"Satu miliar? Sedikit sekali."Indira mengangkat wajah, menahan napas sesaat, lalu menunduk kembali. Dia baru saja meminjam uang pada majikan tempat dia bekerja. Tuan Ilham. Baginya, jawaban yang baru diterimanya itu adalah perendahan harga dirinya. Hinaan. Sebenarnya, dia hanya coba-coba saja. Meski berharap dia bisa mendapatkannya, tetapi dia sadar, itu tak mungkin. Orang miskin sepertinya, tak pantas menghadap majikan besar seperti orang di depannya itu. Permasalahan besarnya, memaksanya untuk mencoba berbagai macam cara."Itu pas, Tuan. Memang segitu kebutuhanku."Tuan Ilham tak mengangkat kepala, jemarinya tetap setia pada kerja. Suara ketikan jadi satu-satunya yang bicara. Beberapa detik terasa begitu lama. Lalu dia menoleh, menatap Indira dengan mata yang tak terbaca. "Kamu butuh sekali?"Indira mengangguk perlahan, lehernya kaku. "Tolong, Tuan." Meski tak yakin, dia tetap saja mencoba. Tuan Ilham menggerakkan kursinya sedikit. "Untuk apa?""Bayar utang, Tuan."Indira menundu
Terakhir Diperbarui : 2025-08-13 Baca selengkapnya