Share

Bab 22

Aku masih mendiamkan kotak kecil itu tergeletak di atas meja, tentu saja aku ragu menerimanya, buat apa anak ini repot-repot memberiku hadiah.

"Ambillah, Ai ... Aku sengaja membelinya dua tahun yang lalu khusus untukmu, jangan kau tolak," ujar anak itu sambil mendorong kotak itu ke hadapanku.

"Apa ini?" Aku ragu-ragu mengambilnya.

"Hanya hadiah kecil, harganya juga tidak mahal, sengaja aku membobol celengan demi membeli ini, berapa banyaklah uang yang dimiliki anak SMP," jawabnya sambil menyeruput es tebu.

Aku ragu-ragu menyentuh kotak itu, seperti menyentuh barang keramat yang terlarang, pantas tidak aku menerima hadiah dari bocah ini?

"Ambil, bukalah ...." Wajah Dimas tampak sudah hilang kesabaran, dia benar-benar berharap aku menerima pemberiannya, aneh sekali, ngasih hadiah kok maksa.

Aku terpaksa membuka kotak itu, terlihat kalung perak dengan liontin berbentuk hati.

"Apa ini? Kenapa hadiahnya seperti ini?" Aku memprotesnya, hadiah ini terlalu intim, kenapa musti liontin berbent
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
bundaLin
hai kak,ditunggu bab barunya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status