แชร์

Bab 2

ผู้เขียน: Uzmen
Keheningan Griselle justru membuat amarah Deon semakin membara. Dia melepaskan cengkeramannya dan menghapus tangannya dengan tisu seolah jijik karena baru saja menyentuhnya. "Kenapa masih bengong? Naomi masih nunggu airnya."

Langkah Griselle menuju dapur terasa kacau dan goyah. Dia menuangkan segelas air hangat, lalu membawanya ke kamar. Saat meletakkannya di nakas sebelah ranjang, tangannya masih tampak gemetar.

"Terima kasih, Kak." Suara Naomi terdengar serak, masih menyisakan sisa-sisa gairah, "Sepertinya aku akan merepotkan ke depannya."

"Deon bilang aku boleh pindah ke sini. Lagian kita semua keluarga, Kakak nggak keberatan, 'kan?"

Gerakan Griselle terhenti sejenak saat hendak berbalik. "Dia sudah gila, kamu juga ikut-ikutan?"

Nada sarkastis dalam suara Griselle langsung memicu amarah Naomi. Suaranya mendadak melengking tajam, "Ya, aku memang gila!"

"Dari kecil kamu selalu lebih baik dari aku. Lebih pintar, lebih disayang, semua orang di rumah cuma peduli padamu!" Naomi mencengkeram seprai hingga membentuk lipatan kasar.

"Satu-satunya orang yang tetap peduli padaku hanyalah Kak Deon. Meskipun begitu, dia tetap cuma mencintaimu! Bahkan setelah kamu mengkhianatinya, dia tetap mau menikahimu!"

Nada bicara Naomi dipenuhi perasaan iri dan luka, "Kenapa? Apa yang membuatmu pantas mendapatkan semua itu?"

Griselle tersenyum pahit. "Jadi karena itu kamu rela menjatuhkan harga diri dan naik ke ranjang kakak iparmu?"

"Kalau bukan aku, pasti akan ada wanita lain." Naomi duduk tegak dan meraih tangan Griselle, lalu berkata dengan nada pelan, "Kak, tadi rumah sakit meneleponku. Aku tahu, umurmu nggak lama lagi."

"Daripada nanti posisi Nyonya Maxime direbut sama wanita nggak jelas, lebih baik biarkan aku yang jaga dia. Kak, seumur hidupku, aku nggak pernah rebut apa pun darimu. Tapi kali ini ... tolong, berikan aku kesempatan. Kumohon, Kak ...."

Griselle menggeleng pelan. "Kamu nggak perlu minta izin dariku."

Wajah Naomi sempat berubah masam, tapi segera melunak setelah mendengar kalimat selanjutnya. "Dia sebenci itu padaku ... apa yang masih bisa kuhalangi darimu?"

Naomi mengambil gelas air dan menyerahkannya kembali ke tangan Griselle, kemudian dia berkata dengan suara rendah, "Kalau begitu ... Kakak bantu aku terakhir kali saja, ya?"

Griselle langsung merasakan firasat buruk. Dia refleks menarik tangannya, tapi Naomi tiba-tiba mencengkeram kuat dan menyiramkan seluruh isi gelas ke wajahnya sendiri!

Bersamaan dengan itu, Naomi menjerit melengking, "Ahh! Jangan ...!"

Deon langsung menerobos masuk ke kamar. Yang dia lihat adalah Griselle berdiri di samping ranjang sambil memegang gelas kosong, sementara Naomi duduk di tempat tidur dengan kondisi basah kuyup dan terlihat sangat menyedihkan.

"Griselle, kamu gila?!" Deon bergegas memeluk Naomi. Sorot matanya dipenuhi kebencian saat menatap Griselle. "Naomi itu adik kandungmu!"

Naomi meringkuk dalam pelukan Deon, suaranya terisak pelan. "Kak Deon, jangan salahkan Kakak. Dia cuma terlalu kaget ...."

"Kenapa kamu sebodoh itu? Dia sudah begini sama kamu, kamu masih mau bela dia?" Deon menunduk menatap Naomi dengan penuh kelembutan. "Jangan khawatir. Selama ada aku, nggak akan ada yang bisa menyakitimu."

