Share

Bab 14

Aku menelan saliva. Tapi untunglah Bunda segera bicara.

"Gak apa-apa Rid, jangan heran, itu namanya ibu mu sedang cemburu, makanya ibu mu itu selalu marah tanpa alasan dan apa yang dilakukan Ranti selalu saja salah di mata beliau."

Ayah mertua kembali bicara.

"Tapi apa perlu cemburu berlebihan seperti ini?"

"Aa bisa diem gak?" Bunda menyentak. Ayah mertua sontak diam.

"Gak apa-apa ibu mu begitu, yang penting kamu harus punya prinsip kuat, bahwa rumah tangga itu dipelihara berdua, dijalani berdua dan dilewati berdua. Bunda terimakasih sekali karena kamu sudah membela Ranti, itulah yang membuat rumah tangga menjadi langgeng, suami jadi orang terdepan untuk membela istri dan istri jadi orang terdepan yang menyemangati suami."

Bunda memberiku wejangan panjang lebar. Kudengarkan dan kuterima dengan baik.

"Oh ya Ran, kamu punya uang berapa ingin beli rumah, Nak?" tanya Bunda lagi pada Ranti.

"Gak tahu juga, udah lama gak dihitung. Bentar Ranti ambil dulu."

Istriku bangkit mengambil panci ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Widuri Widuri
semakin kesini semakin seru ceritanya jadi cepo awak ayo dilanjutin ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status