Share

Part 4

Author: Ade Tiwi
last update Last Updated: 2020-11-26 11:23:20

"Pagi!" sapa Sekar saat masuk ke dalam rumah Gavin dan Tisha.

"Pagi juga sekar, bagaimana keadaan mu? sudah lebih baikan?" tanya Gavin begitu perhatian.

"Sudah lumayan agak mendingan Gav." jawab Sekar.

"Syukurlah kalau begitu." ucap Gavin tersenyum.

"Emm, Gav...." panggil Sekar menggantungkan kalimatnya.

"Iya? kenapa Sekar?" tanya Gavin penasaran.

Ragu-ragu Sekar ingin mengatakannya, takut jika Gavin marah dan menolak keinginannya.

"Hari ini sebenarnya aku ingin pergi bersama keluargaku!" kata Sekar.

"Lalu?"

"Bagaimana jika aku membawa serta Tisha bersama ku, hitung-hitung sekalian aku menjaganya, daripada kau harus cuti kan?" usul Sekar.

Gavin tampak berpikir. "intinya, sebenarnya kau ingin pergi dan tidak bisa menjaga Tisha. begitu kan?" tanya balik Gavin.

"Ya awalnya sih gitu, tapi setelah aku pikir-pikir tidak ada salahnya juga aku membawanya pergi bersama ku dan keluarga ku."

"Tapi itu sih, terserah kau saja Gav!" ucapnya lagi.

"Ya sudah," kata Gavin akhirnya.

"Sudah apa Gav?" tanya Sekar menunggu kepastian ucapan Gavin.

"Ya sudah, aku mengizinkannya." ucapan Gavin membuat Sekar senang.

"Tisha, sayang kamu mau ikut pergi dengan Sekar dan keluarganya tidak?" tanya Gavin pada adiknya.

"Mau kak, Tisha mau!" ujar Tisha menyetujui ajakan Sekar.

"Baiklah, kakak berangkat kerja dulu, dan untukmu Sekar, aku mohon jaga adikku baik-baik." pintanya memohon.

"Siapppp," jawab Sekar membentuk tanda hormat.

"Jangan hanya siap saja, aku sangat mohon sekali jaga dirinya baik-baik." ucap Gavin lagi kali ini menatap Tisha. "Dia segalanya bagiku, jika terjadi apa-apa padanya, maka kau yang aku salahkan." kata Gavin sedikit mengancam Sekar.

"Mengerikan sekali! baiklah, aku akan menjaganya dengan sebaik mungkin."

Gavin mengangguk dan tersenyum, setelahnya ia pamit pergi bekerja, mengecup kening beserta kedua pipi adiknya, menjadi asupan energi penambah semangatnya bekerja.

*********

"Bagaimana Tisha? kau suka tidak udara di sini?" tanya Sekar begitu ia dan keluarganya sampai di tempat tujuan.

"Suka, sangat suka! udaranya sangat segar dan sejuk sekali Sekar."

"Tentu saja! bahkan disini pemandangannya sangat indah loh cantik." jelas Sekar menggambarkan keindahan tempat ini pada Tisha.

"Sekar, kenapa kau selalu memanggilku cantik?" tanya Tisha heran dengan panggilan Sekar padanya.

"Ya, karena kau sangat cantik sayang." puji Sekar.

"Nah, sekarang kau memanggilku sama seperti kak Gavin."

"Hmm, yang mana?" tanya Sekar bingung.

"Yang itu... sayang." ucap Tisha malu-malu.

"Hahahaha." Sekar hanya menjawabnya dengan tertawa.

"Kamu mah enak cantik, di panggil Gavin dengan sebutan sayang terus." ucap Sekar lirih dan tanpa sadar.

Tisha diam saja masih terus ingin mendengarkan ucapan Sekar selanjutnya.

"Enak kali ya jadi kamu? jadi adiknya Gavin." lagi Sekar mengatakannya tanpa sadar.

"Mana enak jadi aku Sekar, aku hanya seorang gadis buta, yang tidak bisa melihat, lalu apanya yang enak?" ucap Tisha agak kurang suka dengan perkataan Sekar.

Perkataan Sekar sebenarnya agak menyinggung perasaannya, apa yang enak jadi orang buta? pikir Tisha.