Griselle baru tersadar kembali setelah beberapa saat. Melihat adegan penuh kasih dari kedua orang di hadapannya, hatinya langsung terasa dingin. Dia menoleh dan beranjak pergi, meninggalkan pemandangan kedua orang yang mesra itu di belakangnya.
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • Dendam Mengubur Cinta   Bab 18

    Setelah keluarga kecil itu pergi, barulah Deon melangkah maju untuk mengunjungi Griselle. Di foto pada batu nisannya, Griselle masih tersenyum manis, seolah dirinya tidak pernah benar-benar meninggalkan dunia ini.Namun Deon tahu, sudah sangat lama sejak terakhir kali dia melihat Griselle tersenyum seperti itu. Dia membersihkan makam itu hingga benar-benar rapi dan bersih, lalu duduk di depannya dan menemaninya untuk waktu yang lama sambil mengajak Griselle "berbicara"."Griselle, aku sangat merindukanmu ....""Tanpamu, dunia ini nggak lagi berarti bagiku.""Griselle, di kehidupan berikutnya ... bisa nggak kita bersama lagi?""Kali ini, kumohon hiduplah dengan bahagia, agar aku bisa membayar lunas semua utangku padamu ... seratus, seribu kali lipat."Deon menunduk dan mengecup pelan foto Griselle yang terukir di batu nisan, lalu akhirnya berdiri dan pergi dengan berat hati.Namun tak lama setelah dia mengemudi dan menjauh dari pemakaman, dia menyadari sesuatu yang tidak beres di jalan

  • Dendam Mengubur Cinta   Bab 17

    Seketika, para polisi di sekitar ruangan pun langsung panik dan sibuk bergerak. Sebelumnya tanpa izin dari Jeffrey, tidak ada satu pun dari mereka yang boleh bertindak.Namun kini, melihat langsung kejadian di depan matanya, Jeffrey tak bisa lagi menahan diri dan segera mengeluarkan perintah, "Cepat! Tangkap dia sekarang juga!""Siap!" Beberapa polisi langsung bergegas maju dan mencengkeram kedua lengan Deon, lalu membanting tubuhnya ke lantai dengan keras.Deon tidak melakukan sedikit pun perlawanan. Dia menyerah begitu saja, membiarkan borgol dipasang di pergelangan tangannya. Dia tahu, tujuannya sudah tercapai. Anak yang ada di dalam kandungan Naomi, sudah tidak mungkin bisa diselamatkan.Memikirkan hal itu, Deon yang tertekan ke lantai malah kembali tertawa puas.Jeffrey mengerutkan kening. "Deon ini benar-benar sudah gila ...."Entah bagaimana perasaan Griselle, jika dia bisa melihat semua ini dari alam sana. Jeffrey menggelengkan kepala sambil memandang Deon, seulas rasa iba meli

  • Dendam Mengubur Cinta   Bab 16

    Tatapan mata Deon menajam saat dia menoleh menatap Naomi, lalu tersungging senyum dingin di wajahnya. "Sekarang kamu bisa tinggal di rumah Keluarga Maxime dan hidup bebas, menikmati kemewahan dan perhiasan mahal. Aku yakin kamu juga tahu, semua itu dari mana asalnya, bukan?"Mendengar ucapannya, Naomi seperti tersadar akan sesuatu. Wajahnya langsung pucat pasi, tubuhnya refleks mundur beberapa langkah. "Kak Deon, kumohon ... jangan ...."Namun, Deon telah mengangkat tangan dan mengambil sebilah pisau bedah yang paling panjang."Benar, semua ini adalah hasil dari kebohonganmu dengan menggunakan satu ginjal dan setengah hati milik Griselle untuk menipuku. Itulah cara kamu mendapatkan semuanya.""Jadi, kalau sekarang aku mengambil satu ginjal dan setengah hatimu sebagai ganti, itu nggak berlebihan, 'kan?"Tatapan mata Deon kini dipenuhi kegilaan, bagaikan seekor binatang buas yang sedang terperangkap dalam amarah dan dendam. Semua yang pernah dilakukan Naomi terhadap Griselle harus dibaya

