Share

BAB 181 : Tak Bisa Tidur

Penulis: reefisme
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-18 16:15:24

Gerbang besi hitam berornamen ukiran klasik terbuka perlahan, menyingkap halaman luas yang tertata rapi dengan deretan pohon mapel dan lampu taman yang temaram.

Rolls-Royce yang mereka tumpangi melaju pelan di atas jalan berlapis batu, melewati air mancur besar yang memancarkan gemericik lembut.

Ketika mobil berhenti di pelataran, Catelyn terdiam.

Matanya menyapu seluruh fasad bangunan di hadapannya—mansion besar bergaya kolonial, dindingnya putih dengan pilar-pilar tinggi, jendela-jendela besar yang memantulkan cahaya lampu dari dalam.

Setiap detailnya berbicara tentang kemapanan yang telah bertahan selama sekian dekade.

Ethan turun lebih dulu, lalu mengulurkan tangan. “Tadinya,” katanya dengan nada lembut, “Aku ingin membawamu ke apartemenku. Tapi… aku khawatir kau akan merasa canggung tinggal bersamaku di sana. Jadi, aku membawamu ke rumah ini. Tempat aku dibesarkan.”

Catelyn menatap Ethan, menatap pintu ganda megah di hadapannya dan termangu sesaat, sebelum ia lalu menarik napas p
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Di Balik Kemudi Sang Pemegang Kendali   BAB 183 : Memang Sepadan Dan Serasi

    Catelyn tergagap, wajahnya semakin merona. “Ti—tidak… sama sekali, Mr. Wayne,” ujarnya terbata.Ethan justru menoleh santai, matanya berbinar dengan gurauan nakal. “Sebenarnya, kedatangan Ayah kurang tepat waktu.”“Ethan!” Catelyn memukul pelan bahunya, membuat Ethan tertawa kecil.Dengan suara mantap, Ethan lalu memperkenalkan, “Ayah, ini Catelyn. Kekasihku yang aku ceritakan sebelumnya.”Gerard menatap Catelyn beberapa saat. Bukannya menilai dengan dingin, senyumnya justru merekah hangat.Ia mengulurkan tangan besar dan kokoh ke arah Catelyn. “Senang bertemu denganmu, Catelyn. Panggil saja aku Gerard.”Kejutan itu membuat Catelyn nyaris kehilangan kata-kata.Ia membalas uluran tangan itu dengan hati-hati, terperangah pada kehangatan yang terpancar dari lelaki yang jelas-jelas memiliki wibawa seorang pemimpin.Di balik rasa malu yang masih tersisa, Catelyn mendapati dirinya menilai sosok Gerard.Ya, ia telah mencari tahu dan membaca semua berita tentang Gerard Wayne, saudara kandung J

  • Di Balik Kemudi Sang Pemegang Kendali   BAB 182 : Menginterupsi Sesuatu

    Tatapan biru itu hanya sepersekian detik, namun cukup membuat Catelyn menyadarinya. Ia meremas jemari, lalu menunduk sedikit. Mengira bahwa Ethan memperhatikan dirinya karena memakai sesuatu tanpa izin.“Maaf,” ucapnya cepat. “Aku hanya memakai pakaian yang ada di… walk-in closet kamar itu. Kau tahu, aku tidak membawa apapun dari Denver.”Ethan menghela napas pelan, senyumnya tipis. “Semua yang ada di kamar itu memang disiapkan untukmu, Catelyn. Kau boleh memakai dan menggunakan apapun di sana.”“Kau menatapku tadi,” tuding Catelyn lirih.Kepala pria tampan itu menggeleng kecil dan terkekeh ringan. “Kau tidak ingin mengetahui isi kepalaku,” ujarnya lalu meneguk whiskey di tangannya.“Benar-benar sulit menahan diri melihatmu dalam baju tidur tipis itu,” bisiknya lagi, lebih pelan.“Apa?”“Tidak,” sahut Ethan. “Mengapa kau belum tidur?”Catelyn menatap pria bermata biru itu beberapa detik, lalu melangkah mendekat. Mereka duduk berhadapan, meja bar memisahkan jarak.“Mengapa selarut ini

