Share

Bab - 10. Bertemunya Parto & Bowo

****

Hari ini Parto meminta ijin pada Aji,dia ijin pada Aji untuk menemui istri nya yang datang ke Ibu kota,padahal dia pergi untuk menemui Bowo,dia pun harus berkorban uang  200 ribu untuk menutup mulut adek ipar nya itu agar tidak bilang pada Aji bahwa dia ijin untuk bertemu dengan Bowo.

Parto pergi sendiri,karena sebelum nya Roni sudah di ajak tapi tidak mau,dan akhirnya Parto pergi sendiri dengan meminjam ponsel milik Roni agar bisa berkomunikasi dengan Bowo ketika di jalan.

Sedangkan di tempat lain,Bowo pun sudah siap dengan dandanan nya yang sederhana,kebetulan hari ini hari minggu,jadi Bowo tidak pergi ke Kampus,maka dia bisa dengan bebas pulang kapan saja.

"Sudah rapi mau pergi kemana kamu Bowo?"tanya Pak Kusuma yang melihat Bowo duduk di teras.

"Oh Bapak,saya mau bertemu dengan tetangga kampung saya pak,"jawab Bowo dengan sopan.

"Oh,kok belum jalan?"tanya Pak Kusuma lagi.

"Masih nunggu taksi online pak,"jawab Bowo yang di tanggapi dengan kekehan oleh pak Kusuma,kok Bapak ketawa?"tanya Bowo heran.

"Kamu ini gimana sih Bowo,di garasi mobil kan nganggur semua,ngapain kamu panggil taksi online?"jawab pak Kusuma seraya meletakkan bokong nya di kursi.

"Ya tapi itu kan bukan punya Bowo,malu saya pak,"sahut Bowo.

"Malu kenapa Bowo,anggap saja saya ini Bapak kamu sendiri,dan apa yang ada di rumah ini juga milik kamu,karena nanti nya juga akan jadi milik kamu,"ucap pak Kusuma tanpa dia sadari.

Deg...

Hati Bowo seketika kaget,entah apa yang pak Kusuma kata kan,kenapa beliau bisa bicara seperti itu,seketika fikiran Bowo melayang kemana-mana,tapi dia berusaha menghilangkan semua fikiran gila itu dari otak nya.

"Maaf pak,Bapak barusan bicara apa?"ucap Bowo sedikit agak ragu.

"Bicara apa? Bicara mobil kan Wo,ah kamu ini,pak To! Pak..!!"pak Kusuma memanggil supir pribadi nya,dengan tergopoh-gopoh pak To datang menghampiri pak Kusuma.

"Iya Tuan ada yang bisa saya bantu?"tanya pak To dengan sangat sopan.

"Keluarkan mobil yang merah ya!"perintah pak Kusuma yang di jawab dengan anggukan dan dengan secepat kilat pak To sudah lenyap dari pandangan mata.

"Pak,gak usah,itu mobil mahal punya bapak,mobil itu kan koleksi kesayangan bapak!"sahut Bowo yang merasa tidak enak hati.

"Gak penting lagi itu Bowo,sudah bawa saja!"pak Kusuma memaksa Bowo.

"Tapi pak...

Belum sempat Bowo melanjutkan kata-kata nya,pak To pun sudah memarkir mobil mewah itu di depan rumah.

"Pak,kasih kunci nya sama Bowo,mobil itu biyar di bawa sama Bowo!"ucap pak Kusuma lantang,supir pun segera memberikan kunci mobil pada Bowo.

"Monggo Mas!"kata pak To sembari dia berikan kunci Mobil itu pada Bowo.

"Makasih pak,"ucap nya pada pak To,dan Terima kasih ya pak,saya sebenar nya tidak enak kalau harus seperti ini pak,"ucap Bowo pada pak Kusuma dengan malu-malu.

"Sudah sana berangkat,nanti teman kamu lama nunggu!"sahut pak Kusuma dengan senyuman.

"Saya permisi pak,Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumsalam."

Setelah berpamitan Bowo pun menaiki Mobil yang harga nya ratusa juta itu dengan perasaan lega,setelah keluar dari area komplek,Bowo membuka ponsel nya yang berlogo Apel separo itu,dia cari nomor Parto di kolom chat,tapi dia tidak menemukan nya,Bowo tidak mengetahui kalau ponsel Parto itu hanya ponsel biasa,di ulang nya berkali-kali hingga sampai bawah,dan ternyata nomor Parto tidak tersambung ke Aplikasi chat,akhir nya Bowo pun menghubungi Parto dengan panggilan telfon biasa.

Tulilat...tulikit...

