga Wijaya, Arga sedang duduk bersila di atas rumput, bermain dengan Gio. Bocah itu tertawa-tawa riang, melemparkan bola kecil ke pelukan Arga yang berpura-pura menangkap dengan susah payah.Sesekali, Arga memandangi wajah bocah itu diam-diam. Ia tidak bisa membohongi diri sendiri bahwa anak itu menggemaskan dan pintar.Tapi hatinya masih penuh sangsi. Maka saat Gio berlari mengejar bola dan rambutnya tersibak angin, Arga diam-diam mengambil sehelai rambut Gio dengan modus ada serangga.Dengan gerakan halus, ia memasukkannya ke dalam amplop kecil. Tak lama setelahnya, di parkiran rumah, Bima datang dengan mobil hitamnya.Tanpa banyak bicara, Arga menyerahkan amplop itu.“Lakukan secepatnya. Aku ingin hasilnya sebelum pesta ulang tahun perusahaan,” bisiknya.Bima mengangguk.“Anda yakin, Pak?”“Jelas Aku yakin, pilih rumah sakit terbaik,” jawab Arga, suaranya pelan tapi mantap.Sementara itu, di ruang keluarga, suasan
Last Updated: 2025-05-07
Chapter: Bab 118Beberapa hari setelah Naira menghilang…Arga mulai bergerak diam-diam, namun bukan untuk menyelamatkan pernikahannya melainkan untuk mengungkap kebenaran di balik semua kekacauan.Dia tahu, kunci dari semua kekacauan ini bukan hanya Arumi atau Gio, tapi seseorang yang selama ini berada di balik layar.Arga menghubungi seorang mantan detektif yang pernah menyelidiki kasus internal perusahaan, dan nama pertama yang muncul… Alex.Alex yang telah membawa Arumi dan Gio ke kota ini, juga dia yang membiayai seluruh keperluan Arumi selama di Jakarta termasuk menentukan hari dimana penobatan Arga baru dia muncul.“Jika memang itu maumu, aku akan layani kamu Alex!” Lirih Arga menatap lurus ke depan mengepalkan tangannya.Arga lalu meminta Bima menyampaikan pada Arumi jika ia akan bertanggung jawab untuk segala hal termasuk menikahinya.Tapi kenyataannya? Itu semua hanya sandiwara dingin.Di belakang layar, ia menyelidiki lebih dalam. Ia memasang CCTV tersembunyi di kamar Arumi. Ia menanam track
Last Updated: 2025-05-07
Chapter: Bab 117Flashback – Sehari Sebelum Hasil Tes DNA KeluarLangit di luar mendung. Kantor mulai sepi setelah rapat evaluasi bulanan. Liza melangkah masuk ke pantry dengan langkah malas. Ia lelah secara fisik, tapi lebih dari itu hatinya terasa kosong.Di sudut ruangan Tina, asisten pribadi Naira, sedang merapikan map yang berserakan. Liza hanya melirik sekilas, lalu membuka lemari es mengambil air mineral.Sebuah map jatuh dan isinya tercecer ke lantai. Kak Tina membungkuk cepat, tapi sebelum ia sempat meraih semua, Liza ikut jongkok membantunya. Tanpa banyak bicara."Terima kasih, Liza..." ucap Tina pelan.Liza diam. Lalu tiba-tiba bertanya sambil menatap kosong ke lantai, “Kak Tina… Kakak udah lama ya kerja sama Naira?”Tina mengangguk pelan. “Sejak awal Bu Naira masuk Wijaya Group. Waktu itu dia langsung jadi wakil direktur dan banyak diragukan. Tapi dia kerja keras banget untuk diakui… Bahkan saat semua orang termasuk aku ragu sama dia.”Liza tertawa kecut. “Kerja keras, tapi akhirnya jadi pa
Last Updated: 2025-05-07
