Share

Bab 23

Tiba-tiba datang beberapa orang gadis muda mereka berlari kecil menghampiri kami.

"Siapa mereka?" tanyaku.

"Ya Tuhan, Rina, Alifia, Susi!" Meri segera berlari menghampiri gadis-gadis itu lalu mereka berpelukan dengan haru.

"Tante, ini teman-temanku di kerangkeng masa Tante lupa," ujar Meri.

"Oh, iya iya maaf Tante lupa, ayo sekarang kita harus cepat pergi dari sini, lalu di mana teman-teman kalian yang lain?"

"Nanti saja jelaskannya sekarang kita harus sama-sama membuat perahu ini mau berlayar," jawab Meri.

Saat gadis terakhir akan naik ke atas perahu ini tiba-tiba terdengar suara tembakan dari dalam hutan, sontak saja kami terkejut dan menoleh ke asal suara

"Bram."

"Aku kira dia sudah mati."

"Ayo siapkan senjata kalian, hari ini juga tengkorak manusia itu harus pecah," bisik Meri.

Dan akhirnya terjadi baku tembak lagi, aku tak tahu entah siapa diantara mereka yang terluka dan aku berharap itu bukan putriku Delia, aku memeluk tubuh Frans dengan erat.

Setelah beberapa menit suara temb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status