Share

32

Author: Ria Abdullah
last update Last Updated: 2025-07-22 08:28:58

Seiring berjalannya waktu, semakin dekat diri ini pada Tuan Ghazali semakin dekat juga aku pada anak-anaknya, kami bertemu setiap akhir pekan dengan alasan untuk les piano dan bahasa Inggris. Valeri tidak pernah menyadari kalau aku sering datang ke rumah dan berdekatan dengan anak-anaknya. Entah ia tidak peduli atau tidak mendengarkan laporan dari pelayannya kalau anaknya punya guru baru, tapi wanita itu sepertinya tidak menyadari.

Belakangan Tuan Ghazali sudah jarang datang ke kantor bersama dengan istrinya, mereka seperti terpisahkan dan enggan berada di gedung yang sama dalam waktu yang sama. Kalau Nyonya datang lebih pagi maka Tuan akan memilih datang siang hari. Dia enggan bertemu dengan istrinya, bahkan dalam rapat pun dia meminta Rudi dan aku untuk mewakilinya.

Lelaki tampan itu akhir-akhir ini mulai sibuk dengan berbagai kegiatan di luar kantor, dia enggan terlibat dalam pengambilan keputusan terutama jika itu berhubungan langsung dengan Valerie.

Sabtu berikutnya,

Dalam 2 m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Michellyn
kelamaan cerainya, kapan pisahkan mereka. Valerie wanita toxid
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dendam Setelah Kematian Suamiku   32

    Seiring berjalannya waktu, semakin dekat diri ini pada Tuan Ghazali semakin dekat juga aku pada anak-anaknya, kami bertemu setiap akhir pekan dengan alasan untuk les piano dan bahasa Inggris. Valeri tidak pernah menyadari kalau aku sering datang ke rumah dan berdekatan dengan anak-anaknya. Entah ia tidak peduli atau tidak mendengarkan laporan dari pelayannya kalau anaknya punya guru baru, tapi wanita itu sepertinya tidak menyadari. Belakangan Tuan Ghazali sudah jarang datang ke kantor bersama dengan istrinya, mereka seperti terpisahkan dan enggan berada di gedung yang sama dalam waktu yang sama. Kalau Nyonya datang lebih pagi maka Tuan akan memilih datang siang hari. Dia enggan bertemu dengan istrinya, bahkan dalam rapat pun dia meminta Rudi dan aku untuk mewakilinya. Lelaki tampan itu akhir-akhir ini mulai sibuk dengan berbagai kegiatan di luar kantor, dia enggan terlibat dalam pengambilan keputusan terutama jika itu berhubungan langsung dengan Valerie.Sabtu berikutnya, Dalam 2 m

  • Dendam Setelah Kematian Suamiku   31

    Aku dan Tuhan Ghazali memasuki ruangan Nyonya vallery saat wanita itu sedang melakukan meeting dengan beberapa staf pribadinya. Terlihat beberapa kertas desain yang berserakan di atas meja, dan wanita itu sedang memilih desain terbaik. "Ada apa Mas?" Dia terkejut dan berdiri... Tapi melihat Tuan Ghazali menggenggam tanganku dengan erat, tatapannya langsung berubah tidak suka dan geram. "Aku mau bicara!""Tunggu jam istirahat saja, aku dan desainer sedang meeting!""Aku tidak bisa menunggu lama!""Tapi ini juga penting!""Atau ku beritahu kau keputusanku di hadapan para staf-mu!""Ok Fine!" Valeri menurunkan pulpennya dan memberi isyarat agar kami mengikutinya. Dia mengarahkan kami untuk masuk ke ruang pertemuan. Begitu tiba di sana dia langsung menyilangkan kedua tangannya di dada sambil memberi isyarat agar kami segera bicara. "Baiklah sekarang katakan!""Apa yang kau lakukan!""Hahaha apa lagi sih!""Aku tidak bercanda! Aku sudah memberimu peringatan bahwa jika kau melampaui bata

