Share

BAB 33

Tatapanku terpaku pada pantulan bulan dari danau di hadapan. Dan terdengar suara-suara serangga di sekitar yang tidak lagi kupedulikan, begitu pula dengan kumpulan bebek di dekat pasir berbatu, tak jauh dari danau, kini terdengar ribut karena sepertinya terganggu akan hadirku.

“Aku juga butuh tempat sama seperti kalian, dasar berisik,” kataku sengit saat salah satu bebek itu mulai mengepakkan sayap, seolah mengusirku pergi.

Aku mendengus keras dan mulai beranjak mencari tempat nyaman untuk merenung kembali.

Baru saja aku menemukan spot yang bagus, saat tiba-tiba bayangan seorang pria hadir di hadapan yang seketika menghentikan langkahku.

Duh, mengejutkan saja. Apa sulitnya membuat suara? Untung saja aku tidak berteriak dan membuat semua bebek itu semakin ribut dan mengejarku dengan sayap terkembang karena sudah mengganggu tidur mereka.

“Mau apa Om ke sini?” tanyaku kesal ketika menyadari bukan dia pria yang kuharapkan.

Padahal biasanya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status