Share

05

Penulis: Eselitaa
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-09 13:45:03

"Apa?!" teriak Achlys. "Aku tidak mau! Kenapa dia begitu gigih jika dia hanya menganggapku tidak lebih dari sampah? Dia pikir aku akan diam saja? Tentu saja tidak!" tegas Achlys.

Achlys menggigit kukunya sembari mondar-mandir. Dia tidak ingin mendengarkan orang tuanya yang terus menyuruhnya untuk bekerja dibawah perusahaan Kynleigh. Dia bahkan akan menjadi sekertaris duke.

"Achlys, apakah kamu jatuh cinta dengan duke Julian sehingga sikapmu seperti itu? Jika kamu tidak mencintainya, maka kamu tidak akan gigih menolaknya," kata Liam.

"Bagaimana bisa ayah berkata seperti itu? Tentu saja aku tidak akan pernah mencintainya seumur hidupku. Jangan kan mencintainya, menyukainya saja tidak akan pernah terjadi. Aku tidak menghormatinya karena dia orang yang sangat menjijikkan," sentak Achlys.

"Putriku, jangan sampai hanya karena mimpi buruk satu kali membuatmu buta terhadap masa depanmu. Kamu tidak memiliki saudara, jadi kamu harus tumbuh lebih kuat!" tukas Canna.

Achlys tidak tahan lagi. Dia melangkahkkan kakinya dengan cepat keluar dari kamar hotel. Jika terus berada di depan orang tuanya, dia pikir akan mendapatkan lebih banyak lagi ocehan mereka.

"Achlys! Kembali! Orang tuamu sedang bicara padamu! Dimana sopan santunmu!" teriak Canna.

Achlys tetap tidak kembali. Liam pun mengusap kedua lengan Canna untuk menenangkannya.

Liam menghela nafas. "Mungkin dia membutuhkan lebih banyak waktu untuk memikirkannya. Achlys kita itu pintar jadi dia tidak akan menolak mentah-mentah tawaran duke Julian."

Achlys berjalan di tengah-tengah orang-orang menuju sebuah danau. Sungguh, mimpi buruk itu terasa nyata. Rasa sakit itu nyata.

Orang tuanya tidak mengerti sama sekali. Achlys menghela nafas. Dia sampai di danau. Danau itu sangat indah, airnya yang terkena cahaya matahari tampak berkilau. Achlys membelakkan kedua matanya ketika menemukan banyak ikan.

Saking sibuknya menandangi ikan dan tanaman liar yang tampak lucu di pinggiran danau, Achlys tidak menyadari sebuah kapal cukup besar lewat di dekatnya.

Achlys menoleh menemukan wajah tampan yang sedang menatapnya dingin. Kedua matanya berwarna merah seperti darah tampak lebih gelap daripada yang ia lihat sebelumnya.

Achlys mengernyitkan alisnya kesal. Dia beralih menatap ke seorang wanita bangsawan sangat cantik yang duduk bersebarangan dengan Duke Julian. Achlys sampai terpesona dengan kecantikan wanita tersebut.

Namun, keterkjutannya segera menghilang digantikan kaget. Wanita itu sama persis dengan yang berada di dalam mimpinya yang menjadi selingkuhan Duke Julian.

"Apa-apaan itu?" bisik Achlys jengkel. "Apakah kamu sedang pamer?"

"Tuan duke, saya hampir tidak pernah melihat seorang gadis berjongkok disana dan bermain dengan ikan," ucap Laura sambil menunjuk Achlys.

"Apakah kamu merasa terganggu?" tanya Duke Julian tanpa menatap Laura.

"Siapa dia tuan duke?" tanya Laura. "Apakah dia pelayan?"

"Dia Achlys, lulusan terbaik di akademi ternama di negara ini. Dia melamar pekerjaan padaku dan sedang dalam proses diterima. Apa kamu tidak suka dengannya?" tanya Duke Julian.

Laura tersenyum canggung. "TIdak boleh sembarang orang memasuki danau ini. Apakah tuan duke mengizinkannya masuk? Itu sungguh tidak biasa," kata Laura sembari tersenyum kecil.

"Dia pasti tersesat. Dia belum tahu kalau tempat ini tidak boleh dikunjungi oleh sembarang orang. Aku akan memberitahunya," kata Duke Julian.

Dengan sihirnya, Duke Julian menggerakkan kapal ke arah Achlys. Achlys langsung berbalik untuk pergi tetapi tiba-tiba saja kakinya tidak bisa digerakkan. Dia menoleh ke Duke Julian dengan panik.

Achlys yakin Duke Julian telah menggunakan sihir pada kakinya sehingga dia tidak bisa bergerak. Menurut rumor yang beredar, selain kuat secara fisik, Duke Julian juga memiliki sihir tidak kalah kuat.

"Selamat pagi nona Achlys, apakah tidurmu nyenyak?" tanya Duke Julian dengan nada meremehkan.

"Selamat pagi tuan duke dan..."

Achlys memperhatikan wanita cantik itu.

"Apakah kamu tidak tahu nama tunangan tuan duke?" tanya Laura.

"Tuan putri Laura," ucap Achlys.