Mendengar dering telfon Parto yang suara nya memekak kan telinga orang-orang yang berada di dalam angkot,seketika pandangan mereka beralih ke arah Parto,mereka memandang Parto dengan pandangan mengintimidasi,ada juga remaja yang seketika terkekeh mendengar nya,melihat reaksi orang yang berbeda-beda,Parto pun cengengesan dan segera merogoh ponsel nya dari dalam saku celana bahan nya,dia lihat itu panggilan dari Bowo,Parto pun langsung mengangkat nya.

["Assalamu'alaikum,Mas Bowo,"] suara Parto terdengar sumringah.

["Wa'alaikumsalam Mas Parto,udah sampai di mana Mas?"]tanya Bowo yang sudah sampai lebih dulu di sebuah taman yang letak nya di pinggir kota.

["Sedikit lagi saya sampai Mas,"] suara Parto yang bercampur dengan klakson angkot yang di pencet berkali-kali oleh si supir karena sambil mencari penumpang.

["Ok,ya sudah hati-hati ya Mas Parto!"] ucap Bowo dan mengakhiri telfon nya dengan ucapan salam.

Kurang lebih 30 menit Parto baru sampai di taman,karena macetnya jalanan Ibu kota membuat nya harus berlama-lama di dalam angkot,sesampai di taman Parto kebingungan mencari Bowo,dia pun menghubungi Bowo dan mengangkat telfon Parto dengan cepat,Bowo memberitau posisi nya dan Parto mencari nya.

"Mas Bowo!"panggil Parto pada Bowo yang tengah duduk di kursi panjang area taman,mendengar nama nya di panggil sontak Bowo menoleh,dia simpan ponsel nya dalam saku celana dan berdiri menghampiri Parto.

"Mas Parto pripon kabare (gimana kabar nya)?"Bowo menjabat tangan Parto dengan perasaan yang sangat senang dan lega.

"Aku baik Mas,sampeyan juga sehat-sehat kan Mas Bowo?"tanya Parto yang melihat penampilan Bowo dari atas ke bawah dan keatas lagi.

"Seperti yang sampeyan lihat Mas,"sahut Bowo dengan merentangkan kedua tangan nya.

Karena banyak hal yang ingin mereka obrolin,maka mereka pun berpindah ke tempat duduk,tempat di mana tadi Bowo menunggu Parto.

"Mas Bowo,saya ikut berduka cita ya atas meninggal nya Mbok Mini,maaf saya ndak bisa pulang Mas!"ucap Parto yang menyampaikan penyesalan nya atas meninggalnya Mbok Mini.

"Terima kasih Mas,yah mungkin itu sudah takdur Ibu saya Mas,hanya saja saya merasa bersalah karena telah meninggalkan Ibuk sendiri di Rumah waktu itu,"wajah Bowo tampak memelas.

"Ikhlaskan Mas,biyar Mbok Mini tenang!"sahut Parto.

"Pasti Mas,saya sudah ikhlas Mas,oh iya Rokok Mas!"melihat Bowo mengeluarkan rokok mahal,Parto bengong.

"Gaya sampeyan Mas,rokok nya mahal ini,pasti kerjaan nya enak yo,pakaian sampeyan juga beda,udah gitu wangi banget Mas..haha?"ucap Parto seraya mengambil sebatang dan menyalakan nya dan terkekeh lagi.

"Ah sampeyan bisa aja Mas,ini rokok di kasih bos saya Mas,rokok sisa..hahahahah,"Bowo terpaksa berbohong,karena dia tidak ingin menyombongkan apa pun yang dia dapat sekarang,Bowo berfikir biyar saja mereka tau sendiri suatu saat nanti.

"Enak ya kalau rokok mahal tuh..hehehe!"ucap Parto terkekeh.

"Bawa aja Mas kalau mau,gimana Mas kerjaan nya di sana,aman kan?"tanya Bowo yang bermain-main dengan asap rokok yang di hisap nya.

"Wah,boleh nih aku bawa?"Parto memastikan lagi dan di tanggapi Bowo dengan anggukan,kerjaan nya masih sama Mas,bang Mandor tetep bayar nya lelet,"keluh Parto sambil kelepas kelepus menghisap rokok nya.

Mereka ngobrol ngalor ngidul terlihat sangat asik,sesekali terlihat canda tawa yang seru hingga siang hari bolong,karena perut sudah keroncongan mereka pun pergi untuk makan siang,dan Bowo beranjak untuk mengambil mobil yang dia parkir di tempat parkir area taman,saat Bowo kembali Parto pun kaget dengan apa yang di lihat nya...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status