Share

Hope 1

Author: Ls07
last update Last Updated: 2025-04-30 22:03:30

Bulan baru saja menampakan dirinya ke permukaan langit, mengambil alih tugas matahari menyinari bumi. Para tamu undangan sudah pergi sejak setengah jam yang lalu, hanya ada pelayan yang sibuk berlalu-lelang membersihkan tempat tersebut dan beberapa staf dari agensi untuk melakukan wawancara.

Ezel bernafas lega karena acaranya berjalan dengan lancar, Ezel merenggangkan otot-ototnya yang mulai terasa sakit. Terlihat jelas dari raut wajahnya betapa lelahnya dia, sejak pagi hingga malam menjelang Ezel harus berdiri menyambut tamu undangan. Ingin sekali Ezel memanjakan tubuhnya di kasur empuknya tapi dia masih harus melakukan wawancara bersama teman-temannya.

"Tuan Costa bagaimana acaranya? Apa acara pernikahanmu berjalan dengan lancar?" Salah-satu staf mengajukan pertanyaan pada Ezel, sementara kameramen sibuk mengambil gambar mereka dari berbagai sudut.

"Acaranya berjalan dengan baik. Sebenarnya aku sangat lelah sekarang, tapi aku harus menemui yang lain lebih dulu untuk sesi wawancara." Dengan sopan Ezel menjawab pertanyaan staf pria itu.

"Aku yakin saat ini mereka semua sedang membicarakan kecantikan istriku. Huh! Kenapa lift ini lama sekali terbukanya?”

Begitu lift terbuka, Ezel dan beberapa staf yang bertugas mendampinginya masuk kedalam lift menuju lantai atas, dia harus segera bergabung bersama Leo dan yang lainnya. Sesampainya di lantai tujuh belas, Ezel langsung menuju ruangan dimana teman-temannya berkumpul. Max yang mendapatkan giliran pertama wawancara langsung berhenti begitu melihat kedatangan Ezel, Max melambaikan tangan pada Ezel dan kembali melanjutkan wawancara.

"Tentu saja aku bahagia. Akhirnya saudara sepupu tertuaku menikah. Selamat kakak sepupu, aku turut bahagia untukmu. Sekarang kau sudah resmi menjadi suami dari wanita secantik Kakak ipar. Aku tidak tahu siapa yang lebih beruntung di antara kalian berdua."

Max mengusap dagunya seraya sedang berpikir. "Mmh... jika membicarakan keberuntungan tentu saja keponakanku Axe yang paling beruntung karena memiliki orang tua setampan dan secantik kalian.”

Max menahan tangisannya, meski kelakuannya di luar batas normal namun diantara mereka semua Max lah yang paling perasa. Bukan hanya Max yang menahan liquid bening agar tidak jatuh, hampir semua staf yang dekat dengan mereka menahan air matanya.

"Jujur saja aku sedikit ragu, sepupuku itu bisa menjadi suami yang baik untuk kakak ipar," Para Staf tertawa mendengar ucapan Max. "Ah pada hal Leo yang ingin menikah, tapi mala fosil tua itu yang lebih dulu menikah. Sky, kami harap kalian juga bahagia untuk pernikahan Ezel dan Kak Sthella. Tolong cintai Kak Sthella seperti kalian mencintai kami selama ini. Aku tahu kalian mungkin kecewa saat mengetahuinya, tapi ketahuilah momen seperti ini akan datang. Percayalah kami juga mencintai kalian Sky, sungguh kami tidak ingin melukai kalian.”

Max tersenyum sedikit menundukkan kepalanya ke arah kamera dan staf sebagai ucapan terima kasih, setelah Max selesai wawancara anggota berikutnya yang melakukan sesi wawancara adalah Ezel sang bintang utamanya.

"Haha. Aku senang bisa mengalahkan Leo. Ini adalah kemenangan pertamaku. Hei leader tolong jangan kecewa, kau sudah berusaha keras untuk menikah.”

