Beranda / Romansa / Dear Mantan Suami / Bab 24. Pelukan Ilham

Share

Bab 24. Pelukan Ilham

Penulis: Agniya14
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-13 12:01:54

Ilham menyetir sendiri ke hotel tempat di mana dia dan Stella akan makan malam. Pria itu mengendarai mobilnya sendiri. Dia pun tiba di hotel dan langsung menuju restoran hotel. Di sana, Ilham di antar ke sebuah meja. Stella sudah menunggu Ilham di sana. Perempuan itu tersenyum lebar melihat kedatangan Ilham.

“Macet enggak, Mas?”

“Ya, kayak biasanya aja.”

“Mas, jalan jam berapa dari kantor?”

“Jam enam kurang deh kayaknya.”

“Oh, kita makan dulu aja ya, Mas, sambil ngobrol ringan.”

Ilham mengikuti kemauan Stella lebih dulu. Dia akan makan bersama Stella baru setelah itu akan bicara serius dengan perempuan itu.

Malam itu, restoran hotel tidak terlalu ramai sehingga Ilham bisa membicarakan soal tuduhan pada Indira beberapa hari yang lalu.

Karyawan restoran mengantarkan makanan yang dipesan oleh Stella termasuk minumannya. Keduanya mulai makan sambil mengobrol santai. Ti
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dear Mantan Suami    Bab 42. Apartemen

    “Kenzi baik-baik aja. Saya bilang ke dia kalau kamu lagi sakit. Dia ngerti jadi enggak nanyain kamu. Mau ke rumah buat ketemu Kenzi?” Indira mengangguk. Kemudian, dia menunduk. Perempuan itu merasa bersalah sudah mengabaikan Kenzi. Ibu macam apa dia yang lebih mementingkan perasaan sendiri dan mengabaikan perasaan anaknya. Untung saja ada Ilham yang tahu permasalahannya sehingga Kenzi bisa diurus oleh Ilham untuk sementara waktu. “Saya bukan ibu yang baik buat Kenzi.” Perempuan itu semakin menunduk. “Kamu ibu yang baik buat Kenzi, Dira. Tidak ada ibu sebaik kamu untuk Kenzi.” Ilham membesarkan hati Indira.“Saya mengabaikan anak saya sendiri.” “Dira, kamu kemarin lagi ada di masa-masa trauma, wajar kalau kamu sempat lupa sama anak sendiri, jangan salahkan diri kamu sendiri karena tidak ada yang mau mengalami pengalaman traumatis seperti itu.” “Saya akan minta maaf sama Kenzi.” “Ti

  • Dear Mantan Suami    Bab 41. Utang Budi

    “Ok, saya akan antar kamu pulang, tapi sebelum saya antar kamu, saya mau ngomong sama Dedi sebentar ya.” Indira mengangguk dan dia mau menunggu Ilham di sana. Ilham berkata pada Dedi sambil berbisik agar Indira tidak mendengar apa yang dia katakan pada Dedi. “Kamu bawa pria itu ke pihak yang berwajib. Mereka harus langsung memproses kasusnya. Terus kamu sampaikan pada pihak berwajib kalau Dira mengalami trauma. Jadi, sementara ini dia tidak bisa diganggu dulu.” “Baik, Tuan, akan saya urus semuanya.” Ilham lalu menemui Indira kembali lalu membawanya ke mobil. Perempuan itu naik ke mobil Ilham. Kemudian, Ilham melajukan mobilnya menuju ruko Indira. Sepanjang perjalanan Indira memilih untuk diam dan tidak menceritakan apa pun pada Ilham. Dia masih syok dan ingin menenangkan dirinya. Ilham pun tahu Indira sedang tidak ingin diajak bicara. Dia juga tidak mau menambah rasa trauma yang dirasakan Indira. Dia lihat In

  • Dear Mantan Suami    Bab 40. Renal Brengsek!

