Share

Keputusan Berat

Dirham memasuki sebuah restoran mewah, pandangannya meliar mencari dimana meja papanya yang sedang dinner meeting bersama beberapa relasi bisnis yang akan membicarakan tentang kerjasama projek mereka di daerah Jawa timur. Projek besar yang memakan biaya milyaran rupiah, dia adalah salah satu orang yang ditunjuk oleh papanya untuk mewakili perusahaan AAD Group. Karena papanya harus memimpin perusahaan di kota ini. 

‘Itu dia,’ akhirnya dia melihat papanya sedang melambaikan tangan memberi tanda keberadaannya. 

Dengan langkah pasti Dirham mendekati meja  yang sudah ditempati oleh beberapa orang yang terlibat dalam projek besar itu. 

“Selamat malam semua, maaf saya datang lambat kena macet tadi.”

Dirham menyapa mereka semua, ada yang mengangguk faham ada yang hanya tersenyum ada juga yang menatap tajam seolah berkata dalam hati 'Ini rupanya anak kebanggaan Assegaff'. 

“Jakarta mana pernah tidak macet. Kecuali dini hari.” sahut Aldiano salah s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status