Chapter: Bab 116Dirumah Ibu Rina.Ruangan itu penuh ketegangan. Arga duduk di kursi pemeriksaan dengan lengan masih memeluk Naira, yang belum sepenuhnya pulih dari trauma penculikan.Di seberangnya, Arumi berdiri gemetar, wajahnya kusut dengan amarah, sementara seorang anak kecil lelaki berdiri kebingungan sambil memegang ujung bajunya.“Arga, kamu pikir kamu bisa semudah itu menyingkirkan aku?” bentaknya parau, “Aku bawa anakmu ke pesta itu bukan buat dihina, tapi buat kamu tanggung jawab!”Arga menatap tajam, matanya tak bergeming. “Anak itu belum tentu anakku, Arumi. Dan satu-satunya jalan adalah kita lakukan tes DNA. Aku nggak akan nikahi kamu hanya karena ancaman atau rasa bersalah.”“TES DNA?!” Arumi tertawa sumbang. “Setelah semua yang aku alami? Setelah keluargamu tinggalin aku, setelah ibumu buang aku seperti sampah, sekarang kamu minta bukti?!”Tepat saat itulah Liza masuk ke ruang tamu, didampingi oleh Bu Rina. Langkahnya penuh percaya diri, suaranya tajam seperti pisau yang siap membelah s
Last Updated: 2025-05-05
Chapter: Bab 115Malam itu terasa panjang, seperti enggan beranjak dari luka yang terbuka. Naira kembali ke kamar tamu di rumah Tari, meninggalkan Arga yang berdiri diam di ambang pintu, menatap punggung perempuan yang dulu begitu yakin ia cintai dan kini nyaris tak sanggup ia sentuh tanpa rasa bersalah.Sementara itu, Arga kembali ke mobilnya, melempar tubuhnya ke kursi dengan napas berat. Kepalanya bersandar pada kemudi, mata terpejam, menahan gejolak emosi yang semakin menyesakkan dada.Seluruh hidupnya terasa seperti reruntuhan pewarisan harta yang ia dapatkan kini tak berarti, karena wanita yang paling ia ingin bagi semuanya tengah menggantung di tepi jurang keputusan.Ia menginap di dalam mobil malam itu, di depan rumah Tari. Seolah hanya dengan berada dekat, ia bisa tetap memeluk harapan. Tapi pagi tidak membawa ketenangan. Pagi justru membawa kabar buruk.Ponselnya bergetar keras. Sebuah panggilan dari Liza.“Arga! Arumi menghilang! Dia kabur semalam. Dia ninggalin anaknya di rumah!”Darah Ar
Last Updated: 2025-05-04
Chapter: Bab 22Pagi-pagi sekali Agus mendapatkan informasi tentang kejadian tadi malam yang melibatkan anak-anak sma yang juga termasuk di dalamnya adalah anaknya.Mengabaikan sarapan yang di siapkan oleh Naila. Agus langsung bergegas pergi tanpa mengatakan apapun.Dia langsung menuju rumah sakit dan bertemu dengan Arman yang sudah dari tadi ada disana, jadi Arman hanya tidur 2 jam lalu kembali ke rumah sakit lagi.Agus melihat kondisi anaknya yang penuh luka di wajah dan juga badannya.Dia pun minta Arman untuk istirahat tetapi dia menolak karena dirinya yang menyebabkan Salsa sampai luka parah dan bahkan belum juga sadarkan diri.Kehadiran Agus di sambut oleh Ibnu dengan baik begitu juga dengan Yasmin yang tersenyum ramah kepadanya.Agus pun izin memaksa Arman untuk pergi istirahat dulu dan memastikan bahwa Salsa akan baik-baik saja. Yasmin dan Ibnu setuju karena Arman begitu pucat dan juga lukanya masih sangat merah-merah.Agus lalu membawa anaknya ke apartemennya. Arman kembali heran karena dari
Last Updated: 2025-04-15
Chapter: Bab 21Salsa bersama Ocha dan Anya di masukkan Yasmin di sekolah yang sama dengan Arman. Bahkan sampai satu kelas. Karena tiga orang siswa di kelas itu berganti kelas karena peralihan.Kedatangan Salsa membuat Arman langsung merasa tidak nyaman sedangkan Rafi dan Bayu begitu antusias setelah melihat siswa kota yang cantik-cantik.Melihat kedatangan Salsa benar-benar membuat Sakura kehilangan kepercayaan diri.Kedatangan Salsa juga kedua teman lainnya menarik perhatian banyak siswa karena mereka yang sudah di kenal sangat pandai di bidang olahraga apalagi futsal.Banyak cowok-cowok yang modus dan curi-curi kesempatan untuk kenalan dengan mereka. Menarik popularitas banyak cewek disana apalagi Sakura, Fifi, dan juga Yaya yang diasingkan begitu saja.Begitu pulang sekolah Salsa bersama dengan dua temannya langsung mengikuti Arman. Salsa sudah menceritakan kepada dua temannya itu tentang Arman jadi mereka pun berniat membantu.Tetapi di tengah jalan sayangnya kegiatan mereka di tangkap basah ole
