Share

43

Author: pipitxomi
last update Last Updated: 2025-07-09 19:32:57

Bintang pergi ke pantry yang ada di dekat kamar, mengambil sosis, telur, dan roti, lalu membuat roti isi sederhana. Dia juga membuat teh dengan irisan lemon yang segar. Di belakangnya, Charles duduk sambil memainkan ponselnya, memantau laporan Thomas.

Suasana ini persis seperti apa yang pernah Charles bayangkan sebelumnya, pernikahan yang tenang dan stabil, saling menghormati dan menyayangi.

Tanpa sadar, satu sudut bibirnya terangkat. Dia menyukai perasaan ini. Tidak sia-sia semua rencana yang dulu dua susun untuk “menjebak” Bintang bersamanya.

Semenjak Bintang tahu kondisi Charles yang sebenarnya, dia selalu meminta pantry lantai tiga diisi lebih banyak aneka makanan atau minuman ringan. Dia melarang siapapun datang kecuali saat dia ke kampus dan Charles ke kantor untuk bersih-bersih. Selain itu, dia sendiri yang akan melayani Charles.

“Apa kamu keberatan dengan menu ini? Aku bisa meminta dapur mengirim makanan.” Rosie meletakkan piring berisi tiga lembar roti panggang, sosis goreng,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dear Suami Butaku   51

    “Nona, Tuan Charles sudah tiba di lobi.” Asisten Laura segera melaporkannya sesuai perintah nona besarnya tadi pagi.Laura menoleh ke arah jam. “Dia terlambat lima menit.”Setelah menormalkan jantungnya, dia berbalik menuju kursinya. “Siapkan kopi dan camilan!”“Baik, Nona.” Perempuan empat puluh tahun itu mengangguk, lalu keluar untuk mengurus permintaan bosnya.Saat pintu tertutup, Laura mulai membuka berkas dan mempelajarinya, menambahkan beberapa catatan yang diperlukan, dan merevisi beberapa hal. Meskipun hatinya tidak tenang, tapi di permukaan, Laura menekan semua kegelisahannya.Suara pintu diketuk membuatnya menengadah. “Masuk!”Pintu terbuka dan masuklah seorang pria. Tinggi, tampan, berwibawa, dan cerdas adalah sedikit dari definisi yang bisa Laura sebutkan untuk sosok Charles. Tatapan pria itu dingin dan tajam, tampak tidak ingin diganggu. Tanpa sadar, Laura menelan ludahnya.“Di mana Tuan Sean?” Suara Charles dalam dan magnetis.Jantung Laura sontak berdebar kencang. Kakin

  • Dear Suami Butaku   50

    “Dasar cucu durhaka! Kamu sudah sembuh bukannya datang ke sini, malah main-main ke rumah Sean! Aku yang sudah tua sampai terkejut. Untung saja aku tidak punya penyakit jantung!!”Jonathan menelepon pagi-pagi untuk memarahi cucu kesayangannya.Charles masih bergelung dengan selimut saat Jonathan meneleponnya. “Aku bisa menyiapkan dokter jantung terbaik untukmu,” jawab Charles enteng.“Heh, perhatikan kata-katamu, anak muda! Sekarang, cepat alihkan ke panggilan video. Aku ingin melihatnya!” perintah Jonathan.“Kakek, apa kakek yakin ingin melihatku sepagi ini? Bukan masalah. Hanya saja, aku takut kakek akan otomatis merindukan nenek. Kalau itu sampai terjadi, aku tidak bisa menolongmu.”“Ap-apa??!”“Aku tidak ingin memamerkan kemesraan ku dengan Bintang. Semalam, kami…”“Cukup! Hentikan! Tidak tahu malu! Besok, kalau pulang, dari bandara langsung ke rumah. Titik!”Dan Jonathan menutup panggilannya begitu saja.Charles tersenyum lebar. Hatinya puas menggoda kakeknya. Dia Pun meletakkan

