Setelah Zhen Zhi menghilang dari pandangan, Tuan Wang berdiri tegak, matanya berkilat tajam. Dia menoleh pada asisten kepercayaannya, seorang pria berwajah dingin yang selalu setia mendampinginya.
“Li Wei,” panggilnya dengan suara rendah namun tegas. “Segera selidiki identitas pemuda itu. Siapa dia? Dari mana asalnya? Aku ingin semua informasinya!” Li Wei mengangguk patuh. “Baik, Ketua. Akan segera saya laksanakan.” Di dalam ruangannya, Zhen Zhi segera menyerap energi spiritual yang berada di dalam giok. Arus spiritual meresap masuk ke dalam tubuhnya, menyembuhkan lukanya, serta memperbaiki kondisi fisik Feng Yichen yang sangat buruk. Tidak memakan waktu yang lama, hanya sepuluh nafas dan aura di dalam giok pun menghilang, sudah diserap ke dalam tubuh Feng Yichen. Kini giok tersebut hanyalah benda biasa, tanpa kekuatan spiritual di dalamnya. Setelah menyerap aura spiritual di dalam giok, kondisi tubuh Feng Yichen berubah drastis. Tulang dan dagingnya mengalami regenerasi yang luar biasa, sementara meridiannya dibentuk kembali dengan lebih sempurna. Proses ini membuat struktur tubuh Feng Yichen menjadi lebih kuat dan aliran spiritual di dalam tubuhnya dapat mengalir dengan lebih lancar. Zhen Zhi membuka mata dengan tampilan yang jauh lebih baik dari sebelumnya, “Sekarang sudah lebih nyaman,” gumamnya lalu sedikit merenung, “Energi spiritual yang ada di dalam giok ini terlalu sedikit, hanya cukup untuk menyembuhkan luka dan memperbaiki tubuh, untuk mengembalikan kekuatanku sepenuhnya, masih butuh waktu yang lama.” “Tidak masalah, aku memiliki banyak waktu untuk melakukannya!” Kelangkaan energi spiritual, tidak lantas membuatnya cemas, sebagai dewa kuno, walaupun dengan energi spiritual yang terbatas, dia masih memiliki banyak cara untuk kembali ke masa kejayaannya. Zhen Zhi memperhatikan pintu di depannya, memikirkan Feng Jian yang sudah lama pergi, “Kenapa anak itu masih belum kembali? Jangan-jangan terjadi sesuatu padanya!” gumamnya, merasa agak khawatir. Zhen Zhi pun memanggil salah satu bawahannya, seorang jenderal hantu yang tangguh, “Chen Su!” Di sudut ruangan, sosok tinggi yang memakai jubah bayangan muncul dari udara hampa. Wajahnya tersembunyi di balik tudung, namun aura dingin dan patuh terpancar kuat darinya. “Tuanku,” katanya sembari berlutut di hadapan Zhen Zhi. Di dalam hatinya Zhen Zhi bergumam, "Dengan kekuatan spiritual yang sangat sedikit, aku hanya bisa memanggilnya. Tapi begini juga bagus!” Karena merasa gelisah tentang Feng Jiang, Zhen Zhi pun segera memerintahkan Jenderal hantu yang baru saja dia panggil untuk menemukan adik dari pemilik tubuh asli, “Cari tahu dimana keberadaannya sekarang, setelah kau menemukannya segera beritahu aku.” “Baik tuanku!” jawab jenderal hantu seraya pergi, menghilang dalam kabut hitam yang memudar di udara. Tak lama setelah jendral hantu pergi, dia segera melaporkan keberadaan Feng Jian kepada Zhen Zhi. Seperti dugaan Zhen Zhi, adik dari pemilik tubuh asli sedang dalam bahaya. “Sudah kuduga, anak ini benar-benar dalam masalah!” Di sebuah gang sempit, Feng Jian terdesak, dia sendirian dikelilingi oleh beberapa pria kasar yang datang untuk menagih hutang, "Hey nak, kapan kau akan membayar hutangmu? Lima ratus ribu, aku