"Ya, dia sudah mati. Lagi pula, dia bukan orang hebat. Dia hanya mengandalkan latar belakangnya," timpal Warren sambil menyunggingkan senyuman mengejek."Heh! Kalau dia memang sudah mati, aku harus merayakannya!" ujar Gordon sembari tersenyum sinis.Warren ragu-ragu sejenak sebelum berkata, "Kalau Kak Gordon lagi senang, aku ingin mengajakmu mengobrol.""Kenapa? Kamu sudah membuat keputusan?" tanya Gordon yang terkekeh-kekeh."Aku memang menyukai Kak Gordon, ayahku yang bersikeras mencari Nicholas untuk kerja sama. Sekarang, Nicholas sudah mati. Kak Gordon sudah pasti adalah pilihan pertama. Ayahku sudah tua, dia nggak bisa membedakan mana yang benar dan salah. Jadi, tolong jangan tersinggung," jelas Warren."Oke. Aku sangat menyukai orang sepertimu. Tapi, Keluarga Yordan bukan hanya berbisnis, kamu tahu itu. Aku hanya ingin bermain, tapi harganya juga nggak murah," timpal Gordon seraya mencebik."Harga bisa dinegosiasikan," balas Warren sambil memaksakan senyuman."Oke. Datang ke Tige
Tiga hari telah berlalu, Keluarga Sabir dan Keluarga Chaw bukan hanya tidak meminta maaf, mereka bahkan ikut terlibat dalam insiden ini. Nicholas masih ingat dengan jelas hingga saat ini tabrakan yang dilakukan oleh Stefano di belakang konvoi.Rencana pembantaiannya Nicholas juga dimulai dari malam ini.Malam ini terasa berlalu sangat cepat bagi orang-orang di Kota Modu.Keesokan paginya, di kediaman Keluarga Chaw, Jesslyn membuka matanya dan seluruh tubuhnya merinding. Apa yang dia lakukan bersama Stefano kemarin membuatnya merasa jijik, jadi dia segera bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Dia merasa tubuhnya seperti telah ternodai.Setelah berhasil membersihkan diri dan menghilangkan sebagian besar kenangan yang buruk, Jesslyn mengenakan pakaiannya dan keluar dari kamarnya.Ketika tiba di depan meja makan, ekspresi Jesslyn menjadi dingin lagi saat melihat tidak ada makanan kesukaannya di atas meja."Aku sudah menyuruh orang untuk membeli makanan kesukaanmu, aku rasa dia a
"Mereka adalah Keluarga Winata! Apa yang tidak berani mereka lakukan?" tanya Leon."Apa hebatnya Keluarga Winata? Apa mereka bukan manusia?" teriak Jesslyn dengan keras, lalu mendorong Leon. "Ayah, kenapa kamu begitu takut? Keluarga Winata juga bukan dewa, jadi apa yang bisa mereka lakukan pada kita? Aku tidak percaya mereka berani menerobos ke sini dan membunuh orang."Leon didorong Jesslyn sampai mundur dan ekspresi wajahnya menjadi semakin marah.Jesslyn melangkah dengan langkah besar dan berjalan menuju bagian depan ruang tamu. Dia baru menyadari sudah banyak anggota Keluarga Chaw yang berada di sana.Larry duduk di kursi roda dengan ekspresi wajah yang serius. Generasi kedua Keluarga Chaw, Bibi Yumy dan Paman Louis duduk di sofa dengan ekspresi wajah yang sangat buruk."Sekarang sudah bisa dipastikan, Nicholas tidak mati dan sudah mulai menyerang!" kata Larry. "Kalau Nicholas mati, kita nggak mungkin akan menghadapi situasi seperti ini. Ini pasti akan menjadi sebuah kekacauan yang
Larry duduk di depan jendela besar di ruang tamu. Leon dan Louis berdiri di kedua sisinya, sedangkan Jesslyn berdiri di kamar tidur di lantai dua. Pandangan mereka semua tertuju pada mobil itu.Mobil itu meninggalkan rumah Keluarga Chaw dan membuat semua orang merasa lega. Namun, dua menit kemudian, sebuah truk besar dengan ketinggian tiga meter lebih tiba-tiba muncul dan turun di sisi lain kediaman.Semua orang hanya mendengar suara ledakan dan terlihat cahaya api yang memancar dari 200 meter jauhnya.Tubuh Jesslyn bergetar dan ekspresi wajahnya langsung menjadi pucat karena melihat semua kejadian itu dengan jelas. Dia melihat truk besar itu menabrak mobil kedua pengawal itu dengan sangat ganas hingga terlempar beberapa puluh meter jauhnya.Sehebat apa pun kemampuan kedua pengawal itu, mereka tetap tidak akan bisa lolos dari maut."Tidak mungkin ...." Jesslyn merasa penglihatannya mulai menjadi gelap."Mereka mati!" gumam Leon dengan pelan dan wajahnya menjadi sangat pucat.Louis bert
