Share

Lili

“Ssst, apa kamu pernah menculik orang?”

Ervan tercengang tanpa suara. Dia mengernyit ke arah balita tadi penuh tanya. Terlihat anak perempuan tadi balas memandangnya dengan ekspresi ngeri. Terlebih setelah mendapati sikap Ervan yang sangat dingin dan tak bersahabat itu.

“Jangan tegang begitu.”

Bisa-bisanya Adhira tertawa terhadap masalah serius ini. Ervan menoleh ke terminal tempat anak perempuan tadi ditemukan. Tak lama kemudian pelayan perempuan datang membawa pesanan mereka.

“Kamu mau es krim?” tanya Adhira pada anak kecil tersebut.

Dengan pelan anak tadi mengangguk.

“Aku minta es krim cokelatnya satu,” ujar Adhira.

“Mengapa kamu bawa dia kemari?” tanya Ervan seraya menyedot minumannya.

“Kamu sudah lihat kan bagaimana kemarin pengemis perempuan itu memukulinya. Aku yakin anak ini bukan anaknya. Mereka hanya menjadikan anak ini perangkat untuk mendapatkan uang,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status