LOGINTerima kasih sudah mampir dan membaca chapter 50 ini. Sampai bertemu di chapter selanjutnya.
Sebagai kampus elit yang selalu menempati peringkat pertama di Therondia, Universitas Imperial memiliki beberapa peraturan tersendiri yang harus diikuti oleh semua mahasiswanya. Salah satu peraturan tersebut adalah setiap mahasiswa baru wajib mengikuti masa orientasi dan latihan militer selama dua minggu, dalam dua minggu itu pula semua mahasiswa juga diwajibkan untuk tinggal di asrama kampus demi keefisienan waktu.Sehari sebelum latihan militer dimulai, Orion sudah meregistrasikan namanya untuk mendapatkan asrama di area kampus. Meskipun Orion masuk dalam jajaran mahasiswa yang telat dalam meregistrasikan namanya sehingga ia tidak kebagian asrama di gedung B atau C, ia tidak merasa kecewa. Justru sebaliknya, Orion merasa puas mendapatkan kamar di gedung A. Fasilitas asrama di gedung A jauh lebih bagus dan tinggi apabila dibandingkan dengan asrama di dua gedung lainnya, bahkan kamar yang ditempatinya hanya untuk dirinya seorang.Latihan kemiliteran dimulai hari itu. Pagi-pagi sekali O
Restoran tempat pertemuan Orion dengan keluarga Sophie terletak di pinggiran kota, merupakan salah satu spot utama untuk dikunjungi karena berada di dekat gedung markas milik guild Blackroses—salah satu guild terbesar di Therondia. Meskipun sekarang ini restoran tersebut sedikit sepi karena sudah lewat jam makan siang, namun yang namanya tempat umum masih terasa ramai karena ada beberapa pengunjung dalam restoran tersebut.Kendatipun demikian, meja tempat Orion dan yang lainnya tidak terpengaruh oleh suasana itu. Situasi di sana terasa lengang, seolah-olah ada selimut pembatas yang memisahkan meja mereka dengan meja-meja milik pengunjung lainnya.Orion mengangkat cangkir kopi yang kini tinggal setengah isinya. Ia menyeruput cairan hitam tersebut. Rasa pahit menyebar di lidah, aroma khas kopi yang kuat menguar di hidungnya, kemudian dengan wajah lurus Orion langsung menenggaknya sampai isi cangkir kopinya tidak tersisa lagi. Rasa pahit kopi tidak mengubah ekspresi tenang di wajahnya, ba
Hari itu Orion makan siang bersama dengan Ethan dan putrinya berjalan dengan lancar. Mereka menikmati hidangan yang telah Ethan pesan sembari mengobrol, sesekali Sophie menambahkan warna dengan menceritakan kesehariannya kepada Orion. Makan siang mereka bertiga sangat harmonis, Orion menikmatinya meskipun ia tidak mengungkapkannya menggunakan kata-kata, namun kilatan di kedua matanya serta senyuman tulus yang mulai merekah di bibir cukup mengatakan kalau ia merasa nyaman.Dari Ethan, Orion mengetahui kalau Beatrice adalah keponakan Ethan—tidak heran Hunter kelas S tersebut dapat mengetahui keberadaan Orion di gedung NTH dan menjadi penghubung antara Orion dengan Ethan di sini. Tidak ada yang menyangka kalau Ethan yang bekerja sebagai peneliti di NTH memiliki keponakan seorang Hunter kelas S dan juga merupakan bagian dari guild Blackroses.Karena Ethan bersikeras ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dungeon pop-out di Kota Lewis, Orion tidak memiliki alasan untuk menolaknya lagi. Tid
Keramaian kota yang tersaji di hadapannya mengingatkan Orion pada dunia modern di mana ia berasal. Peradaban yang hampir sama, perputaran serta perkembangan teknologi begitu pesat, lalu sistem tata kota dan juga pemerintahan di dunia ini sekelebat mirip dengan yang ada di Bumi. Bagi Orion, Bintang Biru kemungkinan besar merupakan dunia alternatif dari Bumi, sebuah dunia parallel dengan beberapa perbedaan di sana-sini. Meskipun ada perbedaan yang sedikit mencolok dari keduanya, namun sebagian besar sistemnya masih sama dan hampir tidak terlihat.Apabila bertanya mengenai perbedaan terbesar dari dua dunia tersebut, Orion akan menyebutkan adanya Mana serta monster di Bintang Biru yang tidak ditemukan di Bumi. Namun, dibandingkan dengan kekacauan yang sering Orion temukan di Paradis, Bintang Biru dan Bumi merupakan tempat tinggal yang jauh lebih baik, meskipun di Bintang Biru masih sering ditemukan kekacauan akibat serangan monster dari dimensi lain.Mungkin karena kasus dungeon break yan
“Aku tidak ingin berpikiran buruk tentang temanmu. Walaupun situasi di mana seorang Hunter bisa menaikkan level kekuatan bukanlah sebuah hal yang mustahil untuk dilakukan, namun hal ini sangat jarang terjadi.”Suara Leo kembali terdengar setelah mereka berdua cukup lama terdiam. Tempat keduanya berdiri cukup jauh dari pusat kerumunan yang mengelilingi Harry, bahkan situasi yang terjadi di tempat itu membuat keduanya luput dari perhatian banyak orang. Kendatipun demikian, tidak sedikit para Hunter melirik ke arah mereka—akan tetapi, mereka tidak menghampiri keduanya maupun bertanya alasan keduanya masih tetap berada di sana dan tidak bergabung dengan yang lainnya.Bukan karena mereka tidak ingin, tapi aura yang keduanya miliki secara tidak kasat mata menghalau orang-orang untuk datang mendekat.“Jadi, seorang Hunter bisa bertambah kuat dan tidak stuck di satu tempat saja,” ungkap Orion. Pemuda itu baru mengetahui hal ini. Berdasarkan perkataan Leo, level Harry yang naik tingkat bukanla
Bugbear adalah nama dari monster level A yang mendominasi dungeon dan juga bertindak sebagai bos pembawa kristal kunci dungeon. Ia tampak tenang, matanya yang menyipit mengawasi semua Hunter dan goblin yang hadir di hadapannya dengan penuh awas. Aura yang Bugbear miliki begitu mendominasi, mereka yang memiliki mental lemah tidak akan bisa berhadapan dengan sosok besar seperti Bugbear tersebut—bahkan goblin yang berada dalam kekuasaannya pun tidak luput dari serangan aura yang Bugbear keluarkan.“Hati-hati dengannya, bos dari dungeon goblin ini memiliki temperamen yang tidak terduga. Dia jauh lebih licik dari orc yang hanya tahu memukul mangsanya sampai mati,” ujar seorang Hunter, ia mengingatkan orang-orang untuk tetap awas dan tidak menurunkan penjagaan mereka di hadapan monster level A ini.Tanpa diberitahu pun mereka akan tetap awas, terlebih lagi yang menjadi ancaman terbesar di sini adalah monster Bugbear yang merupakan monster level A. Namun, mereka tidak tahu apakah Bugbear yan