Ezel sengaja berteriak agar Leo mendengar perkataannya. Member lain dan staf hanya bisa menggelengkan kepala mereka melihat kelakuan Ezel yang menurut mereka sangat kekanak-kanakan. Leo meninju udara mendengar perkataan Ezel, wajah Leo seketika semerah darah menahan malu. Ezel menatap Leo dan yang lain satu persatu, meski beberapa diantara mereka tidak ada yang melihatnya. Ezel menarik ujung bibirnya, sebelum kembali membuka mulutnya.

"Aku harap kalian semua bertemu dengan wanita baik. Wanita yang bisa mencintai kalian dengan tulus, terutama kau Varen. Kakak harap diluar sana masih ada wanita yang mau menerima mu dan segala sikap anehmu itu.”

Setelah puas mempermalukan Leo, kali ini giliran Varen sang adik yang menjadi sasaran Ezel. Beruntung saja Varen tidak berada didekatnya. Jika Varen ada disana sudah bisa dipastikan Varen akan langsung menerkam Ezel.

"Maaf Kakak menikah lebih dulu, tapi kau tidak perlu khawatir kakak tidak akan meninggalkanmu. Akan sangat menyenangkan jika kita semua bisa pergi berlibur bersama anak dan istri kita masing-masing. Aku juga ingin minta maaf pada fans yang mendukung kami selama ini. Maaf karena aku membuat keputusan sebesar ini tanpa memberitahu kalian lebih dulu. Aku mohon jangan membenci istri ku, jika bisa tolong cintai dia sebesar dan sebanyak kalian mencintaiku."

Seketika suasana mendadak hening, semua orang menatap bangga pada Ezel bahkan Jade mengabadikan momen ini diponselnya. Sangat langkah melihat Ezel bisa bicara sedewasa ini, biasanya dia selalu bercanda.

"Leo terima kasih dan maaf, teman mu ini mencuri start lebih dulu. Hahaha jangan khawatir, temanmu ini akan selalu bersamamu. Semangat."

Selesai mengatakan semuanya, Ezel langsung menunduk memberi hormat kemudian dia memeluk semua staf yang ada disana satu persatu, sebagai ucapan terima kasihnya pada semua orang yang sudah bekerja keras untuknya selama ini. Wawancara dilanjutkan kembali dan kali ini adalah giliran Loky, produser sukses yang banyak menciptakan lagu-lagu bagus Light Of Heaven dan beberapa penyanyi ternama lainnya. Loky lebih memilih menjadi produser musik meneruskan impiannya dari pada menjadi seorang penyanyi dan terjebak bersama sekumpulan orang aneh seperti Max.

Di antara mereka Loky yang paling malas bergerak apa lagi untuk berolahraga. Jika dia diberi waktu satu minggu untuk berlibur, percayalah enam hari dari waktu liburnya dia gunakan hanya untuk tidur. Tapi meski begitu, tubuhnya berada di urutan ketiga setelah Jade.

"Ezel selamat atas pernikahan mu. Aku senang akhirnya kau melepaskan status lajangmu. Jadilah pria jantan dan tolong dewasalah sedikit." Hiro dan Max langsung tertawa mendengar perkataan Loky, sedangkan Ezel mendelik tajam kearah Loky.

"Ingat sekarang kau seorang ayah dan suami. Jangan pernah membuat kakak ipar terluka dan lelah menghadapi kelakuanmu. Tidak mudah bagi kakak ipar menyakinkan hatinya untuk menerima pria seperti mu sebagai suaminya."

Walaupun Loky berusaha keras untuk tidak menangis, tapi dia tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Matanya mulai berkaca-kaca membayangkan semua momen yang mereka lewatkan bersama. Usianya dan Ezel hanya terpaut satu bulan tapi bagi Loky yang anak tunggal, Ezel sudah seperti seorang kakak baginya.

"Pergilah bulan madu dan hasilkan banyak anak. Tidak perlu memikirkan pekerjaan mu, serahkan saja semuanya pada Leo. Berbahagialah untuk hidup baru mu, Kak." Ezel tidak bisa berhenti tersenyum mendengar Jade memanggilnya kakak.

Kamera beralih ke arah Varen, seorang aktor berbakat yang merupakan adik kandung Ezel. Varen memang menyukai musik seperti kakaknya tapi dia lebih menyukai seni peran. Kecintaannya pada seni membuat dia, Ezel dan teman-temannya mendirikan Golden Star Entertainment agar mereka bisa menyalurkan hobi mereka.