  • Dendam Mengubur Cinta   Bab 15

    Setelah upacara pemakaman selesai, Deon mengemudi pulang ke rumah yang kini tak lagi dihuni oleh Griselle. Dengan tubuh yang masih basah kuyup oleh hujan, dia melangkah masuk ke ruang tamu.Naomi sedang duduk di sofa, sibuk mengatur setumpuk perhiasan mahal yang dulu pernah diberikan Deon padanya.Sejak kebenaran tentang Griselle terungkap, Naomi tidak berani keluar rumah satu langkah pun. Dia telah menjadi sasaran kebencian semua orang. Makian dan hinaan dari luar membuatnya hanya bisa bersembunyi dan satu-satunya hal yang bisa memberinya sedikit rasa nyaman hanyalah tumpukan perhiasan ini.Namun di mata Deon, hanya ada kebencian dan rasa jijik.Dulu, demi membuat Griselle cemburu, Deon pernah sengaja membawa Naomi ke butik-butik mewah dan memborong perhiasan. Apa pun yang menarik perhatian Naomi, seberapa mahal pun harganya, Deon akan langsung membelinya.Dia tahu Naomi akan mengenakan perhiasan itu hanya untuk dipamerkan di depan Griselle. Deon juga selalu diam-diam mengamati reaksi

  • Dendam Mengubur Cinta   Bab 14

    Tak lama kemudian, pihak kepolisian secara resmi mengonfirmasi status Griselle sebagai seorang pahlawan nasional dan menerbitkan surat penghargaan, yang kemudian diserahkan langsung ke tangan Deon.Berita ini segera diikuti oleh berbagai media resmi yang berlomba-lomba memberitakannya.Apalagi, tak lama sebelumnya, jutaan orang menyaksikan langsung dalam siaran influencer ternama saat Jeffrey datang ke rumah Deon dan mengungkapkan kebenaran tentang siapa Griselle sebenarnya.Ternyata, Griselle adalah seorang pahlawan tak dikenal yang menyembunyikan identitasnya. Dia mempertaruhkan nyawa untuk menyusup sendirian ke sarang penjahat, menghancurkan jaringan kejahatan demi negara, dan melindungi keselamatan rakyat.Namun tragisnya, adiknya sendiri, Naomi, malah memanfaatkan kesempatan di tengah kerapuhan itu untuk merebut suami sang kakak.Yang lebih menyakitkan lagi, hari di mana Naomi dan Deon menggelar pernikahan, adalah hari yang sama saat Griselle mengembuskan napas terakhirnya.Arah o

  • Dendam Mengubur Cinta   Bab 13

    Mendengar ucapan Caspian, seluruh tubuh Deon seperti disambar petir. Ternyata, Griselle sama sekali tidak pernah mengkhianatinya. Ternyata, demi membersihkan namanya, Griselle rela mengorbankan segalanya.Satu ginjal dan setengah hatinya diambil hidup-hidup ....Griselle, dengan kekuatan seperti apa kamu bisa menahan rasa sakit sekejam itu?Deon bahkan tak sanggup membayangkannya.Yang dia tahu, dia bukan hanya tidak mengetahui luka dan penderitaan yang dialami Griselle, tapi selama ini dia malah berkali-kali menyakitinya karena salah paham. Dia benar-benar bodoh. Orang paling bodoh dan paling dungu di dunia ini.Deon mengangkat kepalanya menatap tajam ke arah Caspian yang berdiri di hadapannya dengan sikap congkak. Dialah orang yang membocorkan identitas asli Griselle dan membuatnya disiksa oleh para penjahat.Orang seperti ini sudah sepantasnya mati.Tangan Deon mengepal dengan kuat, lalu menghantamkan pukulan keras ke arah tubuh Caspian."Bajingan! Kamu yang membuat Griselle-ku mend

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status