Share

Chapter 25

Adnan bergegas menyelesaikannya operasinya, pikirannya sejak tadi hanya fokus pada Redita, tidak ada yang lain lagi. Untungnya dia masih bisa profesional jadi semua pekerjaannya bisa lancar dan beres.

"Lanjutkan!" perintahnya lalu bergegas keluar, setelah ini ia mau langsung ke Semarang.

Ia sudah dapat sharelock dari anak-anak yang sudah lebih dulu ke sana. Bayangan Redita menangis sesegukan masih terngiang terus dalam pikiran Adnan, membuat Adnan rasanya ingin bergegas lari ke Semarang guna memastikan gadis itu baik-baik saja, ya walaupun ia tahu, kehilangan orang tua masuk kedalam kategori tidak baik.

"Saya segera kesana, Re. Kamu yang sabar ya!"

***

Redita belum mau beranjak dari depan gundukan tanah yang masih merah itu. Air matanya masih menitik. Ia tidak percaya dengan semua yang terjadi. Harus secepat inikah mamanya itu pergi meninggalkan dirinya?

Redita membiarkan air matanya menitik, rasanya ia sudah kehilangan arah, kehila

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tantowi Viru'z Ken
semangat mbak re seperti kata Liverpool... you'll never walk alone.... ada pak dokter ..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status