Share

Hope 2

Author: Ls07
last update Last Updated: 2025-05-02 23:20:52

"Tsk. Jujur saja aku malas membicarakan fosil tua itu. Siapa yang akan percaya kalau dia akan lebih dulu menikah diantara teman-temannya? Huh aku adiknya saja masih sulit percaya. Aku sempat khawatir kakakku akan menjadi fosil tua karena tidak menikah." Varen berhenti sejenak, menghela nafas panjang menatap sendu ke arah Ezel. "Sejak kecil kita memang sering bertengkar, tapi kau satu-satunya kakak ku. Aku menyayangimu, aku harap kau tetap disisiku meski sekarang kau sudah memiliki keluargamu sendiri."Suara Varen sedikit bergetar.

"Kak melihat mu menikah membuat ku ingin segera menyusulmu. Kau terlihat sangat keren waktu mencium kakak ipar. Huaa aku tidak ingin menangisi fosil tua seperti mu. Hiks!”

Tangisan Varen pecah, dia tidak bisa menahan air matanya lagi. Melihat sang adik menangis, Ezel langsung melangkah mendekati Varen dan memeluknya. Ezel menepuk pelan pundak Varen sambil menggigit bibirnya menahan tawa. Sedewasa apapun Varen, dia tetaplah adik kecil bagi Ezel, wajar saja jika Varen menangis. Dia tidak bisa membayangkan akan hidup terpisah dari kakaknya, tidak ada lagi yang mengganggunya tiap malam, memarahinya setiap kali dia lupa waktu saat bekerja.

"Fosil tua, aku bahagia melihatmu menikah. Tapi? Tapi, aku tidak ingin kehilanganmu. Siapa yang akan membuatkan aku makanan nanti? Kak Leo tidak akan mau memasak makanan kesukaanku."

Ezel menghapus liquid bening yang membasahi wajah adiknya. "Hei bocah berhentilah menangis. Aku hanya pindah rumah bukan menghilang dari dunia ini."

"Kakak ipar terima kasih telah menerima kakakku. Tolong jaga dia dengan baik, meski dia sedikit kekanakan tapi dia saudaraku satu-satunya." Ezel membalikan tubuhnya mengikuti arah pandang Varen, seorang wanita berdiri di sudut bersama Axel memperhatikan interaksi kakak adik itu. Ezel tidak tahu sejak kapan Sthella dan putranya ada disana.

"Sudah berhentilah menangis. Aku tidak tahu kau akan menangis seperti ini di hari pernikahan ku." Ezel memeluk Varen dan membawanya menjauh.

Hiro menepuk pelan bahu Varen saat mereka berpapasan, kali ini giliran Hiro yang akan melakukan sesi wawancara. "Sama seperti Varen, terus terang saja aku masih tidak percaya, member tertua kami menikah. Rasanya ini seperti mimpi. Meski sulit di percaya tapi inilah kenyataannya bukan? Tidak ada yang lebih membahagiakan bagi kami selain melihat Kak Ezel bahagia dan Axe memiliki orang tua yang lengkap seperti anak lainnya. Kak, kami sangat mencintaimu dan kau tahu itu bukan? Kami akan selalu mendukungmu jadi lakukan saja semua yang ingin kau lakukan. Jika bisa segera berikan aku ponakan yang baru. Kau tahu Axe sudah besar dan dia sudah berani melawanku sekarang."

Hiro mengambil tisu yang diberikan oleh seorang staf wanita dan menghapus air matanya, meski dia tidak menangis sehistris Varen tapi hatinya juga sedih harus terpisah jauh dan merelakan Ezel hidup bersama keluarga kecilnya.

"Yang lebih penting lagi, kami harap Sky juga turut bahagia atas pernikahan ini. Tolong jangan membenci Kak Ezel karena tidak sengaja melukai perasaan kalian semua. Dan tolong berikan banyak cinta pada keluarga kecil Kak Ezel. Untuk semua pihak yang sudah mendukung dan membantu kami selama ini. Terima kasih banyak."

Sama seperti yang dilakukan oleh Jade dan Max menunduk hormat ke arah kamera. Tidak lama kemudian Jade melangkah mendekatinya. Setelah berpelukan dengan Hiro, Jade bergegas meninggalkan Hiro membiarkan Hiro menyelesaikan wawancaranya dengan tenang.

"Wah aku tidak ingin mengakuinya. Rasanya berat merelakan Kak Ezel pergi. Mau tidak mau aku harus melepaskannya demi Axe dan Kakak Ipar."

