Share

Serangan Yang Terpental Balik

Author: Jimmy Chuu
last update Last Updated: 2025-12-12 21:01:01

Bing Ruoxue mendengar semua ejekan itu. Tubuhnya gemetar lebih hebat. Tapi ia tidak mundur. Ia tetap berdiri di tempatnya, menatap Elder Sekte Bayangan Yin dengan tatapan penuh ketakutan tetapi juga penuh tekad.

Elder Sekte Bayangan Yin terdiam sebentar. Ia menatap gadis di hadapannya dengan tatapan dingin, lalu tersenyum. Sebuah senyum yang membuat lampion-lampion bergetar lebih hebat.

"Kesaksian yang menarik," ucapnya dengan suara yang terdengar lembut tetapi penuh ancaman tersembunyi. "Tapi aku tidak butuh kesaksian dari sekte kecil."

Asap hitam di tangannya semakin menebal. Aura gelap itu mulai memadat, berubah menjadi cakar energi yang mengerikan. Bau besi dan darah menyebar di udara.

Suhu turun semakin drastis. Suara serak seperti arwah tercekik bergema samar di sekeliling mereka.

Beberapa murid di barisan belakang tidak tahan lagi. Mereka mundur dengan panik, beberapa bahkan jatuh terduduk dengan wajah pucat pasi.

"Itu Cakar Bayangan Kematian," bisik salah satu kultivator senio
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin seru tapi terlalu berbelit2
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dari Penguasa Kegelapan Menjadi Raja Pedang    Pedang Kayu Persik.

    Sore hari, ia tiba di Kota Yinfeng.Kota Yinfeng terkenal sebagai kota pedang dan besi. Dulunya, kota ini disebut Kota Angin Baja karena tradisi pandai besinya yang sangat kuat. Tapi sekarang, setelah lima ratus tahun, kota ini tertekan oleh Sekte Bayangan Yin seperti desa-desa lain.Rong Tian memasuki kota melalui gerbang besar yang dijaga oleh dua orang penjaga dengan wajah lelah dan mata kosong. Mereka hanya menatapnya sebentar, lalu membiarkannya masuk tanpa bertanya.Di dalam kota, suasana berbeda dari desa-desa yang ia lewati. Lebih ramai, lebih bising, tapi juga lebih tegang. Jalan-jalan utama dipenuhi oleh pedagang yang menjajakan barang, anak-anak yang berlarian, gerobak yang melintas dengan beban berat.Tapi yang paling menonjol adalah bengkel-bengkel pandai besi. Di sepanjang jalan utama, ada puluhan bengkel dengan tungku besar yang menyala, palu yang memukul besi dengan ritme teratur, dan bau besi panas yang menyengat hidung.Rong Tian berjalan perlahan di antara bengkel-b

  • Dari Penguasa Kegelapan Menjadi Raja Pedang    Desa Yang Tertindas.

    Perjalanan dari Desa Heishan ke Kota Heiyang memakan waktu lima sampai enam hari jika berjalan kaki. Rong Tian tidak terburu-buru. Ia ingin melihat kondisi dunia sekarang dengan matanya sendiri, merasakan perubahan yang terjadi selama lima abad ia tidak ada.Setengah hari perjalanan dari Desa Heishan, Rong Tian tiba di Desa Wuyin. Desa kecil yang terletak di lembah sempit itu tampak sangat sunyi. Hampir tidak ada tanda-tanda kehidupan.Rumah-rumah kayu yang berjajar di kedua sisi jalan utama desa tampak kosong. Pintu-pintunya terbuka sedikit, berderit ditiup angin. Jendela-jendela tertutup rapat dengan papan kayu yang sudah lapuk. Ladang-ladang di sekitar desa kering, tidak terawat, dipenuhi rumput liar yang tumbuh sembarangan.Rong Tian berjalan perlahan melewati desa itu, mengamati setiap sudut dengan saksama. Tidak ada asap dapur yang keluar dari cerobong rumah. Tidak ada suara anak-anak bermain. Tidak ada suara orang dewasa bekerja di ladang.Hanya kesunyian.Kesunyian yang mencek

  • Dari Penguasa Kegelapan Menjadi Raja Pedang    Tuan Berjubah Putih.

