Share

7. Posisi Permaisuri

Author: Wrold tree
last update Last Updated: 2025-09-14 18:05:33

Mendapat kesempatan untuk memojokkan Ying Xuan setelah penampilan bersinarnya tadi, Selir Shuan Shu langsung angkat bicara, karna tak ingin melewatkan moment tersebut.

"Ya, Selir Agung. Katakan pada kami, dari siapa anda belajar berpedang? Bukankah...Anda belum pulang ke kediaman Mentri belakangan ini? Jadi, tidak mungkin Tuan Muda kedua yang mengajari anda," ujar Selir Shuan Shu yang secara tidak langsung mengatakan, kalau Ying Xuan diam-diam telah belajar pedang pada laki-laki lain selain Kaisar dan saudaranya.

"Selir Shuan, sebagai selir tingkat empat, kau juga harus pandai menjaga lidah. Bukankah aku sudah mengatakan hal itu dari awal. Jika tidak menjaga lidah, takutnya, suatu hari nanti kau tidak membutuhkannya lagi," ujar Ying Xuan dengan raut wajah yang sangat tenang, tetapi kata-katanya mengandung ancaman untuk selir Shuan Shu.

"Dasar j*lang!" batin Selir Shuan Shu.

Mengabaikan tatapan tajam Selir Shuan Shu yang tertuju ke arahnya, Ying Xuan berjalan ke arah sang pemilik pedang, kemudian mengembalikannya. Setelah Ying Xuan mengembalikan pedang yang ia pinjam tadi, baru lah Ying Xuan menjelaskan soal tarian pedangnya tadi kepada Kaisar, sekalian untuk membersihkan namanya yang hampir ternodai oleh perkataan Selir Shuan Shu.

"Yang Mulia, waktu kecil, Ibu saya sering menceritakan kisah cinta Kaisar langit dan Ratunya, Ying Xuan. Ibu saya sangat menyukai kisah tersebut. Sampai beliau mengambil nama saya dari kisah sang Ratu yang mendapat cinta besar dari Kaisar langit," ujar Ying Xuan.

"Lalu, apa hubungannya dengan tarianmu?" tanya Kaisar.

"Ibu juga menceritakan saya, Ketika Ratu Ying Xuan mati karna takdir langitnya sendiri. Kaisar langit sangat bersedih dan menciptakan sebuah tarian pedang untuk menentang langit. Dan tarian pedang yang saya mainkan tadi, adalah tariannya," jelas Ying Xuan.

Secara logika, tarian memang tidak bisa dikuasai hanya dengan mendengar ceritanya, terutama tarian pedang. Oleh karna itu, penjelasan Ying Xuan tadi membuat Selir Shuan Shu merasa, dirinya telah menang. Sang Kaisar sendiri pun, saat itu belum bisa mempercayai keseluruhan dari perkataan Ying Xuan, dan menatap Ying Xuan dengan penuh keraguan.

"Saya tahu anda tidak akan percaya jika saya bisa menerapkan tarian Kaisar langit hanya dengan mendengarnya. Untuk membuktikannya, katakan pada saya satu ilmu pedang, lalu saya akan menerapkannya," tantang Ying Xuan, yang sukses membuat seisi ruangan riuh.

"Apakah Selir Agung sedang meremehkan Yang Mulia? Ilmu pedang Kaisar, merupakan ilmu pedang tertinggi. Satu jurusnya saja sudah sangat sulit," bisik salah satu prajurit.

"Kita lihat saja, sampai kapan Selir Agung bodoh itu bisa sombong," ujar Selir Shuan Shu yang diikuti seringaian Selir tingkat satu ,Yu Zhi.

Karna Ying Xuan tampak serius, Kaisar yang merasa situasi saat itu menarik, ia mulai melapalkan satu ilmu pedangnya yang paling dasar.

