Share

Aku Kecewa, Mas Athaar!

"Dasar keterlaluan!" Kak Dinda menarik rambutku dan mendorong tubuh ini hingga kembali jatuh ke lantai.

Rasa sakit di kaki ini pun semakin menjadi setelah tadi aku paksakan berjalan. Ya, nyeri itu sebenarnya teramat menyiksa, tapi karena emosi semuanya seakan-akan hilang rasa. Namun, kini aku benar-benar tak berdaya.

"Dinda! Cukup! Jangan keterlaluan kamu!" Ibu menahan Kak Dinda yang hendak kembali menyakitiku. "Azka, bawa Dinda ke kamar!" titah Ibu pada Azka dengan wajah penuh amarah. Mungkin Ibu kesal, karena Azka hanya diam saja menonton.

"Awas kamu!" gertak Kak Dinda sebelum akhirnya dibawa pergi oleh Azka. Tatapan mata wanita itu penuh gejolak amarah kala menatapku.

Aku bergeming dan mencoba berdamai dengan diri sendiri. Jika menuruti sisi jahat dalam diri ini, ingin rasanya memaki Kak Dinda habis-habisan. Namun, sudahlah, kali ini lebih baik aku tahan dulu.

"Nduk, sudah, ya. Sudahi semua kekecewaan kamu terhadap ibu dan kakakmu. Ibu minta mulai sekarang, kamu harus nerima kalau
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status