Share

Gampangan

ZACH

“Zach, lo yang nyetir, gue capek.”

Javas memberi kunci mobilnya dan meminta padaku untuk menyetir, padahal aku lagi ingin nyantai. Sebagai adik yang baik aku menerimanya.

Javas bermaksud duduk di belakang dan menyuruh Jevin mendampingiku di depan. Tapi Jevin lebih dulu membuka pintu belakang.

“Lo aja yang di depan, Jav, biar gue di sini,” ujarnya.

“Bisa kualat gue ntar. Lo aja deh yang di depan.”

Jevin tertawa pelan. Tawa pertamanya yang kudengar hari ini.

“Gue nggak apa-apa di sini. Lo temenin Zach di depan biar bisa direm dikit ngerokoknya.”

Javas tertawa lalu mengolok-olokku. “Dia kan udah dari dulu hobi ngerokok atas bawah.”

“Kayak lo aja yang nggak.”

Kami berdua sama-sama tertawa. Tapi yang paling menggelegar adalah tawa Javas. Entah apa yang membuatnya jadi sebahagia itu. Saat melirik melalui spion tengah aku melihat Jevin hanya diam. Dia sama sekali tidak terpengaruh oleh gurauan kami.

Aku menyalakan mesin mobil dan siap-siap untuk melaju. Refleksi Zola sedang menggendon
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Debora Susana
lanjut yg banyak dong
goodnovel comment avatar
Debora Susana
Jevin udah suka sama Zeline kan, tapi gak bisa ngungkapin nya jadinya emoai gitu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status