Last Updated: 2025-04-14
Chapter: Bab 20Agus yang dari kemarin tidak bisa menghubungi Danila menjadi pusing karena kekasih hatinya itu tiba-tiba menghilang. Agus juga tidak tahu tempat tinggalnya. Jadinya dia pun uring-uringan sepanjang hari.Sedangkan kini Ratih kembali ke rumah. Di rumah juga masih saja kosong. Ratih segera memutuskan untuk mandi. Ratih terus mengingat kejadian tadi malam bersama Kevin dimana dirinya menginginkan lebih tetapi sangat malu.Ratih pun baru ingat belum menghubungi Agus, benar saja sudah banyak telepon darinya. Ratih mengaku sakit semalaman dan istirahat.Mereka berdua pun akhirnya bertemu, Agus membawakan banyak obat agar Ratih segera pulih dan juga membawakan bunga untuknya.Ratih terdiam sejenak, dia bahkan tidak pernah memperoleh sikap manis ini dari suaminya dulu. Ternyata good looking benar-benar memberikan jalan yang mudah bagi manusia.Agus selalu mengajak Ratih untuk staycation berdua tetapi Ratih selalu menolak dan beralasan tidak ingin melakukan kesalahan.Hal ini membuat Agus semak
Last Updated: 2025-03-02
Chapter: Bab 19Hari ini Ratih kembali bertemu dengan Agus. Mereka berjanji makan malam bersama di restoran tempat Agus pertama kali melihat Ratih.Agus terpana melihat pesona Ratih yang datang dengan gaun hitam dan menunjukkan lekuk tubuhnya secara sempurna. Rambut tergurai panjang dan makeup tipis di wajahnya.Bukan hanya Agus yang terpana tapi hampir semua orang menatap sangat dalam."Kamu cantik banget sayang.. " Ucap Agus segera menyambut Ratih dengan kecupan di pipinya lembut."Makasih sayang... " Balasnya lembut.Mereka menikmati makan malam yang romantis sesekali Agus menggenggam erat tangan Ratih dan menciumnya dengan lembut.Ratih yang sebenarnya merasa jijik pun segera izin ke wc lebih dulu. Saat selesai dan hendak keluar Ratih ternyata sudah di tunggu oleh seseorang yang tidak lain adalah Kevin.Kevin yang merasa pernah bertemu dengan Ratih memberikan saran untuk tidak dekat-dekat pria yang bersama Ratih saat ini. Kevin meyakinkan bahwa Agus sudah memiliki istri.Mendengar itu Ratih pun l
Last Updated: 2025-03-02
Chapter: Bab 18Ratih mengikuti liburan Naila dan Agus ke Bali. Azalea meminta agar Ratih bisa menarik perhatian Agus disana. Ratih pun hanya bisa menurut dan mengikuti rencana Azalea. Benar saja pesona Ratih bukan hanya menarik perhatian dari Agus melainkan banyak pria lain yang juga ikut mendekatinya. Liburan yang di impikan Naila itu pun berjalan tidak semestinya, dia hanya kesepian dan kehilangan sosok suaminya. Hal ini karena Agus malah sibuk mendekati Ratih yang saat ini sudah sangat cantik. Pun dia akhirnya berhasil mendapatkan nomor telepon Ratih jadi mengabaikan istrinya begitu saja. Selama di Bali Agus sering menghabiskan waktu bersama Ratih. Dia mengaku sebagai seorang duda karena istrinya yang sudah meninggal. Kedekatan itu sampai membuat Agus berjanji akan menikahi Danila yaitu Ratih secepat mungkin. Ratih pun mengiyakan dan sangat senang. Ditempat lain karena merasa sendirian Naila menghubungi pria berondong yang selalu bersamanya. Mereka vc semalaman dan membuat Naila menjadi lebi
Last Updated: 2025-02-04