"Ilmu pedang ini disebut, Pedang Ganas. Setiap tebasan harus menyalurkan energi Qi dengan kuat, dan saat tebasan sudah terpusat, ledakkan Qi di ujung pedang, sehingga akan menghancurkan target. Selir Agung tidak perlu sampai mengeluarkan efeknya, mengingat kamu bukanlah seorang abadi. jadi, cukup praktikkan gerakannya," ujar Kaisar.

Semua orang di ruangan itu, tak ada yang percaya kalau Ying Xuan akan bisa mempraktikkan seni pedang sang kaisar. Bahkan Mentri Yohan yang merupakan ayah Ying Xuan sendiri pun, tak berbeda dari orang lain, dan meragukan keahlian Ying Xuan.

"Saya akan mulai," ujar Ying Xuan.

Setelah mendapat pedang dari seorang prajurit, dengan sikap tegap dan lurus, Ying Xuan mulai mengayunkan pedangnya ke samping, kemudian memutarnya, menusuk, lalu setelah itu menebas dengan sekuat tenaga. Ketika Ying Xuan melakukan gerakan tebasan menyamping yang kemudian diputar sehingga membentuk garis lurus...

Sring!

Duar!...

suara dari ayunan pedang, sontak membuat Kaisar tertegun.

"Berhasil?!" gumam Kaisar.

"Bagaimana Yang Mulia, apakah dengan begini, perkataan saya barusan dapat dipercaya?" tanya Ying Xuan seraya mengembalikan pedang tadi ke pemiliknya.

Saat itu, untuk pertama kalinya, Kaisar bertepuk tangan untuk seorang Selir.

Prokk!

Prok!

Prok!

"Karna Selir Agung telah menampilkan bakat yang luar biasa, aku, Kaisar Kekaisaran Yanzi, memberikannya hak untuk meminta apa saja. Kecuali singgasanaku!."

Mendengar apa yang Kaisar katakan barusan, Permaisuri yang saat itu duduk di samping Kaisar, menggenggam erat-erat sapu tangannya dan menatap Ying Xuan dengan penuh kekesalan.

"Wanita bodoh ini. Berani-beraninya dia mencoba menarik perhatian Kaisar," batin Permaisuri.

Saat itu, dengan tidak tahu malunya, Ying Xuan menunjuk ke arah permaisuri yang dimana tindakannya itu mengejutkan seisi ruangan lagi.

"Saya ingin posisi Permaisuri, Yang Mulia. Bisakah anda memberikannya?" tanya Ying Xuan dengan raut wajah yang sangat tenang.

hal itu sontak membuat Kaisar menyeringai. Tak lama setelah itu, Kaisar melirik ke arah Permaisuri, dan dengan perlahan Permaisuri menggelengkan kepalanya. Sayangnya, Kaisar bukanlah Suami yang baik. Karna ia sudah menjanjikan sesuatu untuk Ying Xuan, tanpa ragu, ia umumkan keputusan besar di depan semua orang.

"Mulai saat ini, Permaisuri akan turun pangkat menjadi Selir Agung, sementara Selir Agung Ying Xuan, dengan bakatnya ia pantas menjadi Permaisuri!"

Mendengar keputusan mendadak Kaisar barusan, seisi ruangan gempar, tak terkecuali Permaisuri.

"Yang Mulia, seorang Kaisar tidak bisa mengambil keputusan ceroboh begitu saja," ujar Permaisuri.

"Betapa lancangnya kau mengatakan aku mengambil keputusan ceroboh, Zian Rui. Jangan kira aku tidak tahu, apa yang telah kau lakukan di belakangku selama ini," ujar Kaisar yang sukses membuat Permaisuri terdiam.

"Apakah Kaisar diam-diam menyelidiki semua yang dilakukan keluargaku belakangan ini?!" batin Permaisuri.

"Jangan berlagak, aku diam karna mneghormati Ayahmu. Tapi ku rasa, rasa hormatku selama ini sudah cukup," ujar Kaisar lagi dengan penuh ketenangan.