Meski sikap Varen dan Ezel tidak jauh berbeda tapi Varen sedikit lebih dewasa dan bertanggung jawab dari pada Ezel. di usianya yang masih muda dia sudah bisa membawa Golden Star Entertainment menjadi salah-satu agensi terbesar dalam kurun waktu lima tahun. Tentu saja itu juga berkat bantuan dan dukungan teman-temannya.

🌻🌻🌻🌻🌻

Terimakasih atas dukungan kalian selama ini. Mohon terus dukung Di Antara 2 Cinta dengan membaca selama 5 menit, subscribe, ulasan dan komentar disetiap bab yang kalian baca.🙏

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Di Antara 2 Cinta   Hubungan baru

    Mentari pagi kembali menyapa bumi dengan sinarnya, seorang wanita menggeliat tidak nyaman di atas tempat tidurnya. Tubuhnya terasa sakit akibat permainan mereka semalam. Sthella membuka matanya, jemari tangannya mengusap pelan kedua matanya yang masih terasa berat. Sthella mendesis pelan, pantas saja dia kesulitan bernafas, ternyata disebabkan oleh Ezel. Ezel memeluknya terlalu erat hingga membuatnya kesulitan bernafas. Sthella melepaskan tangan kekar Ezel dari pinggangnya, lalu dia sedikit berbalik untuk melihat wajah damai Ezel ketika tidur. Sthella menatap lekat wajah pria yang tertidur pulas di sampingnya. Jemari tangannya nampak sibuk membelai setiap inci wajah tampan Ezel. Bayangan semalam masih terukir jelas di benak Sthella. Sthella tidak menyangka akan merasakan sakit yang luar biasa di area kewanitaannya saat hendak melakukan penyatuan. Inikah yang orang-orang sebut surga dunia?"Seandainya saja pernikahan ini terjadi atas dasar cinta, mungkinkah hidup kita lebih bermakn

  • Di Antara 2 Cinta   Unboxing

    Tanpa sepengetahuan Felix sang Manajer dan dengan sedikit bantuan dari Leo, Ezel nekat menyelinap keluar untuk bertemu dengan keluarganya. Jarum jam terus berputar menandakan waktu terus berjalan, namun mata Sthella masih enggan terpejam. Aktivitasnya seharian ini tidak mampu membuatnya lelah dan tertidur lelap. Sthella meraih ponsel genggamnya yang ada di atas nakas samping tempat tidur, sama seperti yang dilakukan oleh Ezel, yaitu memeriksa ponsel. Sthella menghela napas kecewa karena tidak ada pesan apapun dari Ezel.Mereka berdua terlalu gengsi untuk menghubungi lebih dulu, hingga membuat mereka berharap dalam kekecewaan. Mereka suami istri, tidak ada salahnya menghubungi pasangan sendiri, meski hanya sekedar menanyakan kabar. Guna menghilangkan rasa kecewanya, Sthella memilih untuk melihat album foto di ponselnya, Sthella tersenyum kecil melihat setiap momen yang dia, Ezel dan Axel habiskan bersama.Dalam foto tersebut mereka terlihat seperti sebuah keluarga kecil yang bahagia. M

  • Di Antara 2 Cinta   Hasrat Tak tersalurkan

    Di saat para member sibuk berdiskusi mengenai album baru mereka, Ezel mala sibuk memperhatikan ponselnya berharap ada panggilan atau pesan singkat dari Sthella. Felix sudah mengembalikan ponsel mereka agar mereka bisa memberi kabar pada keluarga mereka. Felix akan menyita ponsel mereka kembali besok pagi, sesuai peraturan agar mereka bisa fokus bekerja. Sebenarnya mereka bisa saja mengabaikan semua aturan yang mengikat mereka, mengingat mereka memiliki saham di agensi ini dan mengingat pemilik agensi ini adalah Costa bersaudara. Tapi mereka lebih memilih mengikuti aturan, memberikan contoh yang baik pada juniornya."Wah wanita ini benar-benar? Eh bagaimana bisa dia mengabaikanku seperti ini? Apa hanya aku yang memikirkannya? Tsk." cibir Ezel dalam hati.Ezel sedikit kecewa saat mengetahui tidak ada satupun pesan maupun panggilan telepon dari Sthella yang masuk ke ponselnya. Terlanjur kecewa Ezel melempar ponselnya ke sembarang tempat, Loky yang baru bergabung bersama mereka menatap d

