Share

Bab 17. Sempurna

"Kamu cemburu, ya?" tanya Nathan seraya tersenyum.

"Ce–cemburu? Enak saja. Aku tidak cemburu!" sahut Aruna.

"Kalau tidak cemburu terus kenapa kamu harus marah saat melihat wanita lain memelukku tadi? Harusnya kan kamu biasa saja," jawab Nathan.

"Ya aku ... aku ...."

Nathan meraih telapak tangan Aruna menggenggamnya dan membawa Aruna untuk kembali terduduk lagi di kursi kerjanya, lalu ia duduk berjongkok di hadapan wanita itu dan kembali menggenggamnya tangannya lagi.

"Perempuan yang tadi itu namanya Denisa," ucap Nathan.

"Aku tidak mau tau siapa namanya!" jawab Aruna memutar kedua bola matanya malas dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Dengarkan aku dulu, aku belum selesai bicara," ucap Nathan, "Sekarang tatap aku dengan serius, lihat sorot mataku, melihat kemana-mana atau tidak. Orang bilang, jika ingin mengetahui seseorang itu berkata jujur atau tidak, tatap saja matanya. Orang yang sedang berbohong tidak akan berani menatap lawan bicaranya."

Mau tidak mau akhirnya Aruna k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status