Share

Boleh Aku Menyentuhnya?

“Apa?” mata Dinar berkaca-kaca, mati-matian dia mencari kerja untuk mencukupi kehidupan dia dan anaknya kelak, tapi lihatlah sekarang, dia sudah kehilangan salah satu sumber penghasilan, ini semua pasti ulah Dirham. ‘Aku benci kau, setan!’ dalam hati, Dinar terus memaki-maki lelaki di sampingnya yang tersenyum puas.

“Maksud Pak Uda?”

“Kami sudah cukup tenaga untuk sementara ini nak Dinar, maaf ya.. kata nak Dirham, kamu juga butuh banyak istirahat.” 

Dinar menatap tajam pada Dirham, sakit hati dengan tindakan Dirham yang seolah terus mengaturnya. 

Dinar mengangguk lemah, dengan gontai dia meninggalkan tempat itu melangkah tanpa arah tuju. 

Sementara Dirham mengucapkan terima kasih kepada Pak Uda dan segera menyusul langkah Dinar. 

“Tunggu, Di.. ” Dinar menyapu air matanya dengan ujung jari. Tidak menyahut maupun menoleh pada Dirham. 

“Tunggu Di, biar kuantar.” suara Dirham

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status