Share

Kemana Anjani?

Bryan yang panik langsung mengambil kunci mobilnya dan bergegas pergi mencari Anjani yang entah ke mana. Siska dan mustika yang melihatnya tergesa-gesa lantas bertanya.

"Ian, mau kemana kan sudah larut?" Tanya Siska kepada putranya dengan heran.

"Ma, Tika, aku harus pergi mencari Anjani, kata Santi dia tidak datang ke rumahnya padahal tadi dia mengatakan akan pergi ke sana." Jawab Bryan cemas. Mendengar ucapan Bryan, Siska dan Mustika terkejut.

"Hah, lalu ke mana dia apa kau sudah menghubungi ibunya nak, mungkin dia sudah pulang?" Siska ikut panik.

"Sudah mah, tapi katanya dia belum kembali, makanya aku akan pergi mencarinya." Jawab Bryan.

"Memangnya terakhir kali Kakak bersama kak Anjani kapan?" Tanya Mustika.Bryan lalu menceritakan tentang mereka saat di cafe sampai Anjani pergi dengan taksi yang ia pesan.

"Ya ampun nak, Kenapa kau tidak mengantarnya terlebih dahulu." Ujar Siska.

"Aku juga ingin begitu mah, tapi Anjani menolak, ini memang kesalahan ku kenapa aku tidak mengantar nya tadi." ujarnya merasa menyesal.

"Sudahlah kak, jangan menyesal begitu mending Kakak segera pergi mencari ke Anjani." Saran Mustika.

"Iya nak, adik mau benar kau cepatlah pergi!"

Bryan pun mengangguk setelah itu bergegas pergi untuk mencari keberadaan Anjani. Lalu apa yang sudah terjadi kepada Anjani?.

____

Setelah berpisah dengan Bryan di cafe, Anjani meminta kepada sopir taksi untuk mengantarnya ke rumah Santi yang berada di jalan anggrek. Akan tetapi, di tengah perjalanan taksi yang ia tumpangi mogok.

"Aduh maaf Nona, sepertinya taksi saya mogok." Ujar si sopir.

"Yah, terus saya harus bagaimana dong pak, mana tempat ini sepi lagi, hmm." Anjani sedikit kesal dengan kejadian itu.

"Saya benar-benar minta maaf Nona." Si sopir kembali minta maaf dengan menyesal.

"Tidak apa-apa pak, saya akan mencari taksi lain saja, ini uangnya pak." Ujar Anjani, sambil menyodorkan selembar uang pada sopir taksi itu.

"Tidak usah Nona, pakai saja uang ini untuk membayar taksi lain saya benar-benar minta maaf atas ke tidak nyamanan anda karena taksi saya mogok sebelum sampai tujuan." Si sopir justru menolak uang yang diberikan oleh Anjani.

"Tidak apa-apa pak, ini bukan kesalahan bapak. Toh bapak juga tidak tahu kan kalau taksinya bakal mogok, ambil  saja pak." Ujar Anjani, dan dengan terpaksa si sopir mengambil uang tersebut.

Setelah itu Anjani pun pergi untuk mencari taksi yang lain. Akan tetapi, saat ia tengah menunggu taksi yang lewat, tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti tepat di depannya dan itu membuat Anjani keheranan. lalu, dari dalam mobil itu keluar dua pria yang memakai baju serba hitam yang langsung mendekap kedua tangan Anjani, dan memaksanya masuk ke mobil.

karena perlakuan itu, Anjani memberontak dan meminta tolong, akan tetapi tidak ada satupun orang yang lewat saat itu. Anjani ingin meminta tolong pada si sopir tadi,  tapi dengan sigap orang-orang misterius itu mendekap mulutnya dengan kain yang telah diberi obat bius hingga membuatnya tidak berdaya dan langsung tak sadarkan diri.

mereka lalu membawa Anjani ke sebuah rumah mewah yang terletak di pinggir kota. Rumah itu merupakan milik seseorang yang bernama Rathore sing, dia merupakan kepala gangster yang terkenal kuat dan jahat. Anjani yang masih pingsan dibawa ke sebuah ruangan, dimana diruangan itu sudah ada seseorang yang menunggu mereka dari tadi, yang tak lain adalah tuan Rathore. Mereka kemudian mendudukkan Anjani disebuah kursi lalu mengikatnya. Tuan Rathore tersenyum menyeringai saat melihat orang yang ia cari sudah berada di hadapannya.

"Kerja bagus!" Ujar Rathore memuji anak buahnya

Anak buahnya merasa senang, setelah itu mereka pergi meninggalkan ruangan tersebut. Kini tinggal tuan Rathore dan Anjani di ruangan itu, ia lalu berjalan  menghampiri Anjani yang masih pingsan.

