Share

Deal

"Kamu mikirin apa, Sayang?"

Tara tersentak saat mamanya bertanya. Sejak tadi dia melamun sembari menatap jendela dengan hampa. Entah dia harus berkata apa jika suatu saat mamanya tahu semua. Bukankah bangkai tetap akan tercium baunya sekalipun sudah disimpan dengan rapat.

"Banyak, Ma. Salah satunya tentang kerjaan," jawab gadis itu lemas.

"Memangnya kenapa? Kan kerjaan kamu udah bagus. Apa ada masalah di kantor?" tanya Diana.

Tara mengangguk, lalu melirik ke arah ranjang pasien di mana papanya tertidur pulas. Selama berada di rumah sakit, ibu tirinya sama sekali tak tampak. Terang saja, wanita itu pasti tak mau mengeluarkan uang untuk biaya pengobatan suaminya. Hanya dia dan mamanya yang setia menunggu.

"Coba cerita sama Mama."

Kartika duduk di sebelah putrinya dan mencoba mendengarkan. Selama ini Tara memang jarang menceritakan keluh kesahnya. Putrinya menjadi terlalu mandiri setelah kasus yang menimpa Rahadi. Mereka dengan cepat beradaptasi karena cemoohan dan hinaan dari ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status