  • Dendam Setelah Kematian Suamiku   30

    Aku terkejut dengan panggilan di jam 05.00 subuh, Rudi menelponku lewat panggilan video call. Saat aku mengangkatnya aku cukup terpanah, dari seberang sana dia nampak terengah ketakutan, menangis dan menutupi wajahnya dengan sebuah handuk.."Apa yang terjadi?" Aku tersentak dan segera bertanya padanya. Lelaki dengan sifat kemayu itu, hanya menundukkan kepala sambil menggeleng dia menangis tersedu sambil terus menutup kepalanya yang mulai terlihat merembes mengalirkan darah. "Apa yang terjadi Rudi?" Kali ini aku bertanya dengan nada yang lebih lantang. "Seseorang datang ke apartemenku, mereka memaksa masuk dan memukul diri ini, mereka mengancamku, memintaku untuk tidak mendukung dan berdiri di pihakmu.""Tunggulah di sana! Aku akan membawamu ke rumah sakit!""Tidak jangan, aku akan atasi ini sendirian!""Tidak, diamlah di sana aku akan menjemputmu!" Aku segera mengambil jaket dan kunci mobil, membuka pintu dengan cepat lalu turun menggunakan lift. Secepat kilat aku telah berada

  • Dendam Setelah Kematian Suamiku   29

    Sembari menyapu pecahan kaca, aku sadar bahwa wanita itu sangat putus asa. Dia tidak punya cara lain untuk membuatku jera selain menggangguku, menghadang dan mengancamku, merusak barang-barangku dan coba menciptakan ketidaknyamanan dalam hidup ini. Dia mencoba membuat hidupku seperti neraka tapi aku tidak peduli. Aku sadar dia panik, dia takut kehilangan suami dan anaknya, dia juga takut kehilangan reputasi dan posisinya sebagai CEO, juga kehilangan kasih sayang dari mertua dan keluarga. Dia seperti berdiri di ujung curam sebuah tebing, di mana gravitasi dan udara siap menelan tubuhnya lalu menghempaskannya dengan cara paling sakit. "Kalau aku jadi dia, mungkin aku akan lebih kejam lagi. Akan kulakukan segala cara untuk menyingkirkan orang ketiga dari rumah tanggaku."Aku hanya menggeleng sambil membatin, lalu menuangkan pecahan kaca dan beling ke dalam tong sampah. Waktu menunjukkan pukul 10.00 malam, di mana aku akan bersiap untuk mandi dan beristirahat. Tapi aku tak menemukan p

  • Dendam Setelah Kematian Suamiku   28

    Di dunia ini tak ada satu manusia pun yang sempurna, sekalipun mereka membalut diri mereka dengan cover yang baik, tapi setiap orang punya sisi gelap dan aib yang pasti mereka sembunyikan dari dunia. Begitu pula dengan Tuan Sanjaya dan keluarganya, sekalipun di luar Mereka terlihat berwibawa dan sangat berkuasa, ada satu hal dari masa lalu yang telah lama menjadi skandal dan rahasia umum, bahwa pria itu pernah menikah diam-diam dengan selingkuhannya, setelah segalanya terkuak, pria itu terpaksa meninggalkan wanita kedua dan kembali pada istrinya, yaitu ibunya Tuan Ghazali. Di sisi yang sama juga terjadi vallery, sekalipun Tuan Sanjaya sangat membanggakannya sebagai menantu yang cemerlang dan cerdas, wanita itu juga telah menorehkan aib dalam hidupnya sendiri. Sejauh apapun dia ingin mencuci tangan dan bersikap seolah-olah tidak bersalah pada kematian suamiku, tetap saja dia adalah pembunuhnya. Dan beberapa waktu yang lalu, wanita itu telah bermain cinta dengan seorang pria muda, H

  • Dendam Setelah Kematian Suamiku   27

    Kami berkemas menjelang pukul 07.00 malam, Tuan ghazali langsung mengantarkanku ke apartemen lalu dia dan anak-anak langsung pulang. "Terima kasih untuk hari ini ibu Arimbi?""Terima kasih juga anak-anak.""Lain kali kita main lagi ya?""Iya tentu sayangku." Aku turun dari mobil dan melambaikan tangan. Kedua anak kembar manis itu juga membalas lambaian tanganku lalu mobil mereka meluncur pergi. Aku tidak bisa menebak apa yang akan dihadapi Tuan Ghazali setelah sampai di rumahnya. Wanita itu pasti menjerit dengan murka jika ia tahu kalau aku melibatkan anak-anaknya untuk memuluskan jalanku mendapatkan lelaki itu. Lalu kehidupanku kembali seperti biasa, pergi ke kantor, menjalani tugas dan rapat, membuat segudang laporan dan sedikit melakukan adegan manis dengan Tuan Ghazali, yaa, sesimpel percakapan atau berbagi kopi dari gelas yang sama. Aku juga harus menghadapi gosip-gosip dan tatapan kebencian dari teman-temanku juga sikap Nyonya Valeri yang kasar. Mungkin aku berdosa menjerat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status