Di alun-alun Kota Naga Biru, ada delapan gelanggang pertarungan yang berdiri kokoh. Di sekitar gelanggang terdapat panggung besar.Satu persatu kelompok dan klan-klan di Kota Naga Biru sudah memasuki alun-alun. Mereka menempati tempat yang memang sudah ditandai pihak pelaksana.Di panggung utama, dua patriark dari empat klan besar di Kota Naga Biru sudah duduk tenang di tempatnya. Mereka adalah Patriark Klan Qing dan Patriark Klan Yu. Di panggung lainnya, sudah dipenuhi oleh pemimpin tujuh klan kecil serta pemimpin lima kelompok yang ikut berpartisipasi di kompetisi ini.Di sekitar gelanggang pertarungan ratusan ribu warga Kota Naga Biru juga sudah berkumpul. Ini adalah tontonan yang selalu menarik perhatian warga Kota Naga Biru.Selain menghadirkan pertarungan yang seru, ini sekaligus menjadi pembuktian generasi muda tiap klan."Lihat itu! Orang-orang Klan Song sudah datang.""Sepertinya kali ini, Klan Song yang akan keluar sebagai pemenang dan mewakili Kota Naga Biru.""Benar. Mere
Setelah para perwakilan klan dan kelompok kecil, perwakilan empat klan besar juga mulai dipanggil satu persatu. Dimulai dari genius muda Klan Qing. Sebanyak sepuluh pemuda Klan Qing menaiki panggung secara bergiliran.Dari kesepuluh jenius itu, ada satu orang yang tetesan darahnya ke labu emas berhasil mengeluarkan cahaya hijau, yakni Qing Lao, cucu Patriark Qing.Selanjutnya giliran peserta dari Klan Yu. Dari sepuluh peserta, ada satu orang yang tidak berhasil menghasilkan warna. Sementara sembilan orang lainnya dipastikan ke babak berikutnya setelah tetesan darahnya ke labu emas menghasilkan warna kuning. Peserta yang gagal, turun dengan wajah masam. Semua peserta yang ikut kompetisi ini adalah orang-orang terpilih di klannya. Saat gagal di babak pertama, tentu akan menjadi pukulan bagi mereka. Labu emas ini memang hanya dimiliki kerajaan, beberapa sekte dan tentu Akademi Qilin. Labu emas yang saat ini digunakan adalah milik Akademi Qilin yang dipinjam oleh Tuan Kota Naga Biru.Ka
Tahap pertama sudah selesai. Total ada 59 peserta yang lolos ke tahap kedua. Di tahap ini, setiap peserta akan diuji kekuatan tubuhnya.Seorang pria paruh baya melangkah dari belakang panggung utama. Gilirannya yang akan memimpin tahap kedua kompetisi generasi muda Kota Naga Biru.Saat ini dia berdiri di samping batu dengan diameter yang sangat besar. "Tahap kedua akan dimulai. Seluruh peserta yang lolos silahkan siap-siap," kata pria paruh baya itu.Pria paruh baya itu mulai menjelaskan apa yang akan dilakukan para peserta di tahap kedua ini. "Batu ini beratnya sekitar sepuluh ton. Tiap peserta akan diminta untuk memukul batu ini dengan tinjunya.""Bagi peserta yang berhasil melubangi batu ini minimal lima inci akan dinyatakan lolos ke babak berikutnya," kata pria paruh baya itu.Orang-orang yang mendengarkan itu mengerutkan keningnya. Jangankan melubangi lima inci bahkan untuk menghancurkan seperdua dari batu itu, para generasi muda ini pasti bisa.'Syarat macam apa ini. Apa yang ma
Lian Minghao menjauh dari batu besar. Setelah melakukan pukulan, dia mundur tiga langkah. Pria paruh baya yang bertugas memeriksa tiap pukulan peserta maju dan mulai mengukur kedalaman pukulan Lian Minghao."12,4 inci," kata pria paruh baya itu sambil mundur ke tempatnya semula. Orang-orang yang mendengar itu, kompak terdiam.Mereka mengira salah dengar. "Berapa? 12,4? Apa aku tidak salah dengar?""Aku juga mendengar angka yang sama.""Aku juga.""Aku juga."Keributan pun kembali terdengar di kalangan para penonton. Setelah semuanya mengaku mendengar angka yang sama, mereka akhirnya yakin tinju Lian Minghao menghasilkan lubang yang lebih dalam dibanding peserta lainnya.Patriark Song, Patriark Qing dan Patriark Yu juga terperangah mendengar ucapan pria paruh baya tadi. Mereka tidak mengira, cucu Patriark Lian bisa memiliki kekuatan tubuh sekuat itu."Huuu... itu sama sekali tidak berguna saat memasuki babak ketiga dan babak keempat. Tingkatan kultivasi dan kekuatan bertarung yang mene