ingin sekarang!” kata Sun Lei, menyeringai sambil memutar-mutar tongkat kayu di tangannya. “Apa? Lima ratus ribu?” Feng Jian terkejut, padahal dia hanya berhutang sedikit, tapi jumlah yang diminta begitu besar. “Aku hanya berhutang tiga puluh lima ribu, dan setiap minggu aku membayar seribu delapan ratus pada kalian, sudah enam bulan bagaimana bisa menjadi lima ratus ribu, bukankah kalian keterlaluan!” "Kau pikir kami menginginkan uang recehmu itu hah! Seribu lima ratus, heh! Omong kosong!” kata preman berambut cepak. “Feng Jian, kenapa kau sangat tidak tahu diri? Kami dengan baik hati meminjamkan mu uang, tapi kau malah tidak tahu berterima kasih. Apa kau berniat meminjam tanpa membayar!” Preman lain mengumpat dengan nada yang semakin meninggi. Feng Jian mundur beberapa langkah, wajahnya dipenuhi ketakutan, “Kalian memeras orang! Aku hanya berhutang tiga puluh lima ribu! Dan aku sudah melunasinya sejak lama, aku bahkan membayar lebih!” “Feng Jian! Mencari uang tidak mudah, uang recehmu itu bahkan tidak cukup untuk membayar bunga! Kau masih berhutang pada kami lima ratus ribu.” “Apa… lima ratus ribu? Bagaimana caranya aku membayarnya?” “Aku tidak peduli! Hari ini kau harus membayarnya! Jika kau tidak memiliki uang, tidak masalah, seharusnya ginjalmu cukup berharga, bukan?” "Ginjalku? Ka-kalian..." BUAAAK! Sun Lei menghantamkan pemukul baseball di tangannya ke dinding, nyaris mengenai wajah Feng Jian. Feng Jian terperanjat, matanya melirik pucat pada pemukul baseball yang ada di sebelah wajahnya, hanya berjarak beberapa inci saja. “Feng Jian, kehilangan satu ginjal bukanlah masalah.” “A-apa..” ketakutan yang Feng Jian rasakan semakin besar, mungkin hari ini dia benar-benar akan kehilangan salah satu ginjalnya. “Heyy nak! Kau sudah membuang banyak waktu kami. Kau mau membayar hutangmu atau tidak? Jika hari ini kau tidak membayar, lihat bagaimana aku akan menghitungnya denganmu,” bentak pria paling kekar, dia memiliki sedikit kumis dan janggut di wajahnya, membuatnya terlihat sangat sangar. “Kudengar kakakmu masih hidup ya, tak kusangka kehidupan orang miskin begitu besar,” lanjut Sun Lei mengancam sambil menempelkan tongkat kayu ke wajah Feng Jian. "Jangan lakukan apapun pada keluargaku, aku mohon. Kalian ingin ginjalku bukan? Kalian bisa mengambilnya, keluargaku tidak ada hubungannya dengan ini!” Sun Lei pun tertawa, diikuti tawa rekannya yang lain, “Kau yang mengatakannya ya, jangan bilang kami yang memaksamu nanti.” “Jika setelah ini kalian menyakiti keluargaku. Walaupun aku mati, aku juga akan membawa kalian bersamaku!” teriak Feng Jian, dia takut, tapi dia tidak bisa membiarkan apapun terjadi pada keluarganya. Sun Lei cukup terkejut dengan keberaniannya, dia menempelkan pemukul baseball ke wajah pemuda itu, "Oh? Kau cukup berani juga rupanya, tenang saja, kami tidak akan mengganggu keluargamu.” “Tapi Feng Jian… Kau sudah membuang banyak waktu kami, bukankah kau harus memberikan kami sedikit kompensasi?” “A-apa yang kalian inginkan?” Ketika Sun Lei hendak melakukan sesuatu, Zhen Zhi muncul di belakang mereka, satu tangannya menepak bahu pria berambut cepak. Preman itu pun menoleh dengan ekspresi jengkel, “Siapa yang—” BUAGH! Suaranya terputus seiring dengan sebuah