    Esok harinya, Renal sudah berada di ruko Indira menjelang sore hari. Dia baru selesai merekam video tutorial masak bersama Indira. Kemudian, dia ingin membeli sesuatu dan ingin Indira menemaninya. “Dira, temani beli makanan buat Kenzi yuk. Aku pengen beliin Kenzi pizza atau makanan apa gitu, tapi kita pergi berdua aja.” Renal berbisik di dekat telinga Indira. “Hm … boleh deh, nanti aku kasih tahu di mana tempat pizza kesukaan Kenzi.” Indira tersenyum lebar. Kali ini dia tidak ingin mengajak Kenzi ikut karena dia ingin memberikan kejutan pada Kenzi. “Kenzi, Mama pergi sebentar ya sama om Renal. Mau beli bahan masakan sebentar aja. Kamu tunggu di sini sama tante Linda ya!” “Iya, Ma. Jangan lama-lama perginya ya, Ma.” “Enggak lama kok. Sebentar aja, udah sore ini.” Indira pun masuk ke mobil bersama dengan Renal. Renal memberikan satu botol minuman kemasan rasa teh pada Indira. “Kamu dari tadi belum minum. Minum ini aja!” Indira menerima pemberian Renal. Indira b

  • Dear Mantan Suami    Bab 39. Bertekuk Lutut

    “Mas Renal serius jatuh cinta sama saya? Duh, gimana ya?” Renal tahu Indira sedang bingung dengan pernyataannya yang tiba-tiba itu. “Kenapa? Apa aku enggak boleh jatuh cinta sama kamu, Dira?”“Bukan itu sih, Mas.” Indira bingung harus mengatakan apa.“Kamu enggak ada perasaan apa-apa sama saya?” “Aku kira kita bisa berteman dengan baik. Dengan alasan pekerjaan, tanpa harus melibatkan perasaan apa pun di antara kita, Mas.” “Kamu masih cinta sama mantan suamimu, ya?” Renal pikir Indira belum move on dari Ilham. “Intinya sih, saya enggak ada perasaan apa pun sama Mas Renal.” “Bukan enggak, Dira, tapi belum. Gimana kalau kita coba jalan dulu? Kita jalan bareng siapa tahu kamu nanti ada perasaan sama saya, hm?” Indira jelas tidak mau memulai hubungan apa pun dengan pria saat ini. Mau itu Renal ataupun Ilham. “Kenapa harus aku sih, Mas? Aku ini janda anak sa

  • Dear Mantan Suami    Bab 38. Renal Jatuh Cinta

    “Iya, Bu. Ibu tenang aja, aku enggak akan jatuh cinta kok sama mas Ilham.” Indira tersenyum. Ya saat ini dia memang yakin tidak akan jatuh cinta pada Ilham, tetapi besok-besok dia tidak yakin jika dia tidak akan jatuh cinta pada Ilham. “Kapan rencananya kamu mau menitipkan Kenzi pada Ilham?” “Nanti saja, Bu, kalau sudah ada pengumuman kalau aku diterima di sana.” “Terus daftarnya gimana?” “Bisa daftar online kok, Bu. Pokoknya pulang dari sini aku urus pendaftarannya. Nanti kalau sudah mau berangkat ke Australia baru aku ngasih tahu mas Ilham.” “Ya, kabari aja Ibu nanti kalau sudah ada kabar baiknya.” “Iya, Bu.”“Ya sudah kamu istirahat dulu sana. Nanti sore kita jalan-jalan bertiga.” “Iya.” Indira kembali ke kamarnya.Perempuan itu memanfaatkan waktu siangnya dengan istirahat bersama Kenzi. Sebenarnya, Indira ingin mengajak Linda, tetapi temannya itu tidak mau ikut karena hari Senin dia harus men

  • Dear Mantan Suami    Bab 37. Ibu Tidak Setuju

    Ilham terkejut mendengar pertanyaan Yanti. Apakah dari yang terlihat dia masih mengharap Indira kembali menjadi istrinya? Jawabannya tentu saja ya. Kini, sosok istri terbaik yang diinginkan Ilham semua ada pada Indira. Seorang perempuan mandiri yang tidak pernah lupa akan kodratnya sebagai seorang ibu yang fokus mengurus anak sambil mengurus bisnis catering yang dia bangun bersama dengan Linda. Sebagai istri pun Ilham sudah tahu Indira luar dalam. Sudah pasti perempuan itu akan memperhatikannya jika dia menjadi istrinya Ilham lagi. Namun, Ilham tidak mau terlalu memperlihatkan itu pada Yanti. “Saya? Enggak, Bu. Saya masih bertanggung jawab pada Kenzi. Ya karena Kenzi bersama Dira otomatis kan saya jadi bersama dengan Dira, bukan begitu, Bu?” Ilham berusaha mencari pembenaran atas apa yang dia lakukan. Yanti sudah tahu akal bulus Ilham pada Inidra, tetapi perempuan paruh baya itu tidak perlu khawatir lagi pada Indira karena dia yakin anak perempuannya tidak akan semudah itu menerima

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status