Setelah keluarga kecil itu pergi, barulah Deon melangkah maju untuk mengunjungi Griselle. Di foto pada batu nisannya, Griselle masih tersenyum manis, seolah dirinya tidak pernah benar-benar meninggalkan dunia ini.Namun Deon tahu, sudah sangat lama sejak terakhir kali dia melihat Griselle tersenyum seperti itu. Dia membersihkan makam itu hingga benar-benar rapi dan bersih, lalu duduk di depannya dan menemaninya untuk waktu yang lama sambil mengajak Griselle "berbicara"."Griselle, aku sangat merindukanmu ....""Tanpamu, dunia ini nggak lagi berarti bagiku.""Griselle, di kehidupan berikutnya ... bisa nggak kita bersama lagi?""Kali ini, kumohon hiduplah dengan bahagia, agar aku bisa membayar lunas semua utangku padamu ... seratus, seribu kali lipat."Deon menunduk dan mengecup pelan foto Griselle yang terukir di batu nisan, lalu akhirnya berdiri dan pergi dengan berat hati.Namun tak lama setelah dia mengemudi dan menjauh dari pemakaman, dia menyadari sesuatu yang tidak beres di jalan
Seketika, para polisi di sekitar ruangan pun langsung panik dan sibuk bergerak. Sebelumnya tanpa izin dari Jeffrey, tidak ada satu pun dari mereka yang boleh bertindak.Namun kini, melihat langsung kejadian di depan matanya, Jeffrey tak bisa lagi menahan diri dan segera mengeluarkan perintah, "Cepat! Tangkap dia sekarang juga!""Siap!" Beberapa polisi langsung bergegas maju dan mencengkeram kedua lengan Deon, lalu membanting tubuhnya ke lantai dengan keras.Deon tidak melakukan sedikit pun perlawanan. Dia menyerah begitu saja, membiarkan borgol dipasang di pergelangan tangannya. Dia tahu, tujuannya sudah tercapai. Anak yang ada di dalam kandungan Naomi, sudah tidak mungkin bisa diselamatkan.Memikirkan hal itu, Deon yang tertekan ke lantai malah kembali tertawa puas.Jeffrey mengerutkan kening. "Deon ini benar-benar sudah gila ...."Entah bagaimana perasaan Griselle, jika dia bisa melihat semua ini dari alam sana. Jeffrey menggelengkan kepala sambil memandang Deon, seulas rasa iba meli
Tatapan mata Deon menajam saat dia menoleh menatap Naomi, lalu tersungging senyum dingin di wajahnya. "Sekarang kamu bisa tinggal di rumah Keluarga Maxime dan hidup bebas, menikmati kemewahan dan perhiasan mahal. Aku yakin kamu juga tahu, semua itu dari mana asalnya, bukan?"Mendengar ucapannya, Naomi seperti tersadar akan sesuatu. Wajahnya langsung pucat pasi, tubuhnya refleks mundur beberapa langkah. "Kak Deon, kumohon ... jangan ...."Namun, Deon telah mengangkat tangan dan mengambil sebilah pisau bedah yang paling panjang."Benar, semua ini adalah hasil dari kebohonganmu dengan menggunakan satu ginjal dan setengah hati milik Griselle untuk menipuku. Itulah cara kamu mendapatkan semuanya.""Jadi, kalau sekarang aku mengambil satu ginjal dan setengah hatimu sebagai ganti, itu nggak berlebihan, 'kan?"Tatapan mata Deon kini dipenuhi kegilaan, bagaikan seekor binatang buas yang sedang terperangkap dalam amarah dan dendam. Semua yang pernah dilakukan Naomi terhadap Griselle harus dibaya
Setelah upacara pemakaman selesai, Deon mengemudi pulang ke rumah yang kini tak lagi dihuni oleh Griselle. Dengan tubuh yang masih basah kuyup oleh hujan, dia melangkah masuk ke ruang tamu.Naomi sedang duduk di sofa, sibuk mengatur setumpuk perhiasan mahal yang dulu pernah diberikan Deon padanya.Sejak kebenaran tentang Griselle terungkap, Naomi tidak berani keluar rumah satu langkah pun. Dia telah menjadi sasaran kebencian semua orang. Makian dan hinaan dari luar membuatnya hanya bisa bersembunyi dan satu-satunya hal yang bisa memberinya sedikit rasa nyaman hanyalah tumpukan perhiasan ini.Namun di mata Deon, hanya ada kebencian dan rasa jijik.Dulu, demi membuat Griselle cemburu, Deon pernah sengaja membawa Naomi ke butik-butik mewah dan memborong perhiasan. Apa pun yang menarik perhatian Naomi, seberapa mahal pun harganya, Deon akan langsung membelinya.Dia tahu Naomi akan mengenakan perhiasan itu hanya untuk dipamerkan di depan Griselle. Deon juga selalu diam-diam mengamati reaksi
Tak lama kemudian, pihak kepolisian secara resmi mengonfirmasi status Griselle sebagai seorang pahlawan nasional dan menerbitkan surat penghargaan, yang kemudian diserahkan langsung ke tangan Deon.Berita ini segera diikuti oleh berbagai media resmi yang berlomba-lomba memberitakannya.Apalagi, tak lama sebelumnya, jutaan orang menyaksikan langsung dalam siaran influencer ternama saat Jeffrey datang ke rumah Deon dan mengungkapkan kebenaran tentang siapa Griselle sebenarnya.Ternyata, Griselle adalah seorang pahlawan tak dikenal yang menyembunyikan identitasnya. Dia mempertaruhkan nyawa untuk menyusup sendirian ke sarang penjahat, menghancurkan jaringan kejahatan demi negara, dan melindungi keselamatan rakyat.Namun tragisnya, adiknya sendiri, Naomi, malah memanfaatkan kesempatan di tengah kerapuhan itu untuk merebut suami sang kakak.Yang lebih menyakitkan lagi, hari di mana Naomi dan Deon menggelar pernikahan, adalah hari yang sama saat Griselle mengembuskan napas terakhirnya.Arah o
Mendengar ucapan Caspian, seluruh tubuh Deon seperti disambar petir. Ternyata, Griselle sama sekali tidak pernah mengkhianatinya. Ternyata, demi membersihkan namanya, Griselle rela mengorbankan segalanya.Satu ginjal dan setengah hatinya diambil hidup-hidup ....Griselle, dengan kekuatan seperti apa kamu bisa menahan rasa sakit sekejam itu?Deon bahkan tak sanggup membayangkannya.Yang dia tahu, dia bukan hanya tidak mengetahui luka dan penderitaan yang dialami Griselle, tapi selama ini dia malah berkali-kali menyakitinya karena salah paham. Dia benar-benar bodoh. Orang paling bodoh dan paling dungu di dunia ini.Deon mengangkat kepalanya menatap tajam ke arah Caspian yang berdiri di hadapannya dengan sikap congkak. Dialah orang yang membocorkan identitas asli Griselle dan membuatnya disiksa oleh para penjahat.Orang seperti ini sudah sepantasnya mati.Tangan Deon mengepal dengan kuat, lalu menghantamkan pukulan keras ke arah tubuh Caspian."Bajingan! Kamu yang membuat Griselle-ku mend