tinju keras yang menghantam telak di wajahnya. Rekannya yang lain terkesiap, terkejut melihatnya tumbang begitu saja. Mereka menoleh, dan di sana, berdiri Zhen Zhi dengan ekspresi dingin. Aura menekan terpancar darinya, membuat udara di gang sempit itu terasa berat. Feng Jian, yang tadinya meringkuk ketakutan, mendongak dan matanya membelalak tak percaya melihat Zhen Zhi. “Ka-kakak…” “Kalian semua, katakan padaku, Bagaimana kalian ingin mati!” kata Zhen Zhi dengan suara rendah."Nona? Apakah begini caramu membalas orang yang telah menyelamatkanmu?" Tanya Zhen Zhi sembari menahan Yue Yuan yang masih memberontak di bawahnya."Kekuatan ini, dia seorang kultivator? Dan... sangat kuat. Tunggu dulu! Auranya, kenapa sangat mirip dengan aura milik Zhen Zhi? Apa mungkin dia, Zhen Zhi?" "Tapi jelas-jelas waktu itu para kaisar dewa..." "Tapi aura ini memang miliknya, kuat, misterius, dan mendominasi. Tidak ada seorangpun yang memiliki aura seperti dirinya. Dia masih hidup syukurlah," pikirnya, berhenti memberontak, tubuhnya menjadi lebih tenang.Zhen Zhi merasa sedikit heran, "Kenapa tidak memberontak lagi?"Yue Yuan menatapnya lama, 'Aku yakin jika orang ini adalah Zhen Zhi. Tapi sepertinya dia tidak mengenaliku?' batinnya."Aku tidak akan memberontak lagi, jadi tolong lepaskan aku," ucap Yue Yuan dengan suara rendah. Pipinya merona halus, sedikit canggung dengan posisi mereka yang begitu dekat.Zhen Zhi menatap wajah Yue Yuan cukup lama, heran dengan perubahan sika
Zhen Zhi bergumam di dalam hatinya. 'Saat merasakan energi spiritual di dunia ini, walaupun penuh dengan kotoran, aku juga merasakan sedikit aura kuno. Seperti dugaanku, terdapat beberapa pusaka alam dewa di kota ini. Dalam cerita Legenda dituliskan, jika beberapa pusaka suku dewa kuno jatuh ke alam bawah, tidak ada yang tahu kebebarannya, dan tidak ada yang berani memeriksanya. Ternyata yang dituliskan dalam cerita itu benar adanya.'"Kapan lelangnya?" tanya Zhen Zhi."Dua hari lagi, Tuanku," jawab Chen Su."Baiklah. Aku akan pergi ke sana," kata Zhen Zhi. "Omong-omong, Chen Su, aku ingin kau menemukan adik pemilik tubuh asli ini, jika dia dalam masalah, lindungi dia.""Baik, Tuanku!" jawab Chen Su. "Tuan, saya juga menemukan beberapa batu giok di pasar barang antik. Namun, budak ini tidak kompeten, hanya bisa mendapatkan batu giok kualitas rendah ini untuk Anda, tolong hukum budak!" Chen Su menunjukkan tumpukan giok yang ia temukan, warnanya kusam dan auranya sangat lemah.Zhen Zhi
Yichen memeriksa denyut nadi wanita itu dan mengernyitkan dahi. "Dia diracun. Racun ini sangat kuat dan cepat menyebar.""Racun? Siapa yang tega melakukan ini?" tanya Feng Manyin dengan cemas. "Tunggu dulu, bagaimana kau tahu kalau dia diracun?""Aku melihat ada perubahan kecil pada warna kulitnya, terutama di sekitar mata dan bibir, yang menunjukkan tanda-tanda keracunan," jelas Zhen Zhi. "Warna kulitnya sedikit pucat dan keabu-abuan, dan ada lingkaran hitam tipis di sekitar mata. Selain itu, denyut nadinya yang tidak stabil, cepat dan lemah, serta pernapasannya yang cepat dan dangkal juga menunjukkan gejala keracunan. Dan yang paling penting, ada sedikit getaran pada otot-ototnya, yang menunjukkan bahwa racun telah mempengaruhi sistem sarafnya."Feng Manyin memandang Zhen Zhi dengan kagum, "Yichen, sejak kapan kau paham tentang pengobatan. Kau juga menyelamatkan putri tuan Wang.""Kak, aku akan menjelaskannya nanti, menyembuhkannya lebih penting," jawabnya seraya merogoh sakunya men
