Share

Rencana

“Maaf, Guru. Fitri lapar,” ungkap Fitri malu.

Usai makan Fitri diminta untuk beristirahat. Pasalnya esok hari adalah pertama kali Darsima akan melatih fisiknya.

Lagint masih gelap Fitri terjaga dari tidurnya dengan bersemangat. Dia membasuh tubuhnya di sebuah bilik yang ditunjukkan oleh Darsima, tidak lupa berwudu kemudian melaksanakan ibadah.

Fitri tampak kebingungan memandang ke segala arah saat Darsima hendak melewatinya.

“Guru, di manakah arah matahari terbenam?” tanya Fitri dengan sopan.

Darsima menunjukkan arah yang ditanyakan oleh Fitri, usai mengucapkan terima kasih gadis itu melaksanakan ibadah.

‘Cara beribadah yang menarik,’ batin Darsima sambil menatap Fitri.

“Unik lebih tepatnya,” timpal Wunisa.

“Ah, Guru. Bikin kaget aja,” sahut Darsima.

Usai Fitri beribadah dia terkejut saat mengetahui jika sedang diperhatikan.

“Maaf kalo Fitri menganggu,” cetus Fitri gugup.

“Sama sekali gak ganggu. Berapa kali beribadah?” tanya Darsima.

“Dalam sehari yang wajib lima kali, Guru,” jawab
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status