Share

Bab 78. Rusmidi Dan Tuan Morat Turun Tangan.

“Mau ke mana kita Morat? Dengan pakaian begini pula!” Rusmidi memprotes Tuan Morat yang membawanya menuju sebuah gang yang sempit. Rusmidi risih dengan penampilan barunya. Memakai wig rambut panjang dan topi koboi. Kaca mata hitam dan stelan jas lengkap. 

Woow.. ini model busana tahun berapa? Tak ada kesempatan untuk bertanya. Tuan Morat yang mengatur semuanya entah untuk misi apa.

 Tuan Morat memarkir mobilnya agak jauh dari sebuah deretan rumah petak, lalu Tuan Morat mengajak Rusmidi berjalan agak mengendap-endap mendekati rumah kontrakan yang ternyata dihuni oleh Fitri dan Lina serta Hasan. Rusmidi makin kebingungan mengikuti aksi konyol sahabatnya itu.

“Sssttt.. Kau ikut sajalah Midi. Aku pernah menguntit seorang wanita yang masuk ke rumah ini. Wanita itu masih muda berumur kira-kira tiga puluhan tahun.” jawab Tuan Morat sembari meletakkan telunjuknya di depan bibirnya. Ia menoleh kepada Rusmidi yang berjalan agak membungkuk di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status