    Elder Wei yang mendengar bisikan itu ikut menambahkan dengan suara rendah."Di Tahap Jiwa Muda," ucapnya sambil menatap Rong Tian dengan tatapan penuh rasa hormat campur takut, "yang menembus level enam sampai sepuluh disebut Demigods oleh aliran putih. Kalau aliran hitam, mereka menyebutnya Semi Devil."Elder Yun mengangguk dengan wajah pucat."Kalau pemuda itu," bisiknya sambil menunjuk Rong Tian dengan dagu, "kekuatannya bukan Jiwa Muda level satu atau dua seperti lima Elder Sekte Bayangan Yin tadi. Itu minimal level delapan. Mungkin bahkan sembilan.""Level delapan atau sembilan Tahap Jiwa Muda," ucap Elder Feng dengan suara nyaris tidak terdengar, "disebut Setengah Abadi. Tinggal setengah langkah lagi menuju Tahap Keabadian. Itu... itu wilayah para legenda."Keheningan turun di antara para Elder. Mereka semua menatap Rong Tian dengan tatapan yang berbeda sekarang. Bukan lagi rasa hormat biasa, tapi rasa hormat yang dicampur dengan ketakutan mendalam dan kagum yang luar biasa."Se

  • Dari Penguasa Kegelapan Menjadi Raja Pedang    Setengah Langkah menjadi Abadi.

    Pada saat ini, semua orang hanya melongo, menatap peragaan Seni Pedang yang sangat berkelas dari pemuda asing namun aneh ini.Dan disaat Rong Tian menyelesaikan lapis terakhir dengan satu tusukan lurus ke depan, ujung pedang berhenti tepat di depan batang bambu latihan yang tertancap di tanah.Cling!Ujung pedang menyentuh batang bambu itu dengan lembut, tapi batang itu langsung retak dari dalam, lalu runtuh menjadi serpihan halus.Keheningan total.Rong Tian menurunkan pedangnya, lalu menatap Lin Jianfeng yang masih berdiri mematung."Coba lagi," ucapnya sambil menyerahkan pedang itu kembali. "Ingat napasmu. Ingat aliran tenagamu."Lin Jianfeng menerima pedangnya dengan tangan gemetar. Ia membungkuk dalam."Terima kasih, Tuan," ucapnya dengan suara bergetar penuh rasa hormat.Rong Tian berbalik, lalu menatap Feng Qingxuan."Cahaya Fajar Memecah Kegelapan," ucapnya sambil mengulurkan tangan lagi. "Pinjamkan pedangmu."Feng Qingxuan dengan cepat menyerahkan pedangnya yang tipis dan pan

  • Dari Penguasa Kegelapan Menjadi Raja Pedang    Tiga Teknik Pedang Yang Di perbarui.

    Suara gong terakhir bergema di Balai utama Desa Heishan, menandakan berakhirnya pertunjukan seni pedang malam itu. Para murid dari berbagai sekte mulai beranjak dari tempat duduk mereka dengan wajah lelah tapi puas.Lampion-lampion merah yang tergantung di tiang kayu berayun pelan, cahayanya menyinari tirai bambu yang berkibar tipis ditiup angin malam.Elder Feng berdiri di tengah panggung dengan tangan terlipat di depan dada. Ia membungkuk sopan pada semua yang hadir, lalu mengumumkan dengan suara yang sudah mulai serak bahwa pertemuan resmi telah selesai.Kerumunan mulai bubar perlahan. Suara langkah kaki di lantai batu, kain jubah yang bergesek, bisikan-bisikan kecil yang saling bersahutan, semuanya bercampur menjadi satu dalam malam yang semakin dingin.Rong Tian bangkit dari kursi kehormatannya dengan gerakan tenang. Ia menatap ke arah panggung, lalu berjalan menuju area di mana Lin Jianfeng dari Sekte Paviliun Pedang Langit berdiri bersama beberapa murid lain."Tuan Muda Lin," p

  • Dari Penguasa Kegelapan Menjadi Raja Pedang    Tiga Teknik Pedang Yang Terpilih

    Bing Ruoxue dan Xue Lingyin terkejut. Wajah mereka langsung memerah lagi."K-kami?" gagap Bing Ruoxue sambil berdiri dengan kaku. "Tapi kami hanya dari sekte kecil. Teknik kami tidak sebagus sekte-sekte besar.""Tidak masalah," ucap Elder Feng dengan senyum tipis yang terlihat dipaksakan. "Ini kesempatan untuk saling belajar. Silakan tampil."Bing Ruoxue melirik Rong Tian yang duduk dengan tenang. Rong Tian tidak mengatakan apa-apa, hanya membuka mata sedikit dan menatapnya dengan tatapan datar."Baik," ucap Bing Ruoxue akhirnya sambil menarik napas dalam. "Kami akan tampil."Kedua gadis itu turun dari kursi VIP dan berjalan ke panggung dengan langkah gemetar. Semua mata tertuju pada mereka. Ada yang menatap dengan tatapan penasaran, ada yang menatap dengan tatapan mengejek, ada yang menatap dengan tatapan iri."Ini akan menarik," bisik salah satu pemuda dengan nada sinis. "Mari kita lihat bagaimana sekte kecil seperti Sekte Bunga Salju menampilkan teknik mereka.""Pasti biasa saja,"

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status