"Maaf, maaf cantik, bukan maksudku menyinggung mu! tapi aku... ah aku sungguh baperan deh hari ini." Sekar terkekeh di akhir kalimatnya.

"Kenapa? kau menyukai kak Gavin ya?" tebak Tisha to the point.

Sekar gelagapan mendengar pertanyaan spontan Tisha. "kenapa diam Sekar?" Tisha terus memburu pertanyaan untuk Sekar.

"Ap-apa maksudmu? aku tidak mengerti cantik." elaknya.

"Jangan membohongi ku, aku mengerti dan tau jika kau menyukai kakak ku, meskipun aku buta dan tidak bisa melihat sinar bahagia di wajahmu jika mengenai kak Gavin." jelas Tisha semakin membuat Sekar sumringah.

"Jadi, bagaimana? kau mau jujur?" tekan Tisha sedikit memaksa.

"Iya cantik, aku menyukainya." akhirnya Sekar mengakui perasaannya pada Gavin lewat Tisha.

"Sudah ku duga." ucap Tisha tersenyum.

"Tapi aku mohon padamu, jangan beritahu hal ini pada Gavin ya!" lirih Sekar memohon.

"Kau tenang saja, aku akan membantu mu dekat dengan kakak ku. tidak, maksudku akan ku buat kak Gavin menyukai dan lebih memperhatikan mu." kata Tisha seakan memberikan janji untuk Sekar.

"Ah, terima kasih cantik." Sekar memeluk tubuhnya.

"Sekar, Tisha!" teriak seorang wanita paruh baya.

"Ayo cantik! ibuku sudah memanggil kita." ajak Sekar membantu Tisha berjalan.

Mereka tidak sadar jika sedari tadi seorang pria menatap mereka, tidak, lebih tepatnya memperhatikan Tisha.

"Dia sangat cantik!" puji pria itu.

Senyum tipis terukir di bibirnya, menjadikan seribu pertanyaan mengenai dirinya, dan apa yang dia inginkan dari Tisha?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 43

    Seorang gadis tengah menatap ke arah luar jendela rumah sakit dengan senyum mengembang, setelah selesai melewati rangakaian operasi dua minggu yang lalu. kini akhirnya Tisha sudah bisa melihat kembali seperti sedia kala.Cklek..."Tisha...." suara Sekar masuk ke ruangan dan memanggil namanya."Kau ini, kenapa kau sangat suka sekali melihat dari jendela rumah sakit?" tanya Sekar menggelengkan kepalanya melihat tingkah Tisha."Karena aku suka," jawabnya membalikkannya badan menghadap Sekar."Kapan Gavin akan menjemputku?" tanyanya merengek."Aku bosan jika kau, Fikar, tante Liana, dan om Darma saja yang datang ke rumah sakit melihat ku." "Bukankah kau sudah bertemu dengan Gavin." "Hanya lewat foto mana puas, aisshh, sebenarnya apa yang sedang kalian rencanakan?" Tisha menaikan sebelah alisnya tanda curiga."Se__sembunyikan apa

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 42

    "Tisha, aku mencintaimu.""Aku juga mencintaimu Gavin." balasan ungkapan cinta dari Tisha untuk Gavin."Mari kita mulai kehidupan yang baru, awal yang baru untuk kita. kau mau kan sayang?" tanya Gavin yang di angguki Tisha.Gavin semakin mempererat pelukannya, rasa bahagia membuncah di hatinya melihat respon sang wanita pujaan hatinya.Dua orang manusia berbeda jenis kelamin masuk, dan tersentak kaget melihat pemandangan di depannya. namun rasa bahagia tak dapat mereka pungkiri."Wowowow, apa-apaan ini." goda Fikar.Cengkeraman tangan Tisha begitu kuat di baju Gavin, Gavin terperanjat jika ketakutan Tisha memicu karena kehadiran Fikar di tengah-tengah mereka."Berhenti di situ Fikar!" titah Gavin."Ke--kenapa?" tanya Fikar heran."Tisha takut denganmu.""Apa?" Fikar lemas mendengarnya namun malah terlihat lebay.