  • Di Balik Kemudi Sang Pemegang Kendali   BAB 181 : Tak Bisa Tidur

    Gerbang besi hitam berornamen ukiran klasik terbuka perlahan, menyingkap halaman luas yang tertata rapi dengan deretan pohon mapel dan lampu taman yang temaram.Rolls-Royce yang mereka tumpangi melaju pelan di atas jalan berlapis batu, melewati air mancur besar yang memancarkan gemericik lembut.Ketika mobil berhenti di pelataran, Catelyn terdiam.Matanya menyapu seluruh fasad bangunan di hadapannya—mansion besar bergaya kolonial, dindingnya putih dengan pilar-pilar tinggi, jendela-jendela besar yang memantulkan cahaya lampu dari dalam.Setiap detailnya berbicara tentang kemapanan yang telah bertahan selama sekian dekade.Ethan turun lebih dulu, lalu mengulurkan tangan. “Tadinya,” katanya dengan nada lembut, “Aku ingin membawamu ke apartemenku. Tapi… aku khawatir kau akan merasa canggung tinggal bersamaku di sana. Jadi, aku membawamu ke rumah ini. Tempat aku dibesarkan.”Catelyn menatap Ethan, menatap pintu ganda megah di hadapannya dan termangu sesaat, sebelum ia lalu menarik napas p

  • Di Balik Kemudi Sang Pemegang Kendali   BAB 180 : Tak Pernah Berubah

    Roda Rolls-Royce hitam itu berputar pelan di atas jalan beraspal kasar, melewati pagar besi tinggi yang membentang sepanjang sisi jalan.Di atas pagar, gulungan kawat duri berkilat pucat di bawah sinar lampu sorot.Menara-menara penjagaan berdiri kokoh di sudut-sudut area, dengan siluet para petugas yang mengawasi dari balik kaca tebal.Di kejauhan, bangunan utama menjulang suram—dinding-dindingnya terbuat dari beton abu-abu yang tampak lembap, seolah menyerap dingin malam.Lampu-lampu luar memancarkan cahaya kuning pucat, memantulkan bayangan panjang di halaman yang kosong.Tak ada riuh suara kehidupan, hanya dengung halus dari kabel listrik dan bunyi gesekan ranting yang tersapu angin.Catelyn menatap pemandangan itu dengan kening berkerut.Semakin dekat mereka ke bangunan itu, semakin jelas atmosfer yang mengelilinginya—dingin, menekan, dan tak bersahabat. Sebuah ketidaknyamanan merayap di dadanya.Akhirnya ia menoleh pada Ethan. “Ethan… mengapa kita ke sini? Ini… seperti penjara.”

  • Di Balik Kemudi Sang Pemegang Kendali   BAB 179 : Untuk Menemuinya

    Interior pesawat itu seperti dunia lain—lantai berkarpet tebal warna krem, kursi kulit putih gading yang terstruktur elegan, pencahayaan ambient yang hangat dan lembut, serta panel kayu gelap yang memantulkan kilau halus. Layar datar tertanam di dinding kabin, dan minibar kecil tampak terisi lengkap.Catelyn nyaris lupa bernapas. “Ini… seperti yang kulihat di film,” gumamnya, nyaris pada diri sendiri.Ethan menoleh dan tersenyum lembut.Senyum yang hanya dimiliki laki-laki yang tahu persis bahwa ia tengah mengejutkan dunia seorang perempuan.Ia membimbing Catelyn duduk di salah satu kursi panjang di sisi kabin, memastikan sabuk pengaman melingkari pinggangnya dengan nyaman.“Kita… sebenarnya mau ke mana, Ethan?” tanya Catelyn akhirnya, suaranya masih diliputi kebingungan dan keterpesonaan. “Aku… Aku belum menyiapkan apa-apa… terutama lagi, aku belum mengatakan apa-apa pada kakak-kakakku, aku akan pergi jauh.”Ethan membalas dengan tatapan penuh arti. Ia mengangguk ke arah layar di hada

  • Di Balik Kemudi Sang Pemegang Kendali   BAB 178 : Akan Kemana Kita?

    Sore menjelang dengan lembut di jendela kaca gedung Aurora Development Group.Sinar matahari bergeser miring, membias pada lantai marmer dan pantulan bayangan lampu gantung yang mulai menyala satu per satu.Di dalam ruangan Departemen Urban Development Planning, suasana santai mulai terasa.Para pegawai mulai merapikan meja, beberapa telah mengambil tas mereka, bersiap menuju akhir hari.Tawa Catelyn pecah, ringan namun tulus, kala Misha, Inez, dan Dana kembali menggoda dirinya dengan semangat tak kalah dari anak SMA yang merencanakan pesta kecil."Ayolah, Cat!" Misha berseru sambil menarik lengan Catelyn. "Kau tidak bisa menghindar dari kami malam ini! Cerita tentang Ethan Wayne belum selesai!"Inez menambahkan, "Kami harus tahu. Sejak kapan kalian mulai? Kapan pertama kali dia menyatakan cinta? Apa dia—""Dan bagaimana rasanya berciuman dengan pria semempesona itu," potong Misha cepat, menutup mulutnya sendiri sambil tertawa heboh.Dana hanya menggeleng pelan, tetapi bibirnya menyun

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status