Di dalam salah satu ruangan di kediaman Keluarga Sabir, Stefano terbaring di sofa dengan salah satu tangannya menggoyangkan gelas minumannya. Kedua matanya menatap layar video di dinding.Ini adalah rekaman video pengawasan di sekitar kediaman Keluarga Sabir yang memungkinkan Stefano melihat situasi di sekitarnya secara efektif.Terlihat ada empat truk besar yang mengelilingi kediaman Keluarga Sabir di video itu. Truk-truk ini tidak mencolok dan terlihat sama seperti truk kargo biasa, sehingga tidak menarik perhatian siapa pun.Namun, Stefano tidak berpikir demikian. Dia tahu pasti ada sesuatu yang tidak beres dengan empat truk itu."Apa ini bisa efektif untuk mengganggu sinyal?" Stefano mengeluarkan ponselnya dan melihat tanda tidak ada sinyal, lalu terlihat senyuman mengejek di bibirnya. "Bukankah ini hanya perkara kecil? Nicholas, apa hanya ini yang bisa kamu lakukan? Konyol!"Keempat truk itu mampu memblokir sinyal ponsel, termasuk sinyal satelit, dan sinyal jaringan saat ini."Pak
Nicholas turun dari mobil terlebih dahulu, lalu Zeffrey mengikutinya dari belakang dan membuka payung untuk Nicholas berteduh.Keduanya berdiri tempat yang tidak jauh dari kediaman Keluarga Chaw. Dari sana, mereka melihat seluruh kediaman tersebut dengan ekspresi tersenyum."Itu Nicholas ...."Di dalam kediaman Keluarga Chaw, ekspresi wajah Leon berubah. Dia melihat orang yang berdiri di kejauhan dan tubuhnya terus-menerus gemetar.Nicholas belum mati!Tuan Muda Keluarga Winata tidak mati dan hanya menderita sedikit luka. Namun, binatang buas yang terluka adalah yang paling berbahaya."Nicholas sudah datang? Aku tahu dia pasti akan datang. Apa situasi saat ini akan terjadi kalau kalian segera pergi meminta maaf?" teriak Louis dengan keras. "Situasinya sekarang sudah sulit, orangnya sudah di depan pintu rumah kita. Apa yang bisa kalian lakukan lagi?"Larry menatap Nicholas yang berada di kejauhan dengan ekspresi wajah yang rumit. Empat puluh tahun yang lalu, dia berada di posisi yang sa
Begitu mendengar perkataan itu, Larry buru-buru melihat keluar jendela. Dia melihat Nicholas yang awalnya berada di kejauhan, tetapi kini sudah menghilang.Ketiga mobil itu telah pergi satu per satu, meninggalkan jalanan yang terlihat sepi dari kejauhan.Larry menarik napas dalam-dalam dan ekspresi wajahnya agak rumit. "Dia sedang memberi peringatan! Ada 100 orang lebih yang mati di Vila Megawan. Ini memang bukan perbuatan Keluarga Chaw, tapi ada hubungannya dengan kita juga! Stefano menjebak Nicholas dan Jesslyn membantunya. Jadi, bagaimana mungkin dia akan melepaskan kita begitu saja?""Bagaimana sekarang?" tanya Louis buru-buru."Kita akan lihat perkembangannya nanti, sementara ini kita tetap mengamati situasi dengan tenang!" kata Larry sambil menghela napas pelan.Leon juga berhenti. Nicholas sudah pergi, sehingga tidak ada gunanya juga dia keluar lagi. Jika ada preman yang menyerang, bukankah Leon akan mati sia-sia?Setelah Nicholas pergi, seluruh anggota Keluarga Chaw merasa keta
Melihat Bella masuk ke lift, Gordon tersenyum sinis, lalu berbalik dan melihat Loki keluar dari ruangan sekretaris di sebelahnya."Pak Loki, jangan biarkan orang seperti ini datang ke sini lagi kelak. Kalau Keluarga Winata bisa membantumu, Keluarga Yordan tentu saja juga bisa!" gerutu Gordon."Benar. Ayah, reputasi Keluarga Yordan di Kota Kairos juga sangat luar biasa!" kata Warren.Loki ragu sejenak, lalu menghela napas dan menganggukkan kepalanya. Menurut Loki, seharusnya dia menanggapi masalah ini dengan pendekatan yang berbeda dari Warren. Namun sayangnya, perkataan Warren tadi benar-benar sudah keterlaluan.Jika Nicholas benar-benar baik-baik saja, masalah ini pasti tidak akan berakhir begitu saja. Untungnya ada Gordon, jika tidak, Keluarga Tanius juga tidak akan seperti ini.Setelah Bella keluar dari Clear Group, dia masuk ke dalam mobil dengan tatapan mata yang sangat muram.Bella pergi ke kediaman baru sesuai dengan perintah Nicholas dan baru bertemu dengan Nicholas yang sedang