Home / Fantasi / Dewi Penyembuh Surgawi / Ditelan Naga Hitam

Share

Ditelan Naga Hitam

Author: Yu.Az.
last update Huling Na-update: 2025-02-16 17:48:31
Tian Ming melesat ke udara dengan kecepatan luar biasa, pedangnya berpendar emas, siap menebas naga hitam yang baru saja menelan Zhao Xueyan. Namun—

‘Berhenti, Tuan!’

Tiba-tiba, suara bergema di dalam pikirannya. Suara yang dalam dan penuh kewibawaan.

Naga putih.

Makhluk roh kuno yang selama ini terkunci dalam kesadarannya, yang hanya berbicara di saat-saat genting.

Tian Ming mengerutkan dahi, tapi tidak menghentikan serangannya.

‘Aku tidak peduli! Dia sudah menelan Zhao Xueyan!’ teriak Tian Ming dalam pikirannya.

‘Dia tidak akan menyakitinya.’

Tubuh Tian Ming berhenti di udara. Matanya membelalak.

‘Apa maksudmu?!’ Tian Ming masih tidak mengerti apa yang diucapkan sang naga putih.

‘Naga hitam itu tidak akan’ membunuhnya.’ Suara naga putih terdengar mantap. ‘“Sebaliknya … dia justru membawanya ke tempat yang seharusnya.’

Tian Ming terdiam. Tangannya yang menggenggam pedang bergetar.

Zhao Xueyan masih hidup?

‘Percayalah, Tuan. Jika kau menyerangnya, kau justru akan merusak
Yu.Az.

Assalamualaikum teman-teman. Berikan author semangat yaa, dengan memberikan gem dan bintang lima. Terima kasih

| 17
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 445

    Langit senja di Benua Yunzhu berwarna kemerahan, seakan menyambut datangnya badai. Suara gemuruh dari kaki-kaki monster buas mengguncang tanah. Pasukan elit Kekaisaran Zhengtang muncul di balik awan debu, menunggangi beast monster masing-masing seperti macan bermata tiga, burung baja bersisik, hingga kuda api yang menghembuskan napas panas dari lubang hidungnya.Di barisan terdepan, berdiri tegak seorang pria berjubah ungu gelap, dengan helm perang di kepalanya, Kaisar Zheng Yu. Sorot matanya tajam menatap ke depan. Di hadapan mereka terbentang gerbang kokoh timur Benua Yunzhu, dijaga dua gunung tinggi yang menjulang seperti sepasang penjaga raksasa.Seorang jenderal muda mendekat, menunduk hormat. "Yang Mulia, kita telah mencapai titik perkemahan yang strategis. Lembah di antara dua gunung ini cukup tersembunyi, dan dekat dengan perbatasan Kekaisaran Tianyang."Kaisar Zheng Yu menoleh sekilas, lalu memandang ke lembah yang dimaksud. Angin berembus kencang, membawa aroma tanah basah d

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 444

    Di Paviliun Barat yang sejuk dan megah, Ibu Suri Gao duduk anggun di bawah naungan tirai sutra tipis. Di hadapannya, cawan teh melati menguarkan aroma halus. Matanya tajam menatap ke luar, seolah menunggu sesuatu. Tak lama kemudian, langkah kaki cepat terdengar mendekat. Seorang prajurit berseragam gelap membungkuk dalam di depan pintu. "Masuk," ucap Ibu Suri tanpa menoleh. Prajurit itu melangkah masuk dan kembali membungkuk dengan hormat. "Hamba menghadap, Yang Mulia." Ibu Suri meletakkan cangkir tehnya dan menoleh dengan dingin. “Bagaimana hasil penyelidikanmu?” Dengan suara rendah dan hati-hati, prajurit itu menjawab, “Yang Mulia Kaisar Tian Ming sedang mempersiapkan pasukan dalam diam. Karena Yang Mulia Kaisar akan berperang.” Alis Ibu Suri langsung berkerut. “Persiapan perang?” tanyanya tajam. “Benar, Yang Mulia,” sahut sang prajurit. “Kami mendapat laporan bahwa Kekaisaran Zhengtang akan menyerang Kekaisaran Tianyang.” Ibu Suri Gao berdiri dari duduknya dengan cepat. Tata