"Apakah Kaisar menggunakan moment ini untuk menurunkanku?! Ying Xuan, tidak ada yang bisa lebih dekat dengan Kaisar selain aku. Lihat saja apa yang akan ku lakukan padamu nanti," batin Permaisuri penuh dendam.

Sedangkan jauh disudut ruangan, Rumei yang datang ke pesta penyambutan bersama Ying Xuan, ia tercengang sampai mulutnya ternganga.

"Selir Agung, setelah bangkit dari kematian, beliau langsung merebut posisi Permaisuri dengan mudahnya?!" batinnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dendam Penguasa Di Tubuh Selir Lemah   78. Informasi

    Melihat tatapan Ying Xuan yang sangat tidak bersahabat, Guangyi pun tersenyum manis."Tenanglah, Permaisuri. Namaku memang Guangyi, tidak ada perubahan nama. Kita hanya, tidak pernah bertemu saja." "Jangan meremehkan ku. Persis seperti yang kau katakan, aku adalah Permaisuri Yanzi. Menurutmu, aku tidak tahu apapun soal rakyat Yanzi?" Pernyataan Ying Xuan membuat pria bernama Guangyi itu tertegun. Dengan tampang canggung, ia pun menggaruk pelan kepalanya sambil cengengesan. "Tenanglah, Permaisuri. Sebagai ganti kau tidak menanyakan identitasku lagi, aku akan memberimu lima informasi secara gratis. Kau bisa tanyakan apapun padaku dan akan aku jawab lima pertanyaanmu secara langsung," ujar Guangyi sembari menunjukkan kelima jarinya. Memikirkan prioritas saat ini yaitu memecahkan kebingungan soal kejadian aneh di Yanzi, Ying Xuan akhirn

  • Dendam Penguasa Di Tubuh Selir Lemah   77.Kejadian aneh Yanzi prt2

    Setelah acara perjamuan istana selesai, Ying Xuan berniat kembali ke kediaman Yohan, sementara ayahnya berdiam di Istana karena masih ada hal yang harus dia urus. "Ying Xuan, kau hati-hatilah dalam perjalanan," ujar Menteri Yohan. "Baik, Ayah," sahut Ying Xuan. Setelah memastikan kereta kuda yang dinaiki Ying Xuan pergi, Menteri Yohan kemudian kembali masuk ke Istana untuk memenuhi tugasnya sebagai Menteri. Sementara itu, Ying Xuan yang tengah dalam perjalanan kembali, tidak sengaja berpapasan dengan kereta kuda pedagang muda yang membuatnya terkejut beberapa kali saat perjamuan tadi. "Apakah anda akan pulang, Nona Ying Xuan?" tanya pemuda itu sembari membuka tirai di kereta kudanya. "Bagaimana kau tahu kalau kereta kuda ini adalah milikku?" sahut Ying Xuan tanpa membuka tirai di kereta kudanya. "Entahlah, bagaimana ya, aku bisa tahu? Jika anda

  • Dendam Penguasa Di Tubuh Selir Lemah   76.Situasi aneh Yanzi

    Setelah Ying Xuan menyadari situasi di sekitarnya tidak beres, Ying Xuan dengan cepat merubah ekspresinya, lalu memeluk ayah yang sudah lama tidak ia lihat itu. "Hahahha! Aku hanya bercanda, Ayah. Tadi, suasana di rumah rasanya sedikit tegang. Jadi, aku ingin membuat sedikit candaan," ujar Ying Xuan. "A-Apa?! Candaan? Astaga....anak ini, kau membuat Ayah panik saja," sahut Menteri Yohan sambil mengelus kepala Ying Xuan. "Tapi Ayah, kenapa rasanya suasana di rumah sedikit tegang?" tanya Ying Xuan seraya melepaskan pelukannya. Bukan hanya sekedar mengubah topik pembicaraan, setibanya Ying Xuan di depan kediaman Menteri Yohan, ia memang sudah merasa kalau suasana di Kediaman tersebut memang tegang. Karena ia sekarang adalah Putri satu-satunya Menteri Yohan, Ying Xuan rasa, sudah seharusnya ia me