"Kamu seharusnya tidak memanggilku tuan putri tetapi panggil saja aku Lady Laura," jawab Laura.

"Baiklah," jawab Achlys.

"Nona Achlys, kamu tampaknya belum tahu kalau area ini tidak boleh dikunjungi sembarang orang," kata Laura.

"Maafkan saya Lady. Saya tidak tahu ada peraturan semacam itu," jawab Achlys. Dia terus menundukkan kepalanya karena tidak mau bertemu mata dengan Duke Julian.

"Padahal ini termasuk wilayah Kynleigh tetapi kamu bahkan tidak tahu," ucap Duke Julian.

"Betapa bodohnya." Achlys merasa mendengar itu meskipun Duke Julian tidak mengatakan itu.

"Maafkan saya tuan duke dan Lady Laura. Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi," ucap Achlys.

"Baiklah jika kamu sudah seperti itu-"

"Pergilah ke kantorku dan bersihkan seluruh ruangan! Baru aku akan memaafkanmu. Setelah aku kembali, semuanya harus sudah bersih tanpa cacat!" tukas Duke Julian memotong ucapan tunangannya.

"Apa?" kaget Achlys.

"Tunggu apalagi nona Achlys? Pergilah dan bersihkan semua ruangan di kantorku!" titah Duke Julian.

Achlys merasa tidak pantas untuk melakukan apa yang diperintahkan Duke Julian karena dia tidak tahu apapun mengenai aturan dilarang memasuki area danau.

"Maafkan saya tuan duke tetapi saya seharusnya tidak mendengarkan perintah tuan duke," sentak Achlys.

Duke Julian menyeringai. "Kenapa?"

Sementara itu, Laura kaget mendengar jawaban Achlys. Bukankah gadis itu terlalu berani pada tunangannya? Memangnya dia pikir tunangannya itu siapa? Duke Julian membawa pedang yang disembunyikan dengan sihirnya dan jika dia mau, dia bisa membunuh Achlys sekarang juga.

"Saya tidak tahu aturan tersebut jadi saya pikir tempat ini untuk umum dan bahkan tempat ini jauh dari kediaman Kynleigh," kata Achlys.

"Tempat yang sangat cantik ini memang dijaga oleh bawahan kita yang cukup ahli membersihkan lingkungan supaya tetap terjaga kecantikannya," jawab Laura.

"Aku tidak peduli kamu belum tahu aturan itu tetapi kamu sudah melanggarnya. Dan harga dari melanggar aturan itu aku perintahkan kamu untuk membersihkan seluruh ruangan di kantorku sekarang juga!" titah Duke Julian dingin.

Wajah Achlys yang terlihat kesal sangat ketara. Achlys pun berbalik pergi meninggalkan Duke Julian dan tunangannya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Dia Mimpi Burukku   53

    Jarang sekali Duke Julian emlawan seseorang sampai kehabisan tenaga, mana, dan kelelahan. Kali ini dia melakukannya dan Igor sampai terkejut dengan sihir besar milik Duke Julian. Mengetahui dia belum bisa sepenuhnya mengalahkan Duke Julian, Igor akhirnya mundur dan menghilang. Achlys yang masih melesat dengan kuda milik Duke Julian berkali-kali menoleh ke belakang untuk memastikan IGor maupun Duke Julian tidak mengejarnya. TIba-tiba kuda Achlys terpeleset dan Achlys jatuh. Gadis itu berteriak sangat kencang. Dedaunan disekitarnya lari terbawa angin dan berhembus kencang. Bersamaan dengan itu, muncul Igor di hadapan Achlys. Achlys sampai tidak sempat mengaduh kesakitan karena terkejut. "Senang bertemu denganmu, Achlys. Aku tidak bisa melupakan masa-masa dimana aku berpura-pura menjadi seorang ksatria," kata Igor. "Aku akan memberitahumu sesuatu yang penting terkait mimpi burukmu. Kemungkinan besar itu karena dirimu sendiri." "Apa?" Achlys sangat terkejut. "Igor, aku sa

  • Dia Mimpi Burukku   52

    Setelah berpikir panjang, akhirnya mereka kembali ke kaisaran. Achlys naik kuda bersama Duke Julian. Awalnya Achlys menolak mentah-mentah. Slater juga tidak menyetujui mereka bersama tetapi Duke Julian mendesak dengan berbagai macam cara sampai akhirnya karena tidak ingin membuang waktu lagi, Achlys menurut. "Jadi, bisa kamu jujur padaku sekarang, nona Achlys? Mengapa kamu membenciku," bisik Duke Julian. Achlys merasa semakin tidak nyaman dengan jaraknya dengan Duke Julian. Achlys melirik ke arah lain dengan tatapan jengkel. "Saya tidak pernah membenci tuan duke," jawab Achlys. "Sebaiknya kita tak perlu membahas itu." "Ketara sekali mengalihkan pembicaraan!" kata Duke Julian. "Tuan duke berharap saya menjawab, giliran saya sudah memberikan jawaban, malah tuan duke mengelak," tukas Achlys kesal. Slater memandangi mereka dari kejauhan dan mengernyitkan alisnya jengkel. Slater teringat dengan perkataan Achlys. Awalnya dia tidak percaya kalau Duke Julian menyukai Achlys, me