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 41

    Sekar berjalan cepat menemui Gavin dan Fikar yang sedang berada di teras rumah, Sekar sudah tak sabar ingin mengatakan kepada dua lelaki itu, jika Tisha sudah menyetujui rencana mereka."Gavin!" panggil Sekar di ambang pintu.Fikar merasa sedih karena namanya tidak di panggil oleh Sekar, tapi sekuat tenaga ia bersikap biasa saja."Ada apa Sekar? kenapa wajahmu terlihat sama bahagia sekali?" tanya Gavin penasaran dengan ekspresi wajah bahagia Sekar sekarang ini."Tentu saja aku bahagia, sebab...?" Sekar menaikkan alisnya menggoda Gavin."Sebab?" Gavin semakin penasaran dengan lanjutan kalimat Sekar."Rencana kita berhasil!""Rencana?" tanya Gavin yang masih belum mengerti arah pembicaraan Sekar."Astaga! kau masih belum mengerti juga Gavin?"Kepala Gavin menggeleng, Sekar menepuk jidatnya melihat Gavin yang bel

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 40

    Sekar mematung di tempatnya saat di depannya Fikar tengah berdiri menjulang menatapnya tajam. Sekar menelan air liurnya sendiri di tatap seperti itu, Fikar melangkah mendekat ke arahnya.Satu, dua langkah perlahan Fikar semakin dekat. saat itu juga Sekar melangkah mundur hingga mentok ke dinding tembok. Sekar tak bisa mundur lagi, Fikar menyeringai senang, di himpitnya tubuh Sekar dengan tubuhnya.Dengan cool-nya Fikar menempelkan kedua telapak tangannya di tembok, sehingga posisi mereka terlihat sangat ingin dengan Fikar yang mengurung tubuh Sekar."Sudah puas bermain-mainnya?" tanya Sekar tajam.Nafas Sekar tercekat, di tundukkan kepalanya ke bawah. Fikar yang gemas pun memegang dagu Sekar, di angkatnya wajah Sekar agar mendongak ke arahnya."Aku bertanya, kenapa kau tidak menjawab. huh?" geram Fikar dengan keterdiaman Sekar, sebelah tangan Fikar yang bebas mencengkram bahu Sekar kuat.

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 39

    Praaanngggg."Astaga! apalagi sekarang ini." dengan tergesa Fikar berlari masuk ke dalam rumah Gavin saat mendengar suara benda jatuh.Cklek.Fikar mematung di tempatnya saat melihat tubuh meringkuk ketakutan Tisha, wanita itu memeluk erat dirinya sendiri. Fikar melihat gelas kaca yang pecah, sedikit bisa bernafas lega karena Tisha tidak terluka."Sudah dua gelas kaca yang di pecahkannya hari ini." ucap batin Fikar.Fikar ingin sekali memeluk tubuh Tisha, memberinya ketenangan karena jujur saat ini Tisha terlihat seperti ketakutan."Kak Gavin...." panggilnya lirih menyebut nama Gavin.Fikar tertegun mendengarnya, bagaimana sekarang ini? Tisha merindukan Gavin.Tak lama tubuh Tisha terkulai lemas merosot ke lantai, Fikar panik langsung berlari ke arahnya mengangkat tubuhnya mungil Tisha. menggendong membawanya masuk ke dalam kamar.F

  • Dia segalanya bagiku (Indonesia)   Part 38

    Fikar menggeram kesal pada sang kakak, entah sudah panggilan telepon yang ke berapa ia menghubungi Gavin. tapi pria itu tak kunjung mengangkatnya, hampir satu harian menjaga Tisha membuatnya letih. hei ayolah! Fikar juga butuh kebebasan dan bekerja, ia bukanlah seorang pengangguran bung."Siallll!" maki Fikar pada ponselnya.Saat ini ia tengah duduk di luar rumah Gavin, melihat Tisha semakin menambah pusing di kepalanya. wanita menyuruh pergi semua orang seakan-akan ia bisa sendiri melakukan banyak hal, apa dia tidak sadar dengan kondisinya sendiri.."Huffftt, Sekar." tiba-tiba saja Fikar merasa rindu dengan wanitanya.Wanita yang selama beberapa waktu ini menjungkir balikkan hidupnya, mengacak-acak pikirannya. memporak-porandakan hatinya yang selama ini hanya di isi dengan nama Tisha, tapi kali ini sudah berganti dan di isi penuh dengan namanya.Membuat perasaan bahagia membuncah di dadanya walau h

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status