"Haii-haiii.. aku sudah muak dengan drama ini, mari lempar bungamu dan kita lihat siapa yang akan mendapatkannya Perry," ucap Henry tiba-tiba berdiri merangkul Jack dan Kyle di tengah.
"Baiklah," ucap Perry dan berbalik badan.
Semua teman mereka dengan sigap berdiri di belakang mereka kecuali Zoey.
1
2
3
"Noooo... Meeeeeee," teriak salah satu teman mereka.
"Aku pasti mendapatkan nya," ucap Henry dan Bruno saling berdesakan.
"Jack katakan dimana bunganya? Aku akan menangkap nya," ucap Kyle mencoba menangkap bunga, walaupun sangat kecil kemungkinannya.
"Tenanglah Kyle, aku akan mendapatkannya untuk kuberikan padamu," batin Jack begitu sigap.
Baaaaaaaaa
Jack meraih bouqet bunga itu lalu Jack sengaja menaruhnya di tangan Kyle, "dapat," ucap Kyle begitu gembira
Perry terbangun dari tidurnya yang masih tetap dalam dekapan Sam, selimut putih kini menutupi keduanya.Perry menamati wajah Sam yang begitu tampan, ternyata Sam jauh lebih tampan saat ia sedang tertidur.Perry menyusuri wajah Sam dengan telunjuk jarinya, dan berhenti tepat di bibir Sam, "kau sangat tampan," ucap Perry pelan tersenyum sendiri.Sesaat Sam merasa geli dan ia hendak membuka kedua matanya, dengan cepat Perry menutup mata dan berpura-pura tidur.Sam melirik ke wajah Perry, "apa kau sudah selesai dengan tidurmu yang hanya pura-pura?" Tanya Sam kini tubuhnya menghadap ke arah Perry."Hah?" Ucap Perry membuka mata."Kau tidak bisa membohongi ku Perry, jadi jangan harap kau bisa membohongiku," ucap Sam memencet hidung Perry dengan gemas."Menyebalkan," umpat Perry tersenyum penuh paksaan."Kau lelah? Kat
lupa vote dan komentar yaaa.._______________________________________Toronto, CanadaDua wanita cantik yang memiliki paras sama, rambutnya lurus membuat kecantikan wanita itu kian bertambah, lesung di pipinya seakan menghipnotis para pria, dan bibir ranum merahnya benar-benar menggoda ingin segera melahapnya. Sayangnya mereka tak memiliki watak sama persis seperti wajahnya, ya, mereka memiliki sifat berbanding terbalik. Mereka berdua adalah Perry dan Kyle."Kakak kumohon jangan pergi, sudah lama kita tidak menghabiskan waktu bersama," ucap Perry yang berada di dalam kamar bersama kakaknya."Aku harus pergi Perry, dan kau jangan kemana-mana! Ingat! Kakak tidak memperbolehkan mu keluar tanpa seizin kakak," perintah Kyle kepada adiknya."Mengapa kakak begitu tak adil padaku? Kakak saja keluar tanpa harus izin padaku, aku sudah dewasa kakak, lagipula umur
Vote dulu yaaa.... Jangan lupa komentarnya.😍😍😘😘Aku setia menunggumu... 😘😘_______________________________________Sam menatap kepergian Kyle, wanita itu benar-benar tak memiliki hati mempermalukan Sam di depan teman-temannya. "Wanita angkuh," ujar Sam pelan megusap wajahnya yang terdapat bekas ludahan dari wanita itu."Astaga Sam, apakah itu wanita pilihan mu?" Tanya kesal Livy mendekati Sam, Livy adalah ibu kandung Sam.Sam hanya diam tak bisa menjawab pertanyaan Livy, Sam juga melirik ayah kandungnya yang kini tengah memperhatikan dengan iba. "Ibu sangat kecewa atas perlakuan wanita itu Sam, ibu akan menjodohkan mu dengan wanita lain, bukan wanita tak tahu attitude seperti itu," tegas Livy masih menahan amarah. Jelas Livy tak terima akan hal itu, putra satu-satunya dipermalukan seperti itu.Kedua teman Sam juga mendekat
Seorang gadis tengah bercermin di depan kaca melihat apakah penampilannya cukup bagus untuk pagi hari ini. "Aku tidak mengerti mengapa kakak menyuruhku seperti ini," ucap Perry sendiri di depan cermin."Ponsel, dimana ponselku?" Gumam Perry melirik ke arah meja namun tak menemukan."Baiklah kurasa aku harus segera berangkat, aku tidak ingin nama baik kakakku menjadi jelek akibat aku terlambat," ucap Perry mengambil tas selempang yang sudah ia siapkan.Gadis cantik itu menaiki taksi dan berkata kepada sopir untuk segera mengantarnya ke Geoffrey Jewelry, tak lama kemudian taksi itu telah sampai tepat di depan Geoffrey Jewelry.Di dalam taksi Perry dapat melihat bangunan yang begitu megah, sebuah pondasi kokoh berukirkan G.J (Geoffrey Jewelry) bewarna silver mengkilap disana, pintu terbuat dari kaca tembus pandang, dan dua orang pria memakai kacamata hitam berdiri di depan pintu."T