Chapter: Bab 17Yasmin terbangun dengan kepala yang terasa sangat sakit. Kepalanya sudah di kompres seseorang yang entah siapa. Keluar dari kamar. Kedua sahabatnya malah menertawakannya."Lah habis tawuran dimana lo.. " Ejek Azalea yang lebih dulu melihat Yasmin.Ratih yang spontan menoleh hanya tertawa.Yasmin duduk diantara mereka berdua dan mulai bercerita bahwa tadi malam di bar dia sempat joget sama Cowok yang masih muda."Seumuran anak lo deh kayaknya Tih.. ""Terus...? ""Ya gitu, tiba-tiba dateng tiga wanita lain.. ""Dan lo tau, salah satunya siapa? " Tanya Yasmin lagi dengan mimik penuh tanya.Ratih dan Azalea saling fokus."Yaaah Nailaaa.. ""Ya gue ga terima dong yaa, cowok yang udah buat gue nyaman di rebut. Jadi kita saling jambak-jambakan. Tapi gue kalah jumlah, cuman sendirian. Jadinya gue malah ke jedot di pinggir meja dan pingsan setelah itu gue ga inget lagi. Bangun-bangun udah di kamar. ""Wait, jadi kalian berantem cuman karena cowok berondong, hahahah.. " Ratih dan Azalea kembali
Last Updated: 2025-02-04
Chapter: Menerima Tania Sebagai ManajerSejak kejadian itu, hidup Aira perlahan berubah. Mertua yang dulu sinis, kini justru mendadak ramah. Bu Rani mulai sering mengajaknya bicara, bahkan tanpa dipanggil, wanita itu sudah duduk manis di teras setiap Aira pulang kerja.“Wah, tas kamu baru ya, Aira? Elegan sekali,” puji Bu Rani suatu sore.Aira tersenyum tipis. “Oh, ini? Iya, kebetulan koleksi dari brand Prancis yang kerja sama sama aku, Bu. Tapi kalau Ibu suka, aku belikan yang lain ya. Warna pastel lebih cocok buat Ibu, setuju?”Bu Rani tertawa kecil, geli. “Aduh, kamu ini, Nak, makin manis aja sekarang.”Tak hanya itu. Aira kini punya mobil sendiri, sopir pribadi, dan hamper-hamper mewah yang ia bawa pulang nyaris setiap minggu. Perhiasan, tas, baju semuanya ia beli dari hasil endorse dan bisnis yang meroket. Suatu malam, ia menyodorkan sebuah kotak beludru pada Bu Rani.“Ibu pernah bilang suka anting berlian, kan? Aku lihat ini cocok sekali dengan warna kulit Ibu.”Bu Rani terperangah. “Aira... ini mahal.”“Buatku, senyum
Last Updated: 2025-06-08
Chapter: Kepalsuan Sejak kerja samanya dengan OnGin mulai berjalan lancar kembali, Aira makin sibuk. Ia mulai sering diundang ke studio produksi, mengikuti sesi desain dan fitting, bahkan beberapa kali tampil di media sosial brand tersebut sebagai wajah dari lini “Embrace Real”.Hari-harinya kini padat. Pagi-pagi ia menyiapkan sarapan dan keperluan Aluna, mengantar anaknya sekolah, lalu meluncur ke tempat kerja. Pulang pun sering kali malam, saat Aluna sudah tertidur.Di balik keberhasilan itu, Aira dihantui rasa bersalah. Ia mencoba menyeimbangkan peran sebagai ibu dan pekerja, tapi waktu seperti terus mencuri kebersamaan mereka.Aluna mulai sering sendiri di rumah. Dan di situlah Tania mulai menampakkan warna aslinya.“Aluna sayang, makan sendiri ya. Tante lagi ada hal penting banget,” ujar Tania dengan senyum tipis… sambil men-scroll feed Instagram. Layar ponselnya gelap, tak ada suara apa-apa.Aluna mengangguk kecil, lalu duduk di meja makan sendirian. Nasi mulai dingin, ayam gorengnya keras. Tapi i
Last Updated: 2025-05-15
Chapter: Kesempatan EmasDua minggu setelah kejadian dengan Tania, sebuah video sederhana Aira tengah menjahit sambil menemani Aluna belajar viral di I*******m.Caption-nya singkat:"Kami mungkin tak sempurna. Tapi kami saling menjaga. Aku, dan gadis kecilku."Tak disangka, video itu ditonton puluhan ribu kali dalam sehari. Komentar pujian berdatangan. Banyak perempuan yang merasa terwakili. Ada yang bilang: “Akhirnya ada sosok ibu tangguh yang nyata,” ada juga yang menulis, “Lihat ini bikin aku malu pernah menyerah.”Beberapa hari setelahnya, Aira menerima pesan dari sebuah brand modest fashion lokal yang cukup ternama: OnGin.Mereka ingin bekerja sama: memberi modal bahan, desain eksklusif, dan memasarkan karya Aira lewat platform mereka. Nama Aira akan tercantum sebagai "Creative Artisan."Tangannya gemetar saat membaca email itu. Ia menutup laptopnya, lalu segera berjalan ke arah Revan yang sedang duduk di ruang tengah menatap layar TV kosong.“Van,” katanya dengan suara nyaris bergetar, menahan gejolak an
