Share

Makanan Penutup

Kesibukan Riani saat siang hari adalah menjenguk Andi di rumah sakit. Riani bisa sedikit tenang karena Andi berada di ruangan perawatan yang sangat nyaman. Terlebih ada perawat yang siaga membantu segala keperluan Andi.

"Pak!" Riani berhambur memeluk sang ayah. Tangisnya pecah ketika memeluk tubuh yang kini terlihat ringkih itu.

"Dari mana aja, Ri?" Andi bertanya dengan wajah berkaca-kaca.

"Riani sekarang kerja, Pak. Kerjanya jauh dan ngekost. Makanya bisa jenguk Bapak siang hari aja," Riani tersenyum walau hatinya kini merutuki dirinya sendiri yang sekarang gemar berbohong.

"Kenapa engga kerja yang deket aja, Ri?" Andi berkata dengan lemah.

"Diterimanya yang jauh. Cari kerja susah, Pak. Rejeki engga boleh ditolak," Riani mendudukan dirinya di kursi empuk yang ada di sebelah ranjang Andi.

"Maafin Bapak ya? Cuma bisa nyusahin kamu!" Andi menangis. Merasa tidak berguna karena terus saja merepotkan sang putri.

"Engga. Riani engga merasa terbebani sama Bapak. Malah Riani senang," Riani te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status