Vote dulu dong... biar aku semangat hehehe.. love you.._______________________________________"aaasshhh," desah Perry saat bagian sensitifnya tersentuh jemari Sam."Apakah ini desah dari seorang wanita yang meludahi ku kemarin?" Ucap Sam kini beralih posisi di belakang Perry."Apa kau lupa Kyle? Aku adalah Sam. Ya, aku adalah Sam Glen Geoffrey seorang pria yang kau ludahi di depan umum waktu aku mencoba melamar mu," ucap Sam menekan kewanitaan Pery dengan jempolnya."Ahhss... Sam? Tidak Sam, kau salah paham tentang ini," bela Perry menyempitkan kedua selangkangannya agar jemari Sam tak semakin dalam."Bagiku itu hanya omong kosong sekarang, aku tak peduli lagi Kyle," ucap Sam menjambak rambut Perry di belakang, menjilati leher bagian belakang Perry penuh nafsu dan sesekali mencecap nya."Aaahh hentikan," ucap Perry dengan mulutnya yang
04:00 AMPerry merasa sedikit susah untuk bernafas, tersadar bahwa tubuhnya tertindih oleh tubuh Charles. "Aku membencimu Charles," ucap Perry sembari mencoba mendorong tubuh Charles.Tak berhasil, Charles malah memeluk erat tubuh Perry semakin erat. Namun ada sebuah tangan kekar mencoba menjauhkan tubuh Charles disana. "Bangunlah Charles," ucap Sam menyampingkan Charles yang tak kunjung bangun.Kini Perry harus menahan malu bertatapan dengan Sam, bagaimana tidak, wanita itu tanpa sehelai benangpun dan berposisi kian menggoda di depan mata Sam.Sam mengendong tubuh Perry ala bridal style disana, Perry mencoba sedikit memberontak ketika Sam berhasil mendekap tubuh mungilnya di dada bidang Sam. "Diamlah Kyle! Diamlah atau aku akan memerkosa mu," bentak Sam mampu membuat Perry terdiam detik itu juga.Sam menidurkan wanita itu di atas sofa yang empuk, lalu pria itu pergi membawa hand
Beberapa jam kemudian.Perry merasakan tidur di suatu tempat yang empuk, namun ia tak ingin membuka matanya, namun perasaan Perry merasa ada keganjalan disana, bukankah ia seharusnya berada di kamar mandi?Seketika wanita itu membuka kedua matanya. "Kauuuuu?" Teriak Perry tak percaya melihat 2 pria di depan mata, pria itu adalah Sam dan Charles.Charles duduk di kursi sofa kecil, sedangkan Sam bersender di dekat meja rias memainkan korek. "Kau harusnya berterimakasih kepadaku! Bukan meneriaki ku seperti itu, dasar jalang," ucap Sam berjalan mendekati Perry dengan tatapan serius."Tolong! Tolong akuuu! Tolong," teriak Perry tak karuan melihat Sam mulai semakin dekat.Sam menarik rambut Perry ke atas, menjepit dagu Perry dengan jemarinya lalu menciumnya tanpa ampun. "Mmpphh-emm-uum," Perry berusaha memundurkan wajahnya namun Sam berhasil menahan perlawanan Perry.
"tidak, lepaskan aku! Untuk apa kau membawaku kemari orang asing?" Suara Perry terdengar takut saat Sam mencoba menarik tangannya."Panggil aku Sam, kenapa kau seolah-olah tak mengenalku sama sekali," jawab Sam mengarahkan tubuh Perry tepat di depannya."Sam, panggil aku Sam," kata Sam penuh tekanan."Sam," ucap Perry dengan terpaksa."Charles bawa dia masuk! Aku akan menyusul mu," Sam mengambil ponsel di dalam sakunya dan pergi."Kemari kau Kyle, aku akan memberimu banyak pelajaran agar kau tak menjadi wanita angkuh," ucap Charles menarik tangan Perry memasuki sebuah ruangan pemandian."Charles kau harus dengarkan aku, aku memiliki kakak disini, maafkan kakakku Charles, tapi sungguh itu bukan aku," Perry berusaha keras meyakinkan Charles, namun Charles tak memperdulikan itu semua.Perry melihat seluruh tamu disana lebih dominan dengan pr