Last Updated: 2025-05-14
Chapter: Mulai BekerjaSudah sebulan sejak Raka dimakamkan. Rumah itu kini terasa sunyi. Tidak ada lagi tawa kecil yang memanggil "Mama" sambil membawa mobil-mobilan.Tidak ada lagi tangisan malam karena mimpi buruk. Hanya Aluna yang masih hadir dan diam-diam mulai sering berbicara sendiri, seolah berharap kakaknya bisa kembali.Aira berusaha bertahan. Ia kembali menjalani rutinitas sebagai ibu rumah tangga: memasak, membersihkan, mengurus Aluna. Tapi hatinya masih patah. Dan sekarang, tekanan hidup mulai menyusul luka batin yang belum pulih.Tagihan mulai menumpuk. Biaya sekolah Aluna, kebutuhan dapur, listrik, dan sekarang bahkan untuk keperluan sederhana pun Aira harus berhitung.Sementara Revan belum juga mendapat promosi seperti yang dijanjikan kantornya. Justru sejak isu di rumah sakit menyebar samar-samar, citranya mulai dipertanyakan.Revan makin sering pulang larut. Wajahnya tegang. Dan Tania pun mulai jarang muncul entah karena canggung, atau sedang menyusun skenario baru.Suatu sore, Aira duduk di
Last Updated: 2025-05-14
Chapter: Kehilangan Buah HatiBeberapa hari setelah insiden dirumah, Aira tidak lagi mengurus tentang keracunan Raka, ia ingin fokus anaknya sembuh dulu.Hari itu, Aira mendapat panggilan dari pihak sekolah Aluna. Katanya, ada urusan mendesak soal administrasi dan kesehatan yang harus ia urus langsung da haya tinggal Aluna yang belum selesai karena Revan tidak kunjung merespon panggilan.Meski berat, Aira terpaksa meninggalkan rumah sakit sebentar, percaya bahwa Raka aman bersama tim medis yang sudah ia percayai.Sebelum pergi, Aira mencium kening putranya yang tertidur. “Mama cuma sebentar ya, Nak… Mama balik cepat.”Namun Aira tak tahu, ini adalah celah yang telah ditunggu.Tania, yang diam-diam menyuap salah satu petugas keamanan rumah sakit, tahu persis kapan Aira pergi. Begitu mobil Aira meninggalkan area parkir, Tania dan ibu Revan muncul di lorong, berpura-pura sebagai keluarga pasien.Mereka mendesak petugas jaga. “Kami keluarga kandung. Ibunya keluar sebentar. Kami hanya ingin menemani cucu dan keponakan k
Last Updated: 2025-05-14
Chapter: Suami Gelap MataMalam itu, Aira duduk di bangku lorong rumah sakit. Di tangannya tergenggam nota tagihan rawat inap Raka yang belum lunas. Ia tahu, jika tak segera dibayar besok pagi, Raka bisa saja dipindahkan ke ruang perawatan yang lebih sederhana, atau bahkan ditunda pengobatannya.Aira menatap jemarinya yang mulai gemetar.Ia membuka tas kecilnya dan mengeluarkan kotak beludru tua.Di dalamnya, beberapa perhiasan emas yang dulu ia simpan baik-baik, hadiah pernikahan dan hasil kerja kerasnya saat masih bekerja kantoran.Tanpa ragu, ia menutup kotak itu, berdiri, dan malam itu juga, ia naik ojek ke sebuah toko emas tua yang masih buka 24 jam di dekat pasar induk.“Tolong,” ucapnya pada si pemilik toko, “saya ingin gadai ini. Saya butuh dana secepatnya.”Pemilik toko melihat perhiasan itu. “Ini lumayan nilainya, Bu. Tapi apa Ibu yakin?”Aira hanya tersenyum tipis. “Tidak ada yang pasti dalam hidup, Pak. Kecuali satu: seorang ibu tidak akan tinggal diam ketika anaknya sakit.”Keesokan harinya, tagih
Last Updated: 2025-05-05