Share

BAB 7

“Sya lo masuk mobil dulu. Gue mau ambil barang gue yang ketinggalan di kantornya Stef.” Belum sempat Harsya membalas ucapan William, lelaki itu sudah melangkahkan kaki menjauh.

Harsya menghela napas melihat William memasuki lift yang akan membawanya menuju kantor Stefano. Entah apa yang ada di benak sahabatnya itu hingga melakukan hal gila. Melamar seorang wanita asing hanya karena menjadi saksi pembunuhan yang William lakukan. Biasanya William tidak akan ambil pusing dan akan menghabisi siapapun yang terlibat di tempat kejadian, entah mereka target atau hanya sekedar saksi yang melihat aksinya. Namun entah mengapa William malah ingin menjerat gadis itu dengan pernikahan. Tapi satu hal yang Harsya tahu dari wanita asing yang ternyata adik dari rekan bisnis sekaligus teman mereka adalah ia memiliki mata teduh mirip dengan mendiang adik William. Mungkin itu yang membuat William tidak bisa membunuhnya.

Harsya menyandarkan tubuhnya pada kap depan mobil sembari memainkan ponsel. Tangannya sibuk menggulirkan layar benda pipih yang mengeluarkan sinar tersebut, hingga gerakannya terhenti pada sebuah notifikasi yang menarik perhatian Harsya. Sebuah pesan dengan foto seorang laki-laki dan wanita yang tengah berciuman mesra di dalam sebuah mobil yang tengah terpakir di pinggir jalan. Harsya mengenali siapa laki-laki yang ada pada foto tersebut, dia kekasih wanita yang beberapa saat lalu William lamar.

Dewi fortuna sepertinya berpihak pada sahabatnya kali ini. Maka tanpa membuang waktu, Harsya segera meneruskan pesan tersebut kepada William. Ia tersenyum licik seakan apa yang didapatkannya saat ini adalah sebuah jackpot besar. Melihat bagaimana wanita itu begitu menyayangi sang kekasih membuat Harsya yakin jika apa yang ia temukan dapat membuat rencana William berjalan semakin mudah, meskipun ia sendiri tidak tahu rencana gila apa yang tengah disiapkan oleh William.

***

William tersenyum puas melihat pesan yang ia dapat dari Harsya. Sebuah hal yang menurutnya bisa membuat gadis yang diinginkan berpihak kepadanya suatu saat nanti. Harsya memang bisa diandalkan, meskipun lelaki itu kadang begitu berisik ketika rencana yang William lakukan tidak sesuai dengan pendapatnya.

Disimpan kembali ponsel miliknya ketika ia melihat bahwa sebentar lagi dirinya akan sampai ke tempat tujuan. Sebenarnya tidak ada barang yang tertinggal. Ia hanya ingin melihat apa yang terjadi setelah ia pergi, karena William yakin jika wanita itu masih ada disana. Bunyi dentingan disusul dengan pintu lift yang mulai terbuka membuat William bersiap untuk keluar. Namun langkahnya terhenti seketika begitu ia mendapati wanita yang menjadi targetnya berdiri tepat di depannya. Senyum remeh William perlihatkan ketika pandangan mereka bertemu.

Terlihat ruat jengkel dan muak dari sang wanita yang langsung berbalik arah dari hadapan William. Tidak ingin membuang kesempatan emas yang ia dapat, maka William segera berlari dan mencengkeram dengan erat pergelangan wanita itu. Menarik dan menyeretnya dengan kasar agar mengikuti William masuk ke dalam lift.

“Lepaskan aku berengsek!” William mengabaikan teriakan dan usaha wanita itu untuk memberontak. Seberapa keras ia ingin melepaskan diri tidak akan bisa, mengingat cengraman kuat yang William berikan.

William menyeret dan melemparnya begitu saja ke dalam lift hingga membuat tubuh sang wanita membentur tembok lift dengan begitu keras. Erangan lirih yang keluar dari mulut sang wanita akibat lemparan yang dilakukan William membuat ia merasa bersalah. Sumpah demi apapun William tidak sengaja ketika melempar wanita itu hingga membuat punggungnya terbentur begitu keras. Namun ia tidak boleh menunjukkan belas kasihannya, mengingat orang di depannya ini adalah saksi dari tindakan gelap yang William lakukan.  

William melangkah menghimpit tubuh wanita di depannya. Dapat William lihat ekspresi terkejut dari sang wanita, membuatnya terlihat sedikit menggemaskan di mata William. Entah sihir apa yang telah dilakukan wanita ini hingga bisa membuat atensi William benar-benar jatuh kepadanya.

“Tutup mulutmu dan berada di sampingku atau Stefano mati di tanganku.” Bisik William sembari membelai lembut rambut halus milik wanita itu.