"Tuan Lieberd apa anda menangis menyaksikan pernikahan Tuan Costa?” Hiro hanya cengar-cengir menunjukkan deretan gigi indahnya.

"Mmh menangis? Ya, aku sempat menangis saat melihat Kak Ezel mengucapkan ikrar suci pernikahan tadi. Saat itu yang ada di pikiranku hanyalah makanan. Haha. Siapa yang akan membelikan aku makanan dengan uangnya jika Kak Ezel tidak ada? Siapa yang bisa menemani aku bermain dan menjadi samsak tinju ku jika Kak Ezel sudah tidak tinggal bersama kami lagi?"

"Kak? Sekarang kau memiliki keluarga kecil mu sendiri. Tolong jangan abaikan aku, tetaplah menjadi kakak ku. Kakak Ipar tolong cintai Kak Ezel dan keponakan ku. Mereka sangat berharga untuk ku. Ezel De’Costa, aku menyayangimu. Hiks.hiks."

Seperti yang mereka prediksi adik kecil mereka akan menangis melepaskan Ezel. Hiro langsung berlari ke arah Varen, kedua adik kecil mereka menangis bersama. Ezel menghela nafas panjang melihat mereka berdua berpelukan sambil menangis. Sthella tersentuh melihat kedekatan mereka. Sthella tidak menyangka mereka akan menangisi pria menyebalkan seperti Ezel sampai seperti ini.

"Kalian berdua? Berhentilah menangis. Melihat kalian orang-orang akan salah paham nanti. Heaven akan mengira kalian menghadiri acara pemakaman ku."Protes Ezel.

Leo dan orang-orang yang ada di sana tidak bisa menahan tawa mereka melihat drama Hiro dan Varen. Mereka semua bingung harus bereaksi seperti apa? Satu sisi mereka sedih melihat mereka berdua menangis tapi disisi lain, mereka terlihat lucu seperti anak anjing yang ditinggal pergi tuannya.

"Tuan Orlando, para member mengatakan kalau kau ingin menikah muda. Apa itu benar?" Mendengar pertanyaan staf, Leo kembali fokus untuk melakukan wawancara. Leo ingin menyelesaikan semua ini secepat mungkin. Tubuhnya benar-benar lelah, dia butuh istirahat secepatnya.

"Ya, yang dikatakan mereka itu benar. Diantara mereka aku yang ingin menikah tapi mala fosil tua itu yang melaksanakan pernikahan. Mereka pasangan yang serasi bukan? Aku harap Kakak Ipar memiliki tingkat kesabaran ekstra dalam menghadapi sikap kekananan Ezel."

"Sedih? Kedua adikku jauh lebih sedih karena harus berjauhan dari Kak Ezel. Tidak ada lagi yang akan memberikan pembuat honar itu makanan enak."

Sebagai seorang leader, Leo di tuntut untuk dewasa dan bisa mengendalikan emosinya sama seperti sekarang. Dia juga ingin menangis, menumpahkan semua perasaannya seperti Max dan Hiro tapi dia tidak bisa. Dia dituntut untuk kuat demi Light Of Heaven dan fans.

"Sebagai seorang adik, aku hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk mereka dan sebagai seorang leader, aku akan mendukung Ezel dan member, berharap bisa menghasilkan karya lebih baik lagi kedepannya."

"Tuan Orlando apa menurutmu fans kalian bisa menerima keputusan Tuan Costa untuk menikah?" Tanya salah satu staf.

"Ya. Sky yang kami kenal selalu mendukung yang terbaik untuk kami. Aku sangat mempercayai Sky, mereka akan menerima keputusan Ezel. Suatu saat nanti kami semua akan menemukan wanita yang kami cintai, lalu menikah begitu pula dengan Sky. Seperti yang Trent katakan saat seperti ini akan tiba hanya kapan waktunya kita tidak ada yang tahu.”

Setelah diam beberapa second, Leo kembali membuka suara. "Kita tidak tahu kapan perpisahan datang menghampiri kita Aku harap kita semua selalu sehat dan saling mendukung satu sama lain. Mari nikmati kebersamaan kita saat ini, sebelum perpisahan datang menjauhkan kita semua. Semuanya terima kasih, terima kasih tidak melepaskan tangan kami dan jujur saja tanpa kalian. Kami tidak akan bisa sampai sejauh ini. Sky i love you. Kalian semua cinta terbaik kami. Kedepannya kami akan bekerja lebih keras lagi.”