  • Di Antara 2 Cinta   Gelisah

    Setelah hari itu, mereka kembali menjalankan hari-hari mereka seperti biasa. Seakan-akan tidak terjadi sesuatu sama sekali, Ezel sedikit lega karena Sthella mau berbagi sedikit kisah hidupnya. Tentu bukan hal yang mudah bagi Sthella untuk menceritakan kesedihannya pada orang lain sekalipun orang itu adalah suaminya sendiri. Baik sadar maupun tidak, sejak hari itu sikap mereka berdua berlahan-lahan berubah. Ezel yang awalnya keras dan selalu meninggikan suara ketika bicara pada Sthella, kini perlahan-lahan berubah menjadi Ezel yang penuh dengan sejuta perhatian. Ya meski terkadang dia masih suka bicara dengan nada keras. Ezel bahkan sudah berani melakukan kontak fisik dengan Sthella, mulai dari menggenggam tangan Sthella, membelai surai ikal Sthella dengan lembut ataupun sekedar memberikan sebuah kecupan di dahi. Begitu pula dengan Sthella, dia mulai menunjukkan sosok asli dirinya yang manja, rapuh di hadapan suaminya. Nampaknya mereka berdua sangat menikmati liburan mereka, sampai m

  • Di Antara 2 Cinta   Menerima & Berdamai

    Semenjak menghabiskan waktu bersama selama liburan di Milan hubungan mereka berdua semakin membaik. Ya , walau terkadang mereka masih suka bertengkar kecil karena memperdebatkan hal yang tidak penting. Bagaimanapun juga butuh proses untuk menyatukan dua orang dengan sifat dan kepribadian yang berbeda.Selesai merapikan semua barang pribadi miliknya, Ezel bergegas ke ruang tamu untuk beristirahat melepas lelah. dia benar-benar lelah, selama seminggu ini terus menemani Sthella pergi ke berbagai macam tempat.Sthella tidak pernah meminta Ezel untuk menemaninya tapi Ezel sendiri yang berinisiatif menemaninya. Lagi pula apa yang bisa Ezel lakukan di negara asing yang tidak dia kenal? Dia tidak mungkin menghabiskan waktu liburnya hanya dengan tidur, tidur, tidur.Hei dia bukan Loky sih beruang hibernasi. Menurut Ezel pergi bersama lebih baik dari pada dia berdiam diri di hotel, tidak buruk menemani Sthella pergi, dia bisa menjelajahi tempat baru, mengistirahatkan otak dan tubuhnya sebentar

  • Di Antara 2 Cinta   Mengasuh Anak Merepotkan

    Sementara itu di waktu bersamaan dan ditempat berbeda. Saat Ezel dan Sthella sedang menikmati waktu liburan mereka dengan bebas, ada sekelompok pria yang terlihat kewalahan menjaga satu anak kecil. Sejak ditinggal oleh kedua orang tuanya, Axel tidak berhenti menangis membuat Varen dan yang lain pusing. Axel bersikeras ingin menyusul kedua orang tuanya, dia tidak ingin tinggal bersama Varen.Mereka tidak menyangka mengurus satu anak kecil lebih melelahkan daripada melakukan tur konser dunia. Lihat saja betapa lelah dan frustasinya mereka menghadapi tingkah Axel. Leo sampai memakai pengikat kepala untuk meredakan sakit kepalanya akibat suara tangisan Axel."Oh Tuhan, kapan ini akan berlalu? Aku mohon kembalikan ketenangan ku,” ucap Leo sambil memijat dahinya yang terasa sakit."Bunna? Ayah?”Axel terus menangis histeris memanggil orang tuanya, berhari-hari dia tidak melihat orang tuanya membuat Axel merindukan mereka. Hiro yang berada di samping Axel nampak tidak peduli dengan tangisan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status