Share

Bab 44

Mendengar nanti malam akan datang yang akan membeliku, aku seharian duduk lemas di dalam kamar. Bohong jika aku tidak gugup, takut dan waspada. Sudah tiga Minggu tepat aku berada di sini, entah apa yang terjadi sepeninggal aku di sana. Sekolahku bagaimana? Mamak bagaimana? Dito?

Apakah cidera Efendi dan Dimas parah? Aku sempat cemas ketika melihatnya berguling-guling ditrotoar menahan rasa sakit. Yang terlebih bagaimana kabar tuan Hasan? Lelaki itu sering datang ke dalam mimpiku, entah perasaan apa yang kupunya untuk lelaki itu, namun melihat kenyataan aku akan dijual, hatiku takut terhadap penilaian tuan Hasan terhadapku. Kenapa aku musti peduli terhadap penilaiannya? Harusnya aku peduli pada diri sendiri sekarang.

Jam sudah menunjukkan pukul empat sore ketika aku keluar ke dapur umum untuk mencari makan, aku tidak melihat keberadaan bang Sofian dan beberapa centeng yang biasanya akan berkumpul di beranda bangunan utama. Bik Parti juga tidak ada di dapur, biasanya jika akhir pekan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Senja Rhizma
bisa ga koinnya dibawah 10 ? biar kita bisa konsisten
goodnovel comment avatar
liza sarah
aiiiish mati penasaran dgn cerita ini lah.... semngat up donk thor.
goodnovel comment avatar
Bundanya Aidil De'lislis
up LG thorrr...pasti bbng ganteng tuh...aduh duh duh duh...penisirinnn
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status