"Gadis yang sangat cantik." Ujarnya membelai lembut pipi Anjani sambil tersenyum puas.

"Kau akan menjadi milikku malam ini sayang, Anjani!" lagi-lagi ia tersenyum setelah itu membopong tubuh Anjani ke tempat tidur. Dan dengan diselimuti oleh nafsu, ia dengan tega merenggut kesucian gadis malang itu.

____

Sedangkan di sisi lain, Bryan menelusuri jalan menuju rumah Santi dengan perasaan cemas, lalu tanpa sengaja ia melihat sebuah taksi yang mogok di tepi jalan. Dia pun menghentikan mobilnya tatkala melihat si sopir dan langsung mengenali jika taksi itu adalah taksi yang ditumpangi Anjani tadi.

"Pak, bukannya bapak yang tadi mengambil penumpang  seorang wanita di cafe yah?" Tanya Bryan memastikan.

"Iya mas, tapi taksi saya mogok." Jawab si sopir yang tengah sibuk mengutak-atik mesin mobilnya.

"Lalu dimana penumpangnya pak, itu pacar saya?" Bryan kembali bertanya.

"Ohhh, itu pacarnya ya mas, dia sangat baik loh mas, tadi katanya mau sambung taksi" jawab si sopir.

"Sambung taksi, apa bapak lihat dia naik taksi lagi?" Bryan bertanya lagi.

"Kalau itu saya kurang tahu mas, tadi saya lihat nona itu menunggu taksi di sana, tapi setelah saya lihat kembali dia sudah tidak ada saya berpikir nona itu telah pergi dengan taksi lain." Jawab si sopir.

"Oh iya terima kasih pak." Bryan lalu berlari menuju tempat yang dikatakan oleh pak sopir. sopir yang melihat tingkah Bryan membuatnya penasaran dan langsung bergegas mendekati nya untuk bertanya.

"Ada apa toh mas, Kok masnya cuma?" Tanya si sopir.

"Jadi begini pak,  pacar saya belum kembali dan ini sudah sangat larut." jawab Bryan,  sambil terus memeriksa tempat itu berharap akan mendapatkan sesuatu.

"Sudah ditelepon mas?" Si sopir kembali bertanya.

"Sudah pak, tadi ponselnya tidak aktif." Jawab Bryan.

"Waduh lalu  ke mana Nona iitu, Semoga dia baik-baik saja." Ujar si sopir prihatin.

"Semoga saja pak." Bryan terus saja mencari petunjuk di tempat itu karena dia merasa ada sesuatu yang telah terjadi.

saat tengah mencari petunjuk, matanya langsung tertuju pada sebuah benda yang berada diatas rerumputan.  Ia kemudian mengambilnya dan terkejut saat mengetahui bahwa itu adalah sebuah  anting, yang mana anting tersebut merupakan anting yang sama dipakai oleh Anjani tadi. tanpa menunda waktu lagi, Bryan berlari ke mobilnya dan meninggalkan si sopir tanpa pamit karena terburu-buru.

setelah itu, ia pun cepat-cepat masuk ke dalam mobil, dan  tanpa ragu tancap gas menuju ke kantor polisi untuk melaporkan hal ini Karena ia merasa jika pacarnya sedang dalam masalah. Dalam perjalanan menuju kantor polisi dia tak henti-hentinya menyalahkan dirinya sendiri.

"ini kesalahanku, Anjani di mana kau, aku harap kau baik-baik saja, aku memang bodoh." Ujarnya mengumpat diri sendiri.

Akhirnya, dia pun tiba di kantor polisi. Dengan cepat ia memarkir mobil lalu bergegas masuk ke dalam. Dan tergesa-gesa  menghampiri salah seorang polisi yang bertugas di malam itu.

"Pak saya ingin melapor." ujarnya tanpa memberi waktu dirinya untuk bernafas sejenak, pak polisi yang melihat Bryan heran dengan kelakuannya.

"Tenang dulu pak. Silakan duduk dulu." Ujar pak polisi meminta Bryan untuk duduk.

"Begini pak, pacar belum kembali padahal ini sudah sangat larut, saya menemukan antingnya." Ujar Bryan dengan cemas, sehingga apa yang dikatakan terdengar ngawur oleh si polisi.

"Tunggu pak, tenangkan diri Anda dulu setelah itu coba jelaskan apa yang terjadi." Pak polisi menenangkannya. Bryan kemudian menghela nafas panjang lalu menceritakan semuanya kepada pak polisi.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status