Sesaat setelah mereka dilempar, gu Zheng berteriak pada Jiang Ming, "Jiang Ming! Besok kau tidak usah datang lagi. Kau dipecat!"Wajah Jiang Ming pucat pasi. Ia segera merangkak, mendekati Gu Zheng. "Tuan Gu, tolong! Ini semua salah jalang itu. Dia yang membuat masalah dengan Tuan Feng, saya tidak ada hubungannya!"Gu Zheng menatapnya dingin, tak menunjukkan simpati sedikit pun. "Hmmph! Kalian berani menyinggung tuan Feng, memecatmu masih terlalu ringan, tidak tahu bersyukur!" jawabnya seraya berbalik dan menghampiri Zhou Ning, mengabaikan Jiang Ming yang masih meratap di belakangnya.Melihat Gu Zheng tak peduli, Jiang Ming mengalihkan pandangannya pada Yichen yang berdiri tak jauh darinya. Matanya dipenuhi putus asa. "Yichen, Tidak maksudku tuan Feng .. tolong bantu saya untuk menjelaskan kepada tuan Gu.""Enyah!" seru Zhou Ning, aura dingin dan mengintimidasi keluar dari tubuhnya, menjadi angin kencang yang menerpa Jiang Ming. Tubuhnya terhempas mundur, menjauh dari Zhen Zhi. "Jiang
Amarah Jiang Ming meluap-luap. "Apa yang kalian lakukan! Kenapa kalian membuat masalah dengan tuan Feng!""Kau menamparku! Jiang Ming, aku tunanganmu!""Kau memang harus ditampar! Jalang sialan. Apa kau tahu sapa yang kau singgung!""Memang siapa yang kusinggung? Jiang Ming, dia itu Feng Yichen, mantan pacarku yang tidak berguna.""Diam!" seru Jiang Ming, seraya kembali melayangkan satu tamparan keras ke pipi Shen Ruoqi. Di dalam hatinya Jiang Ming bergumam, 'aku mendengar kalau seorang dokter ajaib telah menyelamatkan putri tuan Wang. Tak pernah kukira bahwa orang itu adalah dia. Kali ini aku benar-benar mendapatkan masalah besar. Siapa sangka kalau pecundang ini memanjat sangat tinggi, keluarga Wang bukan sesuatu yang bisa kusinggung. Bagaimana jika dia membalas dendam padaku, dengan kekuatan keluarga Wang, aku pasti akan berakhir dengan mengerikan.'"Tuan Feng adalah penyelamat keluarga Wang. Akibat dari menyinggung keluarga Wang, apa kalian bisa menanggungnya!" seru Jiang Ming ger
Melihat sikap adiknya yang berubah, Feng Manyin menatapnya heran, "Apa yang terjadi, matahari terbit dari barat? Dahulu saat Shen Ruoqi bersikap seperti ini, dia akan langsung khawatir dan bergegas membujuknya, tapi ini? Bukan hanya tidak membujuknya, Yichen bahkan juga membalasnya." "Kenapa aku tidak berani. Apa kau pikir aku tidak tahu apa yang kau lakukan di belakangku?" balas Zhen Zhi dengan nada yang tajam. "A-apa yang kau bicarakan, aku tidak mengerti... Aku tidak melakukan apapun, jangan sembarangan menuduh orang!" "Kau tidak mengerti? Kau pikir aku bodoh? Penipuan, penggelapan dana perusahaan, kau bahkan menjual dokumen penting perusahaan ke pesaing perusahaan, lalu menjebakku. Katakan padaku, jika semua perbuatan burukmu terbongkar, apa yang akan terjadi padamu?" Zhen Zhi mendekat selangkah, tatapannya begitu dingin hingga membuat Shen Ruoqi merinding. "Seharusnya nasibmu tidak akan jauh berbeda dari yang aku alami, bukan!" Shen Ruoqi mundur selangkah dengan refleks, khaw