"Jade, sekarang giliran mu,"kata seorang staf pria

"Tidak ada yang ingin aku katakan. Semua yang ingin aku katakan sudah diwakilkan oleh mereka semua. Aku hanya berharap kedepannya kita semua terus seperti ini, bahagia dengan cara kita masing-masing. Ezel, selamat atas pernikahan mu. Kami harap kebahagiaan selalu bersama keluarga kecil mu." Terang Jade tanpa panjang lebar

Semua orang yang ada di sana bertepuk tangan, mereka semua saling berpelukan dan saling berterima kasih. Para staf segera merapikan peralatan mereka, Ezel dan yang lainnya segera mengganti pakaian mereka. Mereka semua merayakan pernikahan Ezel dengan segelas wine.

🌻🌻🌻🌻🌻

Terimakasih atas dukungan kalian selama ini. Mohon terus dukung Di Antara 2 Cinta dengan membaca selama 5 menit, subscribe, ulasan dan komentar disetiap bab yang kalian baca.🙏

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Di Antara 2 Cinta   Kesempatan Kedua

    "Ketahuilah membuat pilihan antara suami dan ibuku, adalah keputusan tersulit yang pernah aku buat. Satu sisi aku tidak ingin berpisah darimu dan anak kita. Tapi sisi lain aku tidak ingin kehilangan Ibu. Ibu satu-satunya keluarga yang aku miliki selama ini." Yuri meremas jemari tangannya sendiri, dia terlihat sangat gugup. “Aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri, jika sampai terjadi sesuatu pada Ibuku.”Yuri menyakinkan dirinya sendiri bahwa dia melakukan hal yang benar saat ini. Dia mengatakan hal yang sebenarnya, memang benar kondisi ibunya tidak baik akan tetapi mengenai orang tua Ezel yang memberikan penawaran tidak sepenuhnya benar. Ada sesuatu yang coba Yuri tutupi dari Ezel."Ditambah lagi kondisi ekonomi kita memburuk, kau harus bekerja serabutan mencari uang demi membeli makan dan susu untuk Axe. Kita masih terlalu muda saat itu, aku tidak pernah meragukan perasaanmu padaku. Tidak sama sekali! Hanya saja melihat kau yang terbiasa hidup mewah, semua yang kau inginkan selalu t

  • Di Antara 2 Cinta   Alasan kepergian Yuri

    Seminggu sudah berlalu sejak dia mendengar pembicaraan Ezel dan Jade. Walaupun menyakitkan, Sthella berusaha untuk tetap kuat menerima kenyataan bahwa suaminya masih mecintai wanita lain dengan besar hati. Wanita yang tidak dia ketahui wujud dan rupanya seperti apa. Namun satu hal yang pasti kalau wanita itu adalah wanita hebat karena dia bisa membuat pria arogan seperti Ezel jatuh cinta. Sthella tetap bersikap seperti biasa terhadap Ezel, seakan-akan dia tidak mengetahui apapun. Sthella lebih memilih menutup mata dan telinganya, melupakan semuanya demi Axel dan bayi yang ada di dalam kandungannya.Waktu terus berjalan, hari terus berganti namun Ezel masih tidak mengetahui fakta bahwa istrinya saat ini sedang mengandung anaknya. Ya bagaimana mungkin Ezel bisa tahu kalau dia sibuk menghabiskan waktu bersama Yuri. Seperti malam ini, mereka berdua asyik menikmati kencan layaknya sepasang anak remaja yang sedang di mabuk cinta. Hal yang wajar jika Yuri menikmati momen ini bersama Ezel

  • Di Antara 2 Cinta   Ancaman Jade

    "Sepertinya aku perlu bicara denganmu, Ez?"“Kau ingin bicara apa eh? Jika kau ingin membahas masalah tadi, lupakan saja. Aku tidak ingin membahas apapun denganmu, Jade!" Ezel memejamkan matanya, dia terlalu lelah untuk bertengkar dengan Jade.'Apa kau masih mencintai wanita itu?" Sthella mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam ketika mendengar pembicaraan Jade dan Ezel didalam. "Kenapa? Apa pertanyaanku begitu sulit hah, sampai kau tidak bisa menjawabnya Tuan Ezel De’Costa!!""Ya. Aku masih mencintainya, itukan jawaban yang ingin kau dengar Tuan Jade Fernandes!" Ezel mengepal tangannya menahan amarah. Dia terlalu lelah dan dia tidak memiliki kekuatan untuk berdebat dengan Jade. "Tolong berhenti memojokkan aku seperti ini, Jade. Kalian semua membuatku lelah.”'Tidak! Kita harus meluruskan semua ini, sebelum masalahnya meluas kemana-mana.”Ezel berdecak kesal, rasanya percuma saja meminta Jade berhenti membahas ini. "Baiklah, kau ingin membahas masalah ini maka mari kita bahas! Selama