  • Dia Mimpi Burukku   51

    Ketika Achlys tidur bersama Slater di dalam tenda, Achlys terbangun ketika mendengar suara sepatu mendarat. Achlys menoleh ke Slater yang masih terlelap lalu mengintip keluar tenda. Achlys khawatir itu monster maupun binatang buas tetapi ternyata di luar dugaannya, itu Duke Julian. Achlys langsung menutup tenda lagi dengan cemas. "Sepertinya aku salah lihat," bisik Achlys. "Aku masih berada di dalam mimpi buruk." "Keluarlah, nona Achlys! Mari bicara terkait Igor!" tukas Duke Julian. Achlys melotot ke arah luar tenda. Barangkali saat ini dia tidak lagi bermimpi. Duke Julian kelihatannya benar-benar datang mencarinya. "Keluar atau aku yang masuk, nona Achlys? Aku bisa menghancurkan tenda ini!" kata Duke Julian lagi dengam tajam. Achlys akhirnya keluar dari tenda dengan terburu-buru dan langsung berhadapan dengan Duke Julian. "Tuan duke, apakah itu benar-benar kamu?" tanya Achlys. Duke Julian mengulurkan tangannya pada Achlys supaya Achlys bisa memastikan apak

  • Dia Mimpi Burukku   50

    "Pencarian sedang dilakukan oleh pihak kekaisaran. Kalian tidak perlu khawatir," kata Profesor Kavish berusaha menenangkan Canna dan Liam. Namun kedua orang tua Achlys itu tetap tidak tenang. Mereka terus mendesak Profesor Kavish untuk melakukan sesuatu, mereka ingin cepat mendapat kabar dari kekaisaran tetapi mereka tidak ingin menghadapi kaisar secara langsung. "Kalian tenang dulu. Percaya saja bahwa anak kalian baik-baik saja. Lagipula Achlys tidak selemah itu," kata Profesor Kavish. "Jika dia belum kembali, artinya dia memiliki alasan. Achlys adalah salah satu murid Akademi Nerine yang paling ambisius. Mereka yang telah kembali dari tempat itu, tidak membawa apapun kecuali kabar mengenai kematian teman-temannya. Achlys tidak akan melakukan itu kan? Daripada pulang tidak membawa apapun dan tidak menghasilkan apa-apa dalam ekspedisi ke tempat itu, lebih baik terus berjuang sampai mendapatkan hasil. Seperti itulah Achlys. Kalian juga tidak perlu khawatir karena dia tidak send

  • Dia Mimpi Burukku   49

    "Sampai saat ini, nona Achlys masih belum ditemukan. Namun kalian tidak perlu khawatir, tim investigasi sudah ditugaskan. Pasti akan segera ada kabar," kata Kaden pada orang tuanya Achlys. "Dimana tuan duke? Tolong ksatria, biarkan kami bicara dengan tuan duke," pinta Canna. "Saat ini tuan duke berada di kekaisaran. Beliau mungkin pulang dalam beberapa hari lagi. Masih belum ada kabar," kata Kaden. Canna dan Liam saling pandang kemudian menundukkan kepalanya ke bawah. Kabar kepulangan Duke Julian dan para penyihir kekaisaran dari wilayah terlarang segera terdengar oleh Canna dan Liam. Mereka sangat khawatir ketika mendengar banyak yang meninggal. Mereka langsung berharap Achlys tidak salah satu yang meninggal. Achlys adalah putri mereka satu-satunya. Mereka berjuang sampai sejauh ini, karena putri mereka. Mereka berharap Achlys dapat mencapai impiannya. Liam berkali-kali menenangkan Canna dan meyakinkan dia bahwa Achlys pasti baik-baik saja. Meskipun begitu, keduany

  • Dia Mimpi Burukku   48

    Kakeknya tidak pernah memberitahu apapun soal racunnya. Sejak lahir, dia sudah beracun jadi dia merasa bahwa bersentuhan dengan orang lain, tak layak untuknya. Orang lain bisa bersentuhan tetapi tidak dengan dia tetapi, dia mungkin bisa melakukan hal lain. Dia sendiri masih belum menemukannya. Slater penasaran dengan apa yang akan dilakukan Achlys untuk membantunya. "Aku bukan terkena kutukan atau semacamnya," kata Slater. Achlys diam sejenak. "Aku mengalami mimpi buruk. Kamu tahu kan Slater? Aku sudah bertanya bahkan pada Igor yang biasanya menyusup ke mimpi orang lain. Dia tidak tahu apapun soal mimpi burukku dan aku masih dalam perjalanan menemukan misteri ini. Aku ingin tahu, apakah itu peringatan untukku supaya menjauh dari Duke Julian atau hanya mimpi biasa yang tidak akan pernah berpengaruh pada kehidupanku tetapi mengapa setiap kali aku tertidur sekarang, selalu saja aku bermimpi Duke Julian yang sangat jahat bersama Laura. Kupikir dia telah tahu karena dia merekam ob

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status