  • Dendam Penguasa Di Tubuh Selir Lemah   75. Kembali ke Yanzi

    Setelah Ying Xuan menyelesaikan proses kultivasinya, ia memutuskan untuk kembali ke Yanzi dengan membawa Xiao Bai bersamanya. Tentunya, keberadaan Xiao Bai yang seekor mahluk ilahi akan menarik perhatian. Oleh karena itu, selama di perjalanan, Xiao Bai terus berada di dalam tas Ying Xuan bersama beberapa bahan obat. "Bertahanlah, Xiao Bai. Kita akan segera tiba di Yanzi," ujar Ying Xuan. Stibanya Ying Xuan di Yanzi, ia langsung menuju rumah Menteri Yohan, yang dalam ingatannya terletak di tengah-tengah ibu kota Yanzi. Selama perjalanan, Ying Xuan mencoba menanyakan sesuatu pada kusir tentang kondisi Yanzi saat ini. Tentunya, dengan posisi ia sedang menyamar dan merubah wajah sepenuhnya. "Apa ada peristiwa besar di Yanzi belakangan ini?" tanya Ying Xuan. "Selain Yanzi menjadi semakin luas karena Yang Mulia Kaisar berhasil menaklukkan beberapa kerajaan lain, tidak ada hal istimewa yang terjadi, Nona," sahut K

  • Dendam Penguasa Di Tubuh Selir Lemah   74. Kembali ke Yanzi

    Setelah menyelesaikan urusannya di sekte Nuza, Ying Xuan memutuskan untuk kembali ke gubuk bambu dengan membawa beberapa keping emas bersamanya. Niat hati Ying Xuan ingin menyerahkan semua keping emas yang ia ambil dari Sekte Nuza itu kepada si Kakek. Tapi setibanya ia di sana, si Kakek sudah tidak ada, dan hanya meninggalkan sepucuk surat untuk Ying Xuan. "Xiao Bai, dengan siapa Kakek pergi? Apakah dia sendiri?" tanya Ying Xuan. Untuk menjawab Ying Xuan, Xiao Bai pun mengangguk pelan. Setelah itu, Ying Xuan membuka surat yang ditinggalkan si kakek dan membacanya. isi surat Kakek: Nak, terima kasih sudah menjagaku. Karena umur yang sudah tua, Kakek jadi keliru menganggap mu Cucu Kakek. Tapi Kakek harus segera kembali ke rumah sekarang. Sudah ada kereta kuda yang menjemput Kakek karena Cucu Kakek telah kemb

  • Dendam Penguasa Di Tubuh Selir Lemah   73.Lotus

    Setelah bunga lotus yang terbentuk dari cahaya merah muda itu terbentuk sempurna, para murid di Sekte Nuza tampak tercengang. Meski tampilannya hanya sebuah bunga lotus yang tampak indah dan lembut, saat itu mereka dapat merasakan, kalau bunga itu berbahaya. Oleh karenanya, mereka langsung waspada. "Ho~ tidak buruk juga. Aku suka bagaimana kalian langsung bereaksi terhadap bahaya," sanjung Ying Xuan. "Serang dia sebelum Lotusnya mekar sempurna!" seru salah satu murid yang tampaknya, murid paling berpengaruh di sekte Nuza. "Kalian pikir bisa menyentuhku, lucu sekali," ujar Ying Xuan. Persis seperti yang dikatakan Ying Xuan, meski murid sekte Nuza mengerahkan seluruh kemampuan mereka, serangan mereka tetap tiak dapat menyentuh barang sehelai rambut pun dari Ying Xuan. "Pftt...lucu sekali melihat sekumpulan kecoa," hardik Ying Xuan. Tak lama kemudian, Bunga lotus itu semakin mekar, lalu keluarlah asap merah muda yang menyelimuti seluruh murid sekte Nuza. Asap merah muda terse

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status