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 443

    Mentari pagi menyinari halaman istana dengan lembut, menyusup lewat jendela-jendela besar yang menghadap ke taman bunga. Suasana di ruang makan keluarga kekaisaran tampak hangat. Aroma teh melati dan hidangan sarapan khas kekaisaran memenuhi udara. Di meja utama, Kaisar Tian Ming duduk berdampingan dengan Permaisuri Zhao Xueyan, sementara Jenderal Zhao Yun dan istrinya, Nyonya Bing Qing, duduk di sisi lainnya. Ibu Suri Gao berada di ujung meja, menyendok bubur tanpa bersuara.Kaisar Tian Ming menatap ke arah ayah mertuanya. “Ayah mertua,” panggilnya pelan namun tegas.Jenderal Zhao Yun mengangkat kepalanya, menatap sang kaisar penuh wibawa. “Ada yang ingin dibicarakan, Yang Mulia?”Kaisar Tian Ming mengangguk. “Ayo kita bicara di ruang kerja,” ujar Tian Ming seraya bangkit.Jenderal Zhao Yun mengangguk tenang, lalu menyeka mulut dengan sapu tangan sebelum ikut berdiri. “Baiklah.”Keduanya berjalan meninggalkan ruang makan dengan langkah mantap. Ibu Suri Gao yang melihat itu mengernyit

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 442

    Langkah ringan terdengar mendekat, disusul oleh suara pintu yang terbuka perlahan.Kaisar Tian Ming yang baru saja memerintahkan dua tangan kanannya untuk mempersiapkan pasukan, segera menoleh tajam. Namun, begitu melihat siapa yang berdiri di ambang pintu, sorot matanya langsung berubah dari bengis menjadi hangat.“Sayang?” Suaranya melunak. “Ada apa kau datang ke sini malam-malam begini?”Zhao Xueyan berdiri dengan gaun tidur merah marun yang lembut, rambut panjangnya digelung ringan, beberapa helai terurai di bahu. Wajahnya serius, matanya menatap langsung ke arah sang suami.“Apa yang terjadi, Tian Ming?” tanyanya pelan, tapi tegas.Tian Ming berdiri dan melangkah mendekat. “Tak ada apa-apa. Hanya urusan kekaisaran. Tak perlu kau khawatirkan, sayang.”Zhao Xueyan mendengus kecil, lalu bersedekap. “Aku tidak suka dibohongi. Jika kau berani menyembunyikan sesuatu dariku.” Ia berhenti sejenak, matanya menyipit. “Silakan tidur di luar mulai malam ini.”Wajah Tian Ming seketika membeku

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 441

    Pintu Paviliun Naga terbuka dengan suara berderit pelan. Cahaya dari dalam memancar, menyoroti sosok Kaisar Tian Ming yang berdiri tegap dengan wajah sangat dingin. Jubah malamnya berkibar ringan tertiup angin malam. Pandangannya tajam menusuk langsung ke arah Wu Liang yang berdiri di depan pintu bersama seorang penjaga.Wu Liang, yang biasanya tenang, kini terlihat kaku. Ia meneguk ludahnya dengan gugup, matanya sedikit melirik ke dalam paviliun sebelum cepat-cepat menunduk.“Maafkan hamba, Yang Mulia .…” gumam Wu Liangi. “Sepertinya hamba benar-benar mengganggu saat yang ... tidak tepat,” cicitnya merasa takut. Kaisar Tian Ming menyipitkan mata, suaranya dingin dan penuh tekanan.“Jika ini bukan sesuatu yang sangat penting, Wu Liang … aku tidak akan ragu menghukummu karena telah mengganggu malam keduaku bersama permaisuriku.”Wu Liang membungkuk dalam-dalam. “Ampuni hamba, Yang Mulia … ini … ini gulungan dari Kekaisaran Zhengtang. Disegel langsung oleh mata-mata elit kita yang bera

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 440

    Malam itu langit di atas Paviliun Naga begitu jernih. Bintang-bintang bertaburan bagai cahaya kecil yang bersinar tenang di atas atap istana. Di dalam kamar yang hangat, terdengar tawa ringan dari sepasang pengantin baru yang duduk bersandar di atas dipan empuk, hanya diterangi cahaya lentera.Zhao Xueyan sedang menyisir rambut panjangnya yang lembab, sementara Tian Ming bersandar santai di sisi ranjang, menatap istrinya dengan senyum tenang."Xueyan ...." panggilnya pelan.Zhao Xueyan menoleh, "Hm?"Tian Ming mendekat, duduk di belakangnya dan membantu menyisir rambutnya. "Aku ... ingin bertanya sesuatu, tapi kau jangan marah."Zhao Xueyan tertawa pelan. "Tergantung pertanyaannya.""Aku tahu, kau pernah bertunangan dengan pria bernama Ruiqi di dunia asalmu ...." Tian Ming mulai hati-hati. "Apa ... kau pernah menyerahkan dirimu padanya?"Zhao Xueyan menunduk sejenak, lalu menggeleng pelan."Meski dunia modern tempatku berasal lebih terbuka terhadap hal seperti itu, tapi aku tidak pern

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status