  • Dear Suami Butaku   49

    Laura merasa dunianya runtuh seketika. Hatinya sakit dan dia tidak sanggup bernafas. Pria yang dia dambakan memiliki orang lain di sampingnya. Dengan susah payah, dia mengangkat kedua sudut bibirnya. “Halo, aku Laura,” ucapnya sambil menyalami Bintang. “Aku,,,, tidak tahu kalau Charles sudah menikah. Kenapa tidak memberi kabar? Aku bersama papa dan mama pasti datang.”Bintang tersenyum sambil melirik Charles, menunggu suaminya menjawab. Namun, pria itu hanya diam menatap dirinya. Mau tidak mau, Bintang akhirnya berkata, “Semuanya serba mendadak. Kami bertemu dan menikah di detik berikutnya.”Tatapannya masih bertemu dengan tatapan Charles. Dia melihat suaminya tersenyum puas.Ya, dia tidak berbohong. Memang mereka bertemu hari itu di kantor catatan sipil dan langsung menandatangani akta pernikahan. Tidak ada yang salah.Laura tersenyum kaku.Suasana menjadi canggung. Untungnya, Sean dan Kimmy datang tepat waktu.“Charles, masuklah! Laura, kenapa kamu menahan tamu di sana? Bawa mereka

  • Dear Suami Butaku   48

    Bintang tidak tahu apa yang aneh. Dia hanya merasa mudah sekali tersulut emosi semenjak suaminya tidak lagi berpura-pura buta. Pria tampan yang dulu tidak menarik banyak mata, kini selalu diperhatikan ke manapun dia pergi.Dulu, orang-orang menatap Charles karena simpati dan iba. Meski penampilannya memang menarik, tapi tidak banyak yang tertarik. Para wanita hanya mengaguminya sesaat, merasa iba, lalu fokus dengan hidup mereka masing-masing. Kini, mereka tidak akan susah-susah memalingkan wajah dari paras rupawan dan sosok mengagumkan Charles. Dan itu membuatnya sangat kesal.Namun, Bintang tahu dia tidak seharusnya merasa begitu. Jadi, dia hanya bisa membesarkan hatinya dan bersyukur bahwa yang dipilih oleh sosok luar biasa itu adalah dirinya.“Kamu tampak senyum-senyum sendiri. Ada kabar bahagia?” tanya Charles. Bintang yang sedang melamun di balkon sontak menoleh dan terpana di detik berikutnya. Charles baru saja keluar dari kamar mandi dan hanya mengenakan celana pendek, memam

  • Dear Suami Butaku   47

    Wajah terkejut Charles berubah. Pria itu tersenyum tipis penuh godaan. “Lihatlah apa yang kamu lakukan. Bukankah tadi kamu yang tidak ingin dilihat orang-orang?”Tanpa merasa malu, Charles melingkarkan tangannya ke pinggang Bintang, memastikan istrinya tidak pergi.Wajah Bintang memerah. Dia memang malu, tapi dia harus melakukan ini untuk memberi informasi kepada semua orang siapa pemilik tubuh dan hati pria tampan ini.“Setelah aku pikir-pikir, kita ini suami istri. Kita juga sedang berada di rumah kita sendiri. Jadi, apa masalahnya jika kita bermesraan?” Bintang tersenyum lebar untuk menutupi kegugupannya.Dia lalu berpura-pura memperbaiki duduknya, tapi matanya melirik ke arah pelayan tersebut.Charles menyadarinya. Dia pun mengusirnya. “Pergilah! Kamu sudah tidak dibutuhkan.”Pelayan itu terkejut. Biasanya, mereka akan berjaga tidak jauh dari meja makan, menunggu perintah lanjutan dari majikan mereka. Namun, kali ini, dia diusir begitu saja seolah dia adalah hama yang harus dihila

  • Dear Suami Butaku   46

    “Kamu sudah dengar kabar?” tanya Wina lirih sambil memainkan pena birunya. Matanya mengamati suasana cafe, takut suaranya mengganggu.“Apa?” Bintang bertanya balik tanpa menoleh. Matanya masih menatap deretan soal-soal di depannya.“Kevin pindah ke luar negeri. Katanya, kakeknya membuka bisnis baru di China. Jadi, dia dan keluarganya pergi ke sana,” jawab Wina dengan mata menyipit seperti seorang ahli gosip.Bintang refleks menoleh. “Kamu serius?”Wina mengangguk. “Aku juga baru mendengarnya. Ini sangat mendadak. Tidak ada berita apapun lagi. Seharusnya, apa yang diberitakan itu sebuah fakta. Iya, ‘kan?”Wina menoleh.Tatapan mereka bertemu.“Kamu mengkhawatirkan Kevin,” tebak Bintang dengan mata menyipit. Dia bisa melihatnya dengan jelas di mata Wina.Wina terkejut. Dia sontak menunduk, lalu berpura-pura menulis. “Kamu bicara apa? Kita ini hanya berteman. Jangan mengada-ada. Dia sudah punya tunangan.”“Tidak usah mengelak. Urusan hati itu tidak bisa diatur. Kalau memang suka, ya suka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status