William tersenyum miring ketika mendapati tubuh di depannya sedikit menegang. Ancamannya berhasil membuat wanita di hadapannya ini takut, pikir William. Namun sepertinya apa yang dipikirkan oleh William sedikit meleset kali ini, ketika wanita di depannya mendorong tubuh William secara perlahan lalu menampilkan senyum remehnya.

“Tidak akan semudah itu untuk membunuh Stefano,” katanya dengan begitu percaya diri. Wanita ini ternyata bisa bermain-main dengan ancamannya, batin William.

“Oh iya? Lalu bagaimana jika aku bermain dengan kekasih tersayangmu itu, sepertinya menarik.” Senyum licik yang wanita itu keluarkan luntur seketika setelah mendengar perkataan William.

Ingatkan William untuk berterima kasih kepada Harsya nanti. Jika bukan karena foto yang dikirim Harsya tentang lelaki berengsek yang masih berstatus sebagai kekasih wanita di depannya ini mungkin sekarang William akan mempermalukan dirinya. Mengingat dirinya begitu kebingungan menjawab perkataan yang dilontarkan sang wanita mengenai ancaman yang William berikan terhadap Stefano.

Belum sempat wanita itu membalas perkataan William, lift yang mereka tumpangi telah sampai di lantai dasar. Senyum sinis dan wajah dingin yang William perlihatkan selama percakapan mereka langsung berganti dengan senyum manis. Willam tidak ingin image ramah dan baik hati yang telah dibangunnya dengan susah payah harus hancur begitu saja akibat wanita di depannya ini.

Terlihat beberapa karyawan yang kebanyakan wanita menunggu di depan lift memandang Willam dengan kagum. Tanpa membuang kesempatan, maka diusapnya sekali lagi kepala wanita di depannya dengan lembut sembari berkata “Sampai bertemu besok sayang, aku akan merindukan mu.”

Suara pekikan dan teriakan tertahan dapat William dengar setelah apa yang dilakukannya. Masih dengan senyum ramah yang ia tampilkan, William sedikit menunduk dan menyapa para karyawan sembari berjalan keluar dari dalam lift. Mungkin wanita itu akan mengira William gila dengan perubahan ekspresi dan sikap yang ia lakukan. Namun ia harus melakukan itu agar dunia tetap memandangnya sebagai seorang pemimpin dari Diamond Grup yang ramah dan baik hati. Biarlah sisi gelapnya hanya diketahui oleh beberapa orang termasuk wanita yang bersamanya berada di dalam lift beberapa waktu lalu.

***

“Apakah barang yang anda tinggalkan sudah ketemu tuan?” William terkekeh mendengar nada jengkel dari Harsya. Ia benar-benar lupa jika telah meninggalkan Harsya karena terlalu senang ketika bertemu dengan wanita itu.

“Aku tidak menemukannya, tapi aku menemukan sesuatu yang lebih menakjubkan,” Harsya mengernyitkan alisnya mendengar perkataan William. Sesuatu yang menakjubkan? Apa William menemukan sebuah belian? “Aku bertemu dengan calon istriku dan bermain-main sebentar dengannya.” William menaik turunkan alisnya setelah menyelsaikan perkataannya, seakan apa yang dilakukan adalah sesuatu yang begitu membanggakan.

Sumpah demi apapun di dunia ini Harsya benar-benar jengkel dengan atasannya satu ini. Jika saat ini bukan merupakan jam kerja, akan ia keluarkan seluruh sumpah serapah kepada lelaki yang kini tengah tersenyum seperti orang bodoh di depannya ini.

“Jadi anda senang bertemu dengan adik tuan Stefano?” William mengangguk penuh semangat sembari tersenyum dengan lebar mendengar pertanyaan Hasya. “Sepertinya anda telah jatuh cinta tuan William yang terhormat.” Ucap Harsya sembari menyunggingkan senyum miring yang membuat senyum lebar yang sejak tadi William tampakkan luntur seketika.

Scheinen

Hallo, maaf baru bisa menyapa dan berkenalan sekarang. Aku author baru di Good Novel. Mohon dukungan untuk ceritaku ya. Jangan lupa komen dan vote ya untuk kelancaran jalan cerita. Aku butuh komen kalian supaya tahu bagaimana cerita ku dapat diterima kalian sebagai pembaca dan juga sebagai semangat juga. Terima kasih sebelumnya untuk para pembaca yang telah membaca cerita ku yang masih banyak kekurangan ini. Aku usahakan akan sering update. Sekali lagi terima kasih.

| Sukai
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wira Dara Jingga
alur cerita nya bagus, aku kasi bintang 5
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status