Di arena nomor satu, pasangan genius dari Klan Lian yang berada di alam Kondensasi tingkat lima dan tingkat empat mulai bersiap-siap. Mereka tidak takut sama sekali, meskipun dua lawannya memiliki basis kultivasi yang lebih tinggi.Bao Ye dan Gu Fan sama-sama sudah berada di alam Kondensasi tingkat tujuh. Keduanya menatap pasangan dari Klan Lian dengan pandangan yang meremehkan."Apa kalian tidak ingin menyerah sekarang? Kalian hanya akan membuang-buang energi kami. Menyerahlah sebelum aku patahkan kaki kalian," kata Bao Ye mendominasi.Mendengar provokasi dari lawannya, dua pemuda Klan Lian itu hanya mendengus sambil mengalirkan energi ke tinju mereka."Serang," pekik salah satu peserta dari Klan Lian. Mereka maju serempak dan mengeluarkan teknik pertarungan gabungan.Benturan antara empat kultivator muda ini pun terjadi. Meskipun basis kultivasi Bao Ye dan Gu Fan lebih tinggi bukan berarti mereka akan mudah mengalahkan pasangan peserta dari Klan Lian.Sebagai salah satu klan besar d
Dua pemuda dengan susah payah saat ini berusaha berdiri di arena nomor satu. Mereka adalah Lian Riu dan Lian Zhu. Niat bertarung keduanya masih membumbung tinggi.Mereka bisa menerima jika hanya mereka yang dipermalukan. Tapi mereka sama sekali tidak terima jika Song Quon mempermalulan Klan Lian.Song Quon yang melihat itu mencibir kemudian tersenyum jahat. Kali ini, dia yang turun tangan sementara Kong Jinhai tampak diam di tempatnya.Tangan Song Quon sudah dilapisi energi spiritual, di mengepalkan tangannya dan berlari ke arah Lian Riu dan Lian Zhu. Whooosh...Buk...Gedebuk...Menghadapi kultivator di alam Kondensasi tingkat delapan membuat kedua genius Klan Lian itu sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya dengan sekali serangan, keduanya kembali terlempar jauh.Tenaga mereka sudah terkuras saat menghadapi Kong Jinhai. Kondisi Lian Riu dan Lian Zhu terlihat memprihatinkan. Darah mulai mengalir dari mulut dan lubang hidungnya.Sambil menopang tubuh mereka dengan kedua tangan,
Hari mulai kembali terang. Alun-alun Kota Naga Biru kembali ramai. Satu persatu warga Kota Naga Biru berbondong-bondong ke tempat ini.Ini adalah hari kedua penyelenggaraan kompetisi antara geerasi muda Kota Naga Biru. Di panggung utama, empat patriark dari empat klan besar semuanya telah hadir.Di panggung lainnya, tujuh patriark klan kecil bersama lima pemimpin kelompok kecil Kota Naga Biru juga sudah berkumpul.Di area peserta, jumlah pemuda yang duduk makin sedikit. Jumlahnya tersisa dua puluh delapan orang. Dua belas peserta yang sudah memastikan melaju ke final atau babak keempat, serta enam belas peserta yang masih akan bertarung di babak ketiga.Tuan Kota Dong Shen juga sudah mulai berjalan memasuki alun-alun kota. Dia langsung menaiki panggung utama dan duduk di kursinya.Delapan pria paruh baya yang di hari sebelumnya memimpin pertarungan berjalan ke arah dua arena di tengah alun-alun.Satu pria paruh baya dari kediaman Tuan Kota itu kemudian memanggil empat pasangan yang ak
Lian Minghao menarik pedang spiritual tingkat pemurnian miliknya. Dia mengikuti saran Su Chen. Selain sebagai saudara angkatnya, dia memang sudah menganggap Su Chen sebagai pembimbingnya dalam berkultivasi.Sebuah pedang panjang dengan bilah memantulkan cahaya tergenggam erat di tangan kananya. Matanya tidak pernah lepas dari dua lawannya.Di panggung utama, wajah Patriark Song nampak masam. Dia berharap Song Bik dan Song Liu bisa memberi pelajaran pada pasangan Klan Lian ini. Namun hasilnya, Song Bik malah dibuat babak belur oleh Lian Minghao.Sementara wajah Patriark Lian nampak tegang. Meskipun dia tidak meragukan kekuatan Su Chen, namun dia khawatir pada Lian Minghao. "Anak ini mudah ceroboh, mudah-mudah Chen'er bisa mengingatkannya," batinnya.Di arena nomor satu pertarungan sengit juga berlangsung antara peserta dari Klan Qing dan peserta dari gabungan tujuh klan dan lima kelompok kecil.Dua arena sama-sama belum menghasilkan pemenang. Di arena nomor dua, Song Bik dan Song Liu