  • Di Antara 2 Cinta   Pregnant

    Selesai melakukan pemeriksaan, Sthella menemui dokter yang menanganinya dengan ditemani oleh Loky dan Leo."Dokter, bagaimana hasil pemeriksaannya? Kakak Iparku baik-baik saja, kan? Apa penyakitnya berbahaya?" Leo terus melempar pertanyaan tanpa henti sampai membuat Sthella dan Loky malu dibuatnya. Siapapun yang melihat kekhawatiran Leo akan mengira kalau dialah suami Sthella. "Hei, kenapa kau diam saja? Apa kau tidak bisa menjawab pertanyaanku hah?""Raksasa sialan tutup mulutmu, kau membuat kami malu." Loky berbisik pelan sambil mencengkram erat pergelangan tangan Leo "Dokter ini tidak bisa menjelaskan apapun kalau kau terus bertanya."Dokter Ishina Velarize menatap kedua pria yang ada di hadapannya bergantian, kemudian dia menarik nafas berat memberitahu hasil pemeriksaan Sthella. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, dari hasil pemeriksaan tidak ada yang salah dengan kesehatan Nyonya Costa.""Apa kau yakin hasil pemeriksaannya benar, tidak ada kesalahan sama sekali? Dokter lihat b

  • Di Antara 2 Cinta   Warning

    Tiga pria tampan bertubuh atletis berjalan memasuki sebuah restoran yang menjadi favorit mereka, restoran yang sama dimana Ezel menghabiskan waktu bersama Yuri dan Axel tanpa sepengetahuan mereka. Varen terlihat begitu fokus memperhatikan seseorang yang terlihat bahagia bersama wanita yang sangat Varen dan para member benci."Hei, bukankah itu fosil tua?" Jade dan Hiro secara spontan menoleh ke arah tempat yang ditunjuk oleh Varen. "Uh untuk apa fosil tua itu bertemu dengan siluman wanita itu? Sialan! Dia bahkan membawa Axe bersamanya.""Ayah itu Paman Varen?" Axel yang melihat kehadiran mereka bertiga langsung beranjak dari tempat duduknya dan berlari keluar untuk menemui ketiga pamannya. "Paman?""Yak Axe, jangan berlari nanti kau bisa jatuh." Dengan sigapnya Varen langsung menangkap tubuh Axe saat kaki Axe tersandung dan terjatuh. "Bukankah sudah Paman katakan untuk tidak berlari hah. Wah kau ini benar-benar merepotkan, ya.""Axe kemarilah." Jade mengambil Axel dari dekapan Varen.

  • Di Antara 2 Cinta   Pertemuan Ibu dan Anak

    Tiga puluh menit, ya sudah tiga puluh menit Sthella berada di dalam toilet dan selama itu tidak ada tanda-tanda Sthella akan keluar dari toilet. Apa toilet begitu nyaman hingga membuatnya berlama-lama di dalam sana? Atau dia ketiduran? Loky dan yang lainnya mulai khawatir dengan keadaan Sthella. Mereka bertiga tampak gelisah menunggu di depan toilet."Kakak Ipar apa terjadi sesuatu padamu? Kau baik-baik sajakan? Kakak Ipar jangan diam saja. Tolong jawab pertanyaanku, kau membuat kami semua khawatir." Leo terus mengetuk pintu toilet sambil terus memanggil nama Sthella namun tidak ada respon sama sekali dari Sthella yang berada di dalam."Dasar bodoh, mau sampai kapan kau memanggilnya hah? Minggir, aku akan mendobrak pintu ini,” sarkas Loky“Apa? Mendobrak?Tidak boleh! Kau bisa menghancurkan pintu ini tahu,”protes Leo tidak terima“Lalu kau mau bagaimana? Menunggunya sampai dia keluar? Begitu?”Loky yang terlampau khawatir mendorong Leo menjauh dan